adhankrockmanAvatar border
TS
adhankrockman
ANAKKU YANG PERNAH MENGALAMI SPEECH DELAY
Perkenalkan namaku Irma. Aku tinggal di bandung. Aku ingin berbagi pengalaman yang mungkin bisa bermanfaat untuk kalian.

Aku menikah muda usia 20 tahun. Setelah 3 bulan menikah, alhamdulilah aku dinyatakan positif hamil. Aku sangat menjaga anakku dari masih didalam kandungan, dengan makan-makanan bergizi, mendegarkan musik (katanya ini baik untuk janin didalam kandungan), dan aku juga olahraga YOGA untuk ibu hamil. Selama kehamilan aku banyak membaca buku dan intenet, tentang kehamilan, cara mendidik anak, cara memahami anak, hingga psikologi anak. Sudah ada dalam benakku bahwa aku ingin menjadi ibu yang baik untuk anakku kelak.

Tepat 9 bulan 10 hari aku melahirkan anak laki-laki pertamaku dengan normal. Sungguh bahagia yang tak ternilai. Tapi.. begitu lahir anakku tidak langsung nangis, aku sangat khawatir, kemudian ditepuk-tepuk oleh bu bidan, alhamdulillah suara pertamanya terdengar.

Awalnya aku pikir anakku tumbuh dan berkembang seperti anak seumurannya. Usia 5 bulan, dia sudah bisa merangkak, usia 8 bulan dia sudah bisa duduk. Berat dan tinggi badannya juga normal saja. Tapi memang dari lahir, anakku jarang sekali menangis. Sempat tentangga dan saudaraku berujar, bahwa anakku diam sekali, jarang ada anak bayi yang jarang menangis. Aku pikir itu hal yang wajar saja, mungkin memang anakku ini penurut, itu dalam pikiranku.

Berjalan usia 10 bulan, anakku belum bisa merespon panggilan namanya, dipanggil ngga nengok, aku juga tidak terlalu memikirkan hal tersebut, dalam hatiku nanti besar juga akan baik-baik saja.

Usia 20 bulan, anakku baru bisa jalan, memang sedikit mengalami keterlambatan, tapi menurutku itu masih hal wajar karena buku yang aku baca, memang ada beberapa kasus anak mengalami seperti ini.. Pada usia itu juga anakku belum bisa sekadar mengucap “Ma…”. Anakku lebih sering menangis ketika meminta sesuatu. Aku sempat khawatir, takut anakku mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya, karena anakku sudah memasuki usia 2 Tahun.

Tepat usia 2 Tahun anakku, aku menyadari bahwa anakku memang mangalami keterlambatan dalam berbicara dan merespon lingkungan. Aku sempat berdiskusi dengan suamiku. Suamiku sih menenangkan, dia bilang dulu juga baru bisa ngomong 4 tahun tapi sekarang jadi public speaker, jadi aku mikir iya bener juga karena kadang perkembangan anak laki-laki bisa lebih lamban dari anak perempuan.

Aku masih terus berusaha melatih anakku untuk bisa berkomunikasi dan merespon balik komunikasi. Dengan beberapa cara alami yang aku baca dari buku dan laman interet.

Mengajak berkomunikasi. Aku sering mengajaknya berbicara untuk merangsang indra pendengarannya. Anakku senang sekali jika diajak berkomunikasi dengan gerakan ekspresif yang saya lakukan, dan dia sering tertawa. 

            Belajar sambil bermain. Bermain menurutku adalah cara paling ampuh untuk mengajak anak berinteraksi sambil memberikan pelajaran pada anak agar lebih tanggap atas apa yang aku ucapkan. Aku sering  menceritakan berbagai macam jenis cerita sebelum tidur dan saat waktu luang. Selain itu, dan aku juga sering memutar musik untuk stimulan otaknya dengan memutar lagu anak-anak saat bermain bersamanya,  dalam bentuk audio dan visual dari ponsel, DVD, acara TV, ataupun media lainnya. Saya juga sering mengajaknya berjoget dan bertepuk tangan agar menambah kegembiraan dan semangat. Selain itu aku juga sering mengajak anakku bermain dengan gambar-gambar, puzzel, ataupun dengan permainan yang edukatif.

            Beberapa bulan kemudian, alhamdulillah anakku sudah bisa merespon balik jika diajak berkomunikasi, namun dia masih hanya bisa melawalkan huruf akhirnya saja, seperti “aa, ii, uu, ee, oo”. Anakku masih mengalami kegagapan atau kesulitan mengucapkan kata-kata dengan tepat.

Kini usia anakku sekarang 30 bulan, namun dia belum bisa melafalkan satu kata dengan jelas. Jadi aku dengan persetujuan suami memberanikan diri untuk konsultasi pada dokter, karena aku khawatir dengan gangguan tumbuh kembang anakku. Sebab, kondisi ini ternyata juga bisa menjadi gejala awal dari gangguan perkembangan, seperti cerebral palsy atau sindrom autisme. 

Aku konsultasi ke dokter spesialis Anak dan seoramg psikolog. Konsultasi sementara psikolog mengajak bermain dan ngobrol santai sambil memahami kemampuan anakku melalui beberapa permainan edukatif. Pada dasarnya kemampuan anak itu beda-beda, ada yang cepat di satu sisi tapi lambat di sisi lain. Untuk anak yang mengalami speechdelay ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruh, contohnya lingkungan.

Dari hasil konsultasi dokter, anakku memeliki keingintahuannya cukup tinggi dengan ia selalu menunjuk benda-benda yang ada di sekeliling kita dengan kata “aaaa…aaa” Kalau kita tidak menjawab pertanyaannya, dia tidak akan berhenti “aaaa…aa”. Sehingga bukan hal besar yang harus dikhawatirkan. Bila kemampuan bicaranya sudah muncul akan lebih mudah menirukan kata-kata yang kita sebutkan, selama aku sebagai orang tua rajin untuk membimbing anakku.

Anakku hanya perlu mendapat stimulus dari luar yang lebih banyak dengan cara yang efektif untuk dapat mencapai perkembangan yang bagus diusianya. Sekali lagi perkembangan setiap anak tidak dapat dalam waktu singkat dan bersamaan. Kemudian dokter memberi masukan untuk melakukan terapi wicara.

Setelah berjalan 1 bulan kami melakukan terapi wicara, alhamdulillah anakku sudah bisa mengatakan beberapa kosa kata baru, seperti mama, papa, mamam, dan mimi. Tetapi aku masih merasa kurang untuk membantu anakku untuk bisa berkembang dan berbicara lancar selayak anak di usianya. Aku mulai mencari-cari vitamin anak yang bisa membantu untuk perkembangan anakku.

Aku menemukan beberapa produk vitamin dengan klaim “bisa membantu anak speechdelay”. Banyak informasi yang aku cari terlebih dahulu tentang vitamin-vitamin  tersebut dan membandingkan plus dan minusnya. ”. Aku agak tertarik dengan salah satu produk yang namanya GENEROS. Aku memcari tahu informasi tentang produk ini, jadi aku membuka web resmi dari produk GENEROS.

komposisinya dari bahan herbal, PEGAGAN , Madu Hutan (Mel Depuratum), Ikan Sidat, Mengkudu, Temulawak. Sudah halal dan BPOM. Di halaman website tersebut sudah banyak testimoninyaa. Harganya lumayan mahal 375.000 tapi tak apa kalau untuk anakku tersayang.

Setelah banyak pertimbangan dan aku diskusikan dengan suami, kami memutuskan untuk mencobanya. Saat masuk website, kemudian aku mengisi form dan langsung terhubung dengan Customer Sevice-nya. Aku sempat berkonsultasi, melontarkan beberapa pertanyaan tentang produk, dan memutuskan untuk mencobanya. Tidak ada salahnya mencoba karena produk ini sudah BPOM jadi inssa allah pasti aman.

Nah setelah paketnya datang, aku mengecek bahwa memang ada logo BPOM dikemasannya. Aku juga ikut mencicipi rasanya. Rasanya asam seperti buah anggur.

Pemakainannya setiap hari 12-15 tetes, boleh dilarutkan kedalam air. Alhamdulillah anakku tidak terlalu masalah dengan rasanya, jadi tidak sulit untuk meminta dia konsumsi vitamin ini. Aku usahakan rutin dan tidak pernah bolong, karena aku juga ingin tahu khasiatnya.

Setelah pemakaian 2 minggu rutin,  alhamdulillah anakku banyak sekali perubahan. Kosa katanya semakin banyak, seperti jangan, tidak, minta, mau.. Aku sangat senang sekali. Aku rutinin lagi sampai sebulan memang sangat terlihat khasiatnya pada anakku. Anakku sudah banyak mengoceh dengan kosa kata baru setiap harinya saat bermain. Aku sempat membeli box kedua GENEROS karena puas dengan hasil box pertama. Aku masih ingin anakku terus berkembang.

Aku sedikit mereview produk ini, siapa tahu bunda ada yang mau mencobanya. Menurut penilaianku GENEROS ini saya beri nilai 8.5, karena harganya lumayan mahal. Setara dengan konsultasi dengan dokter. Tapi tak apa, tidak sebanding dengan ke khawatiranku pada anakku yang masih mengalami speechdelay di usia 3 tahun. Tapi kualitasnya memang oke, tidak butuh waktu terlalu lama sampai berbulan-bulan untuk melihat hasil dan khasiatnya.

Sekarang anakku usia 4 Tahun dan sudah lumayan lancar berbicara, aku senang sekali. Anakk tumbuh normal seperti anak pada usianya. Tapi aku tidak pernah membanding-bandingkan sedikitpun dengan yang lainnya karena setiap anak punya kespesialan sendiri-sendiri. Semoga aku bisa terus membimbing, merawat, dan yang memberikan yang terbaik untuk anakku.

0
2K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan