Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Pendoa Makam, Profesi Langka Dibalik Gemerlapnya Jakarta
Jakarta, banyak orang dari berbagai kota di Indonesia mengadu nasib ke Ibu Kota. Bisa dibilang Jakarta juga menjadi miniatur Indonesia, karena disana kita bisa berjumpa dengan orang-orang dari berbagai daerah.

Menggapai mimpi untuk bisa sukses di Kota Metropolitan tersebut layaknya sebuah kewajiban, karyawan kantoran sampai pegawai pabrik menjadi pekerjaan yang paling diincar karena menawarkan gaji yang menggiurkan.

Namun dilain sisi ada pekerjaan yang bisa dibilang unik dan langka di Ibu Kota, pekerjaan tersebut adalah pendoa makam.Bagi agan sista yang anak Betawi asli seperti Si Doel, pasti sudah tidak asing dengan mereka yang menggeluti pekerjaan sebagai pendoa makam.




Ilustrasi pendoa makam.

Sumber Ilustrasi Foto


Para pendoa makam ini bisa kita temui diberbagai TPU (Tempat Pemakan Umum) yang tersebar di Jakarta. Mulai dari TPU Karet Bivak, TPU Tanah Kusir, TPU Tegal Alur dll. Biasanya jasa mereka banyak digunakan menjelang bulan Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.

Para pendoa makam ini tidak mematok tarif untuk jasa mereka, berapa pun uang yang diberikan mereka akan terima. Biasanya para pendoa makam sudah melakukan pekerjaan ini selama puluhan tahun, mereka memakai setelan kopiah, baju koko serta sarung.

Awal profesi ini bermula ketika ada seseorang yang hendak berziarah ke makam keluarganya, namun orang itu tidak menguasai tata cara doa berziarah dalam bahasa Arab. Kemudian dia memanggil orang lain yang kebetulan sedang berada di pemakaman, orang itu kebetulan memahami doa dengan bahasa Arab. Kemudian dia diminta bantuan untuk mendoakan.

Setelah selesai, orang yang dimintai bantuan itu diberi uang sebagai tanda terimakasih. Dari sini orang yang diminta bantuan tersebut mulai dikenal dan sering diminta bantuan jadi pendoa makam, karena permintaan untuk jasa ini semakin banyak (terutama saat memasuki bulan puasa). Maka mulai muncul orang lain yang juga berprofesi sebagai pendoa makam.




Sumber Ilustrasi Foto


Biasanya profesi pendoa makam ini digeluti oleh warga disekitar makam maupun orang dari luar Jakarta, seperti dari wilayah Bogor. Tentu akan muncul beberapa pertanyaan seperti ini, "Bagaimana Tuhan akan mengabulkan doa para peziarah yang menggunakan jasa pendoa jika sang pendoa memiliki motif ekonomi sebagai penghalang terkabulnya doa ? Lalu pantaskah pendoa dijadikan sebagai profesi ?"

Ini pendapat TS gan sist, gak bermaksud menjelekan profesi pendoa makam tersebut. Kalau dari sudut pandang TS, misalkan kita mau ziarah ke makam saudara terlebih makam kedua orangtua. Akan lebih baik jika sebagai anak, kita bisa mendoakan sendiri.

Mungkin bagi agan sista yang muslim dan tidak begitu memahami doa ziarah dalam bahasa Arab seperti TS, cukup berdoa saja dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Karena Tuhan yang paling tahu apa isi hati manusia, walaupun gak berdoa dalam bahasa Arab, hal itu bukan menjadi masalah. Yang penting adalah niat tulus untuk mendoakan kerabat kita.




Ilustrasi dari tribunnews.com


Sebagian masyarakat muslim di Indonesia memang punya pemikiran kalau berdoa tidak memakai bahasa Arab, rasanya belum afdhol. Sebenarnya komunikasi dengan Tuhan bisa dilakukan dengan bahasa apapun, yang penting didasarkan kepada ketulusan serta rendah hati.

Meminta bantuan pada pendoa makam saat berziarah untuk memimpin doa, sebenarnya tidak ada salahnya gan sist. Yang salah ketika kita ziarah ke makam hanya sebagai formalitas, sedangkan pendoa makam dijadikan profesi dengan motif ekonomi. Kedua hal ini tentu akan merusak tujuan dari doa tersebut.

Baik peziarah maupun pendoa makam disini harus sama-sama tulus dan ikhlas, yang ziarah pun benar-benar mendoakan kerabatnya. Tidak sekadar formalitas sebagai kebiasaan menjelang bulan puasa saja.




Sumber Ilustrasi Foto


Selain itu para pendoa makam juga hendaknya benar-benar memiliki niat yang ikhlas dan benar, tanpa merusak citra Islam secara umum. Jangan sampai niat membantu memimpin doa tersebut berubah menjadi niat mencari keuntungan, kalau niatnya yang memimpin doa saja sudah seperti itu. Tentu mereka yang berziarah serta yang membantu memipin doa akan menjadi sekadar formalitas saja.

Hal tersebut membuat citra ziarah ke makam jadi bergeser ke arah formalitas belaka, padahal tujuan ziarah adalah untuk mendoakan para keluarga yang sudah meninggal serta mengingatkan kita akan kematian. Bukan sekadar formalitas saat hendak memasuki bulan puasa.

Itulah sedikit ulasan mengenai profesi unik yang ada di Ibu Kota Jakarta, kira-kira agan sista yang tinggal di Jakarta pernah tidak meminta bantuan kepada para pendoa makam ini ? Jangan lupa nanti komen tentang pendapat atau pengalaman kalian dibawah ya.

Berziarah ke makam kerabat, terlebih lagi makam kedua orangtua. Lebih afdhol kalau kita yang mendoakan sendiri, meskipun tidak memakai bahasa Arab, berdoa saja sesuai kemampuan kita. Itu sudah baik.

Demikian sedikit coretan TS, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam tulisan ini. Semoga kita bisa mengambil sisi positifnya dari profesi seorang pendoa makam ini. Sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer


Referensi: sini dan sini
Ilustrasi: google image
Diubah oleh si.matamalaikat 10-10-2020 12:05
emineminna
indramamoth
nirankara
nirankara dan 31 lainnya memberi reputasi
30
5.7K
90
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan