sumber: defence.az

Dunia sedang kelimpungan, semua negara di dunia ini sedang berupaya keras menghadapi serangan Virus Corona yang telah menjatuhkan korban yang tak sedikit. Perdebatan soal isu konspirasi juga turut nenjadi pembahasan hangat diberbagai kesempatan. Bahkan Presiden Amerika Donald Trump pun terpaksa harus di karantina karena rerjangkit virus satu ini. Beberapa waktu lalu ramai sekali kabar mengenai pasukan militer China dan India yang sudah bersiap perang karena perebutan wilayah perbatasan namun ternyata perang justru pecah di negara lain.

Namun siapa sangka ditengah situasi Pandemi seperti saat ini, di belahan bumi lain sana justru sedang terjadi perang sengit antar dua negara yang saling bertetangga. Perang nya pun tidak cuma melibatkan persenjataan ringan, Persenjataan berat seperti Tank dan rudal pun juga di pergunakan untuk saling melumpuhkan musuh.

Mengutip dari situs defence.az (13/10/2020), Pada 19 September 2020 Presiden Azerbaijan menyerukan jika negaranya akan melawan segala bentuk konfrontasi yang mengganggu keamanan teritorialnya. Pada 21/9/2020 seorang tentara Azerbaijan tewas terbunuh oleh militer Armenia di Perbatasan Armenia dan Azerbaijan. Konflik kedua negara ini dilatar belakangi oleh perebutan wilayah perbatasan Nagoro Karabakh.

Kedua negara ini sama-sama berada di benua Asia, kedua negara yang merupakan pecahan Uni Soviet ini diapit oleh beberapa negara lain seperti Rusia, Turki, Georgia dan Iran. Wilayah Nagoro Karabakh sebenarnya berada di wilayah Azerbaijan, namun di wilayah itu dihuni oleh mayoritas etnis Armenia. Sehingga aksi saling klaim wilayah yang kerap berujung konflik sering terjadi di wilayah tersebut, bahkan di tahun 1990-an perang juga terjadi di wilayah tersebut dan menewaskan puluhan ribu orang dari kedua kubu.

BACA JUGA: Maling Motor Viral Itu Akhirnya Dibekuk
Azerbaijan tidak cuma harus melawan Militer Armenia namun juga harus melawan Separatis Armenia yang berada di wilayah Nagoro-Karabakh, namun Militer Azerbaijan tidak gentar, mereka terus mengeluarkan pasukan militer dengan Persenjataan mutahir ke medan laga. Konflik yang terjadi saat ini (september-oktober 2020) disebut-sebut menjadi konflik terburuk antar kedua negara di beberapa dekade ini. Hal ini bukan tanpa alasan, karena di konflik kali ini kedua negara mengerahkan Artileri berat dalam perang.

Mengutip dari Tribunnews.com (13/10/2020), Perang yang terjadi sejak 27/9/2020 itu disebut telah merenggut lebih dari 300 nyawa per tanggal 10/10/2020 atau di hari 14 perang berlangsung, korban terbanyak dari pihak Armenia. Pada perang kali ini Azerbaijan benar-benar digdaya, mereka mengeluarkan peralatan-peralatan tempur canggih mereka ke medan perang. Belum lagi dukungan dari Turki semakin menambah kuat pasukan Azerbaijan di medan laga. Sempat terjadi Genjatan senjata antar kedua negara, namun ternyata itu tidak berarti apa-apa karena kedua negara masih saling serang.

Armenia semakin terpojok ketika Rusia yang mulanya membantu mereka akhirnya mundur dari medan perang karena Presiden Russia tak mau ikut campur di konflik kedua negara tersebut. Sementara Azerbaijan terus melakukan serangan ke Armenia, bahkan jalan-jalan dan jembatan di wilayah Armenia yang dekat lokasi pertempuran juga dihancurkan oleh rudal-rudal Azerbaijan, serangan ini diambil oleh Azerbaijan untuk memutus transportasi darat dari Armenia.

Kita doakan bersama gan semoga perang Armenia vs Azerbaijan ini segera berakhir. Karena siapapun yang menang mereka pasti juga kehilangan banyak nyawa di pihaknya. Semoga bisa ditemukan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak. Dan juga semoga perang-perang apapun tidak terjadi di negeri kita tercinta Indonesia.