Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PrmdsJlnnAvatar border
TS
PrmdsJlnn
Pemprov DKI dan PP Muhammadiyah Bantah Pemilik Ambulans, Lalu Milik Siapa?




WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pemprov DKI dan PP Muhammadiyah membantah pemilik ambulans yang berjalan mundur saat ditangkap polisi.

Mobil ambulans tersebut kini sudah berada di Polda Matro Jaya. Polisi dipastikan sudah mengetahui pemiliknya.

Benarkan berisi logistik untuk mendukung demo antu UU Cipta Kerja?

Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial yang menampilkan satu unit mobil ambulans dikejar dan ditembak aparat kepolisian.

Lokasi penembakan ambulas tersebut diduga terjadi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020).

Saat itu, tengah berlangsung demo penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Akun Twitter @QaillaAsyiqah menjadi salah satu yang mengunggah video ambulans tersebut.

Dalam video berdurasi 21 detik, tampak sejumlah polisi mengejar ambulans yang bergerak mundur.

Ambulans tersebut tampak menghindari kejaran polisi.

"Jakarta hari ini.. PakPol," bunyi keterangan dalam unggahan tersebut

Dinas Kesehatan DKI Jakarta membantah ambulans tersebut merupakan milik pemerintah provinsi DKI Jakarta.

"Bukan ambulans milik Pemprov DKI," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta, Weningtyas melalui pesan singkat, Rabu (14/10/2020).

Bantahan serupa disampaikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Hal itu ditehaskan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budi Setiawan saat dikonfirmasi, Rabu (14/10).

MDMC, kata Budi, tidak pernah menerjunkan ambulans saat unjuk rasa penolakan UU Ciptaker.

Menurut Budi, diluar soal ambulans, memang terdapat sejumlah anggota relawan MDMC yang mengalami kekerasan oleh aparat kepolisian saat berjaga di depan Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

Belum diketahui penyebab anggota polisi dengan alat pelindung diri tiba-tiba menyerang petugas medis.

Ambulans Diduga Berisi Logistik

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto. Heru mengatakan, mobil ambulans tersebut kini diamankan di Polda Metro Jaya.

Tak hanya mobil ambulans, polisi juga mengamankan tiga orang yang berada di dalamnya. "Saat ini diperiksa di Polda," tutur Heru saat dikonfirmasi.

Heru mengatakan, awalnya polisi berusaha menghentikan ambulans yang melintas.

Akan tetapi, pengemudi ambulans malah menambah kecepatan kendaraan dan hampir menabrak petugas

"Diberhentikan petugas malah tancap gas, bahkan mau menabrak anggota," ucap Heru

Hal ini, menurut Heru, malah menimbulkan kecurigaan dari petugas.

Karenanya, polisi kemudian membawa ambulans beserta tiga orang di dalamnya untuk diperiksa.

Meski begitu, Heru mengaku tidak mengetahui alasan mengapa ambulans tersebut kabur saat akan diberhentikan.

"Tunggu hasil pemeriksaan," kata dia.

Aksi penolakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus bergulir.

Gelombang unjuk rasa kembali digelar kedua kalinya pada Selasa (13/10/2020) kemarin di sejumlah titik Jakarta Pusat, yakni Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Harmoni, dan Istana Negara.

Unjuk rasa tersebut dilakukan oleh Persatuan Alumni (PA) 212 dan beberapa ormas lainnya.

Bentrokan dengan petugas gabungan TNI-Polri yang mengawal jalannya aksi demonstrasi pun tak terhindarkan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menambahkan di tempat terpisah, bahwa apa yang dilakukan oleh anggota Kepolisian bukan tanpa alasan.

Pasalnya, armada ambulans diungkapkannya terindikasi membawa sejumlah logistik makanan serta batu bagi para pendemo.

"Ada dugaan bahwa ambulans tersebut bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirim logistik dan indikasi batu untuk para pendemo," ungkap Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (14/10/2020).

Yusri menerangkan awalnya polisi menaruh kecurigaan terhadap ambulans tersebut.

Sebab, ambulans itu katanya mencoba melarikan diri dan hampir menabrak seorang anggota polisi ketika hendak diperiksa petugas.

Manuver berbahaya ambulans itu pun ditanggapi cepat puluhan aparat Kepolisian.

Mereka pun melakukan pengejaran hingga menembakan gas air mata ke arah ambulans tersebut.

“Kalau memang tidak terbukti kenapa harus melarikan diri, karena yang motor dan ambulans satu lagi itu tidak kabur,” kata Yusri.

Terkepung pagar betis aparat Kepolisian, sang pengemudi ambulans tidak berkutik.

Tiga dari empat orang yang berada di dalam ambulans kemudian menyerahkan diri.

Namun, satu orang berhasil melompat dan berlari, tetapi akhirnya berhasil ditangkap polisi.

"Sementara tiga orang lainnya kemudian berhasil diamankan di sekitar Taman Ismail Marzuki. Saat ini, empat orang ini masih menjalani proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya," katanya.

https://wartakota.tribunnews.com/202...siapa?page=all
daimond25
indrastrid
boedkar
boedkar dan 4 lainnya memberi reputasi
3
2.4K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan