Spriggan13Avatar border
TS
Spriggan13
Dikritik karena Datangkan TKA China, Luhut Beri Jawaban ke 100 Ekonom, Ini Alasannya
Dikritik Habis-habisan karena Datangkan TKA China, Luhut Beri Jawaban ke 100 Ekonom, Ini Alasannya



TRIBUNBATAM.id - Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di wilayah Indonesia masih jadi isu sensitif bagi banyak masyarakat.

Pasalnya, saat banyak warga lokal masih belum bekerja dan kesulitan mencari kerja, pemerintah membebaskan kran impor TKA bekerja yang mayoritas berasal dari China.

Di Kepulauan Riau (Kepri) dan banyak daerah lain, TKA China biasanya disebut bekerja sebagai ahli, meski ada keterangan dari beberapa pekerja lokal menyatakan ada TKA China sebagai pekeja kasar.

Meski terus dirongrong dan dikritik, pemerintah dan sejumlah perusahaan tetap memasukkan TKA China untuk bekerja di proyek-proyek strategis nasional.



Menyikapi banyaknya kritik ke pemerintah terhadap kehadiran TKA China, di hadapan ratusan ekonom yang hadir secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan pemerintah.

Ia mengatakan penggunaan TKA China dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) karena tenaga kerja di kawasan proyek masih berpendidikan rendah.

"Kita lihat banyak daerah-daerah (penghasil sumber) mineral kita pendidikanya tidak ada yang bagus," katanya dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom, Selasa (15/9/2020).

"Jadi kalau ada banyak yang berteriak tidak pakai (tenaga kerja) kita, lah penduduk lokalnya saja pendidikannya enggak ada yang bagus.

Misalnya saja matematika rendah," sambung dia.



Luhut memastikan, ketika adanya investasi asing masuk ke Indonesia dan ingin mengelola sumber daya alam, harus mengikuti beberapa aturan.

Pertama, ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi yang canggih.

Kedua, transfer ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi (transfer knowledge).

"Transfer teknologi, itu mimpi saya.

Kita harus selalu bicara dengan orang luar harus ada transfer teknologi.

Enggak boleh dong dia hanya ambil saja," katanya.

Terakhir, sebut Luhut, perjanjian kerja sama dengan negara luar harus menerapkan business to business (B2B) dan menghindari government to government (G2G) untuk mengurangi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Jadi kita jangan mencari-cari kekurangan.

Saya tentu tidak sempurna, di sana sini kurang.

Tetapi yang saya lakukan ini menurut hemat saya dengan dibantu anak-anak muda di kantor saya ini kita lakukan perhitungan betul-betul sangat baik sekali," ungkapnya.



Dia pun menjelaskan, proyek smelter yang kini berjalan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, telah menunjukkan adanya perkembangan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.

"Kalau Anda tanya seperti di Konawe, itu bupatinya bilang sama saya pertumbuhan ekonominya 9,2 persen sekarang.

Lapangan kerja semua di daerah kami (Konawe) itu kerja semua sekarang," ujarnya.

Selain itu, lanjut Luhut, Kampus Politeknik juga dibangun di Konawe.

Diharapkan, adanya Kampus Politeknik ini akan meningkatkan mutu pendidikan warga di sana.

"Politeknik kami buat juga sekarang di sana, yang dulu tidak ada Politeknik.

Sekarang kita perbaikin pendidikan SLTP, SMA-nya supaya bisa masuk Politeknik.

Saya sekali lagi, senang bapak ibu sekalian pengin lihat ke lapangan, lihat sendiri apa yang terjadi di sana," katanya.

https://batam.tribunnews.com/2020/09...annya?page=all
nomorelies
ex.babuCCP
ex.babuCCP dan nomorelies memberi reputasi
2
1.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan