Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dhnyableAvatar border
TS
dhnyable
Dinamika Hubungan (Lucu) Ibu dan Anak
Kecuali lo pernah masuk cerita Azab Anak Durhaka di majalah Misteri, pasti lo sering kan ngerasa serba kekurangan atau inadequate dalam memenuhi harapan dan membahagiakan orang tua lo. Khususnya ibu, atau mama, seperti panggilan gue ke nyokap.

Termasuk gue.

Bahkan mungkin, mama termasuk dari golongan orang tua yang ngasih impossible expectation ke anaknya, which is gue.

Gimana ngga?

Belom lama ini, gue ceritanya lagi nongkrong di teras sambil baca buku. Terus mama muncul, gue lalu tegor, "mah, masak apa hari ini?".

"Ngga tau", jawab mama dengan jutek, terus lanjut ngeliat ke arah luar tanpa menghiraukan gue.

Ketakutan sontak menyergap gue dan bikin jantung gue berdetak sedikit lebih cepat, "Shit, what did I do? Keknya gue ngga ngapa-ngapain hari ini...lagian masih pagi juga gitu..."

Namun gue lemah. Gue manusia yang tunduk di bawah tekanan. Apalagi di bawah tekanan orang tua. Terus gue sok menghibur diri gue, biar gue bisa menjalani hari seperti orang normal, unlike a nervous wreck that I actually am. "Ah, perasaan gue aja kali ya. Mungkin gue yang parno". Lalu gue lanjutin baca buku karangan Kazuo Ishiguro sampe halaman 123. 

Lalu jam makan siang tiba. There it is again. Mama nawarin semua orang makan, kecuali gue. Anak semata wayangnya. 

"Ah, mama beneran marah sm gue", lalu dengan lunglai, gue ambil nasi di magic jar. Saking lunglai nya, tempe goreng pun terjatuh dari tangan gue, di perjalanan dari piring tempe ke piring nasi gue. Tanpa tau apa salah gue, gue ngerasa down banget karena dicuekin mama.

Like I said, gue lemah. I can't handle the pressure and this feeling of torment! Akhirnya abis mandi, gue beranikan diri untuk minta maaf ke mama, walau gue ngga tau juga salah gue apa.

"Mah, kalo aku ada salah hari ini, maafin ya. Aku ngga bermaksud."

Bukannya jawab, mama cuma memandangi gue dari sudut matanya. 

"Mah, ngomong dong."

"Yaudah mama maafin.", dengan senyum kecil dan hati lega gue jawab, "makasih mah"

Lalu gue liat beliau ambil napas dalam-dalam dan membuka mulutnya, "kamu tuh ya! Jadi anak ngga sensitif banget! Kayak orang ngga ngerti! Tadi malem henfon mama tuh lobet sampe mati, bukannya dicas! Tadi pagi mama telat solat subuh karena ngga ada alarm! Lain kali lebih perhatian dong sama mamanya!"

"Lah katanya dimaafin.", sambil megap-megap, gue coba tahan kata-kata itu keluar dari mulut gue. Kemudian gue ikutan ambil napas dalam-dalam, lalu gue bilang, "iya mah", terus cabut dari ruangan.

See, I told you, impossible expectation.

Mama ngga mengharap gue jadi CEO sebelum 40 tahun, atau mengharap dibeliin pulau di timur Indonesia atau minta dibeliin Mercy E-Class. Mama cuma pengen gue bisa baca pikiran beliau emoticon-Frown.

Tolong sih mah, Ki Joko Bodo kali ah, anak mama ini.

lana3108
dumpsys
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
728
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan