Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

onee643Avatar border
TS
onee643
Pertama Kali Menggunakan Jalan Tol? Berikut 14 Wawasan Kita Perlu Tahu!
Hai kawan-kawan semua! Semoga semuanya sehat-sehat saja, dalam keadaan baik, lancar dalam beraktivitas, tanpa kendala apapun. Amin!



Barusan bisa nyetir kendaraan roda empat? Mau coba akses jalan tol? Atau udah luwes nyetir tapi baru mau coba jalan tol? Saya ada beberapa kiat. Siapa tahu ntar bisa diambil manfaat. Atau sekedar nambah wawasan doang.

Intro aja sih, saya kalau berangkat kerja selalu memakai kendaraan roda empat, dan kebanyakan selalu akses tol daripada kena macet. Perjalanan bisa memakan 1 hingga 1 setengah jam, dari rumah ke kantor. Lalu 2 hari sekali saya keluar kota, di mana sekali berangkat bisa menghabiskan waktu 3 jam. Makanya jadi tergelitik untuk memberi kisi-kisi selama kita di jalan tol. Paling gak wacana ringan doang.

Kita mulai kuy!

-----------


Siapkan kartu tol untuk pembayaran
Ya iyalah bayar. Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, pada bab 1 sudah dijelaskan, jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayartol.


Kartu untuk pembayaran tol banyak jenisnya. Mulai dari dunia perbankan, hingga kelas franchise. Gambar nyolong dari sini.

Dan saat ini kebanyakan jalan tol menggunakan kartu e-toll. Artinya kita harus menyiapkan kartu. Dan selalu jaga saldonya.

Kalau saldonya lupa diisi, bisa-bisa terjadi kemacetan di gate tol. Gegara kita yang gak bisa membayar menggunakan kartu e-toll tersebut.

Pelajari dulu bagaimana cara mengisi kartu e-toll. Dominan bisa melalui ATM, maupun melalui kontak langsung seperti franchise Alfamart Indomaret gitu. Simple kok.


Gambar nyulik dari sini.

Bayangin aja waktu giliran kita bayar di gate otomatis ternyata kartunya kehabisan saldo. Nunggu security datang dalam memberikan bantuan. Ternyata antrian belakang udah panjang banget. Bahasa kebun binatang bisa keluar. Atau sekedar membuang waktu orang-orang tak bersalah yang ada di belakang mengantri.


Kalau gardu tol otomatis hanya nempelin kartu seperti ini, sumber gambar di sini.


Kalau selain GTO, ada bilik dan ada penjaganya, biasanya membantu menempelkan kartu ke mesin pembaca. Gambar mengambil diam-diam dari tirto.id

Untuk melakukan cek berapa biaya yang harus dibayar ketika melewati ruas jalan tol tertentu, coba mampir http://bpjt.pu.go.id/cek-tarif-tol

Kalau website yang ini hanya sebagai nambah wacana doang. https://www.cnbcindonesia.com/news/2...di-awal-2020/1


Belum familiar dengan istilah GTO?
Bukannya nama game kesukaan kaum pria. Kalau yang itu namanya GTA, Grand Theft Auto. Ini mah GTO. Gardu tol otomatis.


Gambarnya ngerampok dari sini.

Artinya pembayarannya otomatis, langsung ditempel kartunya ke sensor yang ada. Nggak ada bilik tertentu yang isinya petugas tol yang siap membantu menempelkan kartu ke mesin pembaca.

Jaga baik-baik kartu e-toll nya agar posisinya selama di kabin mobil sesuai jangkauan tangan. Seperti di taruh di dashboard bagian kolom kanan. Atau di tempat lain yang tidak mengganggu, namun masih bisa dijangkau dengan baik oleh kita sebagai sopir kendaraan.


Seperti kita tahu banyak banget space di mobil yang bisa kita gunakan untuk menyimpan kartu.

Buat wacana aja. Ada gate tol tertentu yang kita bebas. Ketika masuk, menggunakan kartu e toll yang dari Bank mandiri misalnya. Kemudian saat keluar kita menggunakan kartu lain. Ini namanya gate tol yang bebas.

Tapi untuk beberapa ruas tol tertentu, kita nggak bisa gini. Ketika masuk maupun keluar nantinya, harus satu kartu yang sama. Makanya, saldonya dijaga, lebihin aja sebagai langkah jaga-jaga (toh bisa dibuat belanja, karena gak sekedar e-toll, tapi juga e-money, bisa dibuat pembelian barang di franchise), dan mohon diletakkan di dalam kabin mobil yang bisa di jangkau oleh tangan dengan mudah.

Kalau di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol, hal ini dijelaskan di pasal 39. Ketika saya singgung pada poin sebelumnya "masuk dan keluar harus kartu e-toll yang sama" disebut pada pasal tersebut sebagai tol sistem tertutup, di mana secara bahasa sederhana, para pemakai jalan tol yang masuk tol di awal akan mendapat "izin masuk" (entah berupa slip kertas ataupun memang secara elektrik digital menggunakan kartu e-toll yang dibawa) kemudian membayarnya di gate keluar.

Sebaliknya ada sistem terbuka. Kita akan membayar ketika ada gardu tol. Terserah mau memakai kartu yang mana saja. Pokoknya ketika ada gardu, kita harus bayar.

Hati-hati guys. Paling tidak simpan satu kartu saja untuk berbagai kebutuhan sedangkan satunya cadangan, disimpan ditempat yang benar-benar aman. Jangan lupa sekali lagi saldonya tolong dijaga.

Ada minimal kecepatan yang harus dijaga
Sekali lagi pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol di bagian keempat syarat teknis pasal 5, termaktub bahwa jalan tol yang digunakan untuk lalu lintas antarkota didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 80 (delapan puluh) kilometer per jam, dan untuk jalan tol di wilayah perkotaan didesain dengan kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam.

Dari situ kebayang kan? Jadi memahami pula kenapa kendaraan roda empat yang ada di jalan tol kecepatannya pada tinggi semua.



Udah jalannya halus, banyak jalan lurusnya minim kelokan yang tajam, nggak ada lampu merah benar-benar bebas hambatan, roda empat semua (rata-rata mesin mempunyai tenaga kuda tinggi daripada kendaraan roda dua yang jadinya kecepatan juga mengikuti).

Tempatkan kendaraan pada marka atau lajur yang tepat
Masih ada kesesuaian dengan poin yang sebelumnya, dominan kendaraan kecepatan paling rendah antara 60 sampai 80 km/jam. Stereotip yang bertengger di masyarakat lajur paling kanan adalah lajur untuk mendahului. Sama seperti kode etik jalanan yang sama-sama kita pahami bersama.

Minimal di jalanan tol ada dua lajur di tiap arah. Pada ruas jalan tertentu di jalanan tol yang mempunyai 3/5 lajur.

Kalau memang dalam berkendara kita mau bertahan pada kecepatan yang "agak santai" seenggaknya sadar diri dan tidak memilih lajur paling kanan dalam memposisikan kendaraan selama perjalanan.


Coba amati perbedaan lajur yang ada di beberapa jalan tol. Ada yang dua lajur ada yang lebih pada setiap arahnya. Gambar mencuri dari sini.

Bisa lajur sebelah kiri (bila memang ruas jalan yang sedang kita nikmati hanya terdiri dari dua lajur) atau lajur tengah (jika jalanan tempat kita berkendara ada tiga lajur atau lebih). Kalau kita tetap kekeh mempertahankan kecepatan santai tapi di laju paling kanan, sama seperti mengikuti ego dan merugikan pengendara lainnya.

Banyak orang keburu di jalan tol itu. Ada yang mengejar pesawat, ataupun emang urusan lainnya seperti dunia kerja. Nyadar aja yuk..

Saya aja terkadang sebel kalau ada mobil agak lambat tapi dia memilih tetap di lajur paling kanan dimana lajur kanan lebih banyak digunakan untuk mendahului kendaraan lain. Dominan kecepatannya cukup tinggi.

Jangan sekali-sekali menggunakan bahu jalan kecuali kondisi urgent
Sudah ditentukan demikian. Ada undang-undangnya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol pada pasal 41 ayat 2.

Digunakan bagi arus lalu lintas pada keadaan darurat (misalkan ada kecelakaan yang memakan dua lajur tol dan tidak ada lajur lain kecuali bahu jalan yang bisa digunakan untuk menyelamatkan arus lalu lintas), diperuntukkan bagi kendaraan yang berhenti darurat (berhenti darurat, entah permasalahan mesin ban atau ada keperluan yang harus segera berhenti di pinggir jalan), tidak digunakan untuk menarik/menderek/mendorong kendaraan, tidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang dan/atau barang dan/atau hewan, haram digunakan untuk mendahului kendaraan.


Bahkan ada rambu-rambunya yang melarang penggunaan bahu jalan, gambar nyolong dari sini.

Menggunakan bahu jalan tol tidak dalam kondisi darurat, seenaknya aja misalkan untuk mendahului kendaraan lain menggunakan bahu jalan, kalau kebetulan ketahuan polisi patroli bakal kena tilang.

Hajat alami tubuh (ngantuk ga tahan, ingin buang air kecil maupun besar, lapar, haus banget) sabar dulu ditahan ada rest area nantinya
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 15 tahun 2005 tentang jalan tol pasal 7 ayat 3 menjelaskan bahwa setiap jalanan tol harus ada rest area. Paling tidak setiap 50 km.

Disana fasilitas tersedia cukup lumayan. Makanan, minuman, toilet, ATM, bahkan tempat ibadah ada di sana sekalian pom bensin.


Gambar nyolong dari cintamobil.com

Kalau sekedar urusan perut harusnya bisa diantisipasi dari awal. Apalagi jalanan tol yang rutenya panjang banget. Jika sekadar lapar atau haus, sebaiknya bisa membawa minuman atau makanan ringan selama di mobil. Tapi kalau memang ada hubungannya dengan hajat alami seperti buang air, kalau bisa bertahan, bisa diselesaikan hajatnya di rest area.

Berhenti mendadak di bahu jalan jadikan opsi paling terakhir. Tapi kalau boleh jujur sebaiknya jangan sampai.

Misalnya kita terpaksa berhenti di bahu jalan. Memang secara undang-undang mengizinkan kita melakukan demikian karena kita ada hajat buang air yang nggak bisa ditahan lagi. Bayangkan misalnya ada truk besar melaju dengan kecepatan tinggi, lalu salah satu bannya meletus, menukik ke bahu jalan di mana mobil kita ada di sana terparkir sementara. Padahal kondisi demikian untuk sopir pasti agak susah mengendalikan kendaraannya. Bahaya, kan?

Paling tidak itulah salah satu manfaat mengapa ada bahu jalan. Kondisi darurat bisa terjadi kapan pun di mana pun dan siapa pun. Dominan adalah peristiwa yang tanpa diprediksi sebelumnya, datang tiba-tiba. Kita dituntut untuk selalu berhati-hati. Apalagi dominan kendaraan yang melaju di jalanan berkecepatan tinggi.

Kalau memang urusannya sama daya pandang seperti ngantuk banget, dan nggak bisa ditahan lagi, bisa saja berhenti di bahu jalan tapi usahakan bener-bener masuk, dan hal ini adalah opsi paling terakhir, sekalian jangan lama-lama sebentar aja. Treatment nyiram muka pakai air, sekedar melakukan peregangan tubuh sebentar.

Kenali berbagai rambu lalu lintas yang ada
Penting banget. Apalagi sebagai pengguna jalan.


Banyak banget ragam rambu yang harus kita pahami, sumber gambar nyolong dari sini.

Dengan memahami berbagai rambu tersebut kita bisa membuat nyaman diri kita sendiri dan membuat nyaman orang lain yang sesama pengguna jalan. Jangan lupa, meminimalisir kemungkinan accident juga bisa berangkat dari pemahaman kita terhadap berbagai rambu yang ada.

Kenali rute! Salah belok tidak ada putar balik selama di jalan tol
Paling tidak kita harus tahu rute yang hendak dicapai menggunakan jalan tol. Beloknya nanti di mana, ada berapa gate yang akan dilewati (sekalian jaga saldonya agar tidak kehabisan saat menggesek/menempel kartu di gardu tol), entah bagaimana caranya.

Bisa dengan mempelajari dulu via Google map, nanya orang yang sudah sering menggunakan fasilitas jalan tol, ataupun learning by doing, sambil jalan sambil melihat berbagai papan rambu yang menunjukkan rute seperti yang kita inginkan.


Terutama rambu penunjuk jalan seperti ini yang biasanya ada di jalan tol, gambar nyolong dari sini.

Enggak ada yang namanya bisa putar balik di jalan tol. Adanya hanya ruas-ruas jalan belokan selain rute lurus seperti biasanya. Makanya kalau kelewatan, bisa-bisa kita harus turun di gate tol depannya, di mana jarak yang ditempuh agak lumayan, dan ada alokasi uang untuk membayar gate tol tersebut. Udah rugi bensin dan mengurangi saldo e-toll.

Beberapa kali saya menemui orang yang kelewatan. Harusnya belok tapi dia lupa berbelok. Jadinya dia mundur perlahan dibawa jalan agar sampai ke belokan yang dimaksud. Bahaya. Riskan banget.

Silakan monitor kesehatan kendaraan sebelum melalui jalan tol
Misalnya seperti bensin. Memang ada di jalan tol rest area yang ada POM bensinnya. Tapi jaraknya lumayan. Lucu aja kalau kehabisan bensin dan terpaksa berhenti di pinggir jalan sambil menunggu derek. Karena jarak ke rest area masih lumayan. Waktu habis iya, alokasi uang untuk membayar derek iya.

Atau memang kondisi ban yang benar-benar sudah kelewatan harus ganti. Kita meminimalisir keselamatan diri sendiri. Coba bayangkan kita dalam kecepatan tinggi lalu bannya sobek. Kalaupun aman-aman aja, dan kita bisa berhenti di pinggir jalan untuk mengganti ban secara manual, namanya bahu jalan juga merupakan daerah yang riskan. Seperti yang sudah saya contohkan di atas.

Dan juga faktor lain yang yang poinnya adalah mobil yang dikendarai. Toh kita namanya perjalanan ingin aman dan nyaman. Apalagi kalau kita tidak berkendara sendiri, membawa teman, keluarga, maupun kolega.

Berbagai kebiasaan berkendara yang mempunyai inti keamanan bagi diri sendiri maupun kenyamanan bagi para pengguna lainnya
Kecepatan tidak usah terlalu tinggi. Karena ketika melakukan rem butuh jarak tertentu. Makin tinggi kecepatan maka jarak yang dibutuhkan semakin banyak juga. Belum lagi kalau tiba-tiba ada kemacetan, dan ternyata kita sedang dalam kecepatan tinggi, ada kemungkinan accident.

Tidak terlalu banyak bermain klakson, maupun mode jarak jauh lampu terutama saat malam. Sinar lampunya bisa mengganggu kenyamanan pengendara lain. Kalau klakson tentu saja polusi suara (berisik). Pemakaian secukupnya saja dan tidak berlebihan.

Terkadang kita juga semangat. Karena jalan tol agak lenggang. Plus hanya ada beberapa kendaraan di kanan kiri. Lalu kita berkecepatan tinggi, zigzag kesana kemari, malah memperbesar kemungkinan bisa menyenggol kendaraan lainnya. Membahayakan diri sendiri dan orang lain.


kondisi lenggang seperti ini menggelitik pengemudi untuk memacu kendaraannya dengan kecepatan lumayan tinggi. Gambar ngerampok dari sini.

Sama juga hal lainnya seperti menjaga jarak antara mobil yang kita kendarai dengan mobil depan dan mobil samping. Harus selalu dijaga. Jarak aman ditekankan. Sama seperti poin sebelumnya, melakukan rem tidak serta merta kita langsung berhenti. Jika kecepatan tertentu, mobil akan benar-benar berhenti tapi membutuhkan jarak sesuai dengan kecepatan yang sedang dilaju.

Jika memang sedang dikejar waktu, tol mungkin salah satu jawaban, namun alangkah baiknya jika memang kita melakukan keberangkatan lebih awal
Tidak serta merta tol selalu sepi. Banyak pengguna jalan lainnya. Apa lagi pada jam-jam tertentu seperti pagi atau sore di mana ada hiruk-pikuk kawan-kawan kita yang berangkat atau pulang kerja.

Merasa akan melewati tol, kalau kita sudah dikejar waktu, paling tidak berangkat lebih awal. Karena terkadang tol itu rame. Belum lagi kalau misalkan ada kecelakaan. Macetnya bisa parah, dan kita nggak bisa kemana-mana, toh tidak ada putar balik seperti jalanan kota biasa, dan lajurnya searah.

So, be wise aja lah ya. Lebih baik kita berjalan santai di jalanan daripada keburu. Psikis mempengaruhi performa kita nantinya selama di jalanan. Orang yang rileks dan orang yang keburu bakal kelihatan bagaimana gaya menyetirnya. Serta fluktuasi emosi yang bisa muncul.

Tidak ke semua ruas jalan tol penerangannya bagus, beberapa kilometer tertentu hanya ada reflektor
Makanya kita dituntut fokus dan tetap berhati-hati utamanya jika berkendara malam hari.


Kalo ruas jalan seperti ini penerangannya masih bagus. Gambar nyuri dari sini.



Kalaupun ruas jalan tol yang tidak ada lampunya, biasanya menggunakan reflektor seperti gambar di atas. jangan khawatir dia akan berpendar jika terkena cahaya headlamp kendaraan roda empat. Tetap fokus aja dan berhati-hati selalu dimanapun kapanpun.

Sabar, tenang, dan tetap fokus
Jangan emosian, rileks aja, seperti kode etik berkendara pada umumnya. Apalagi identik berkendara dengan kecepatan tinggi kalau kita di jalan tol ternyata jalanannya sepi. Pernah mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi kan?

Coba dalam kecepatan tinggi tersebut sengaja kita mengayunkan setir tiba-tiba menukik ke kanan atau ke kiri. Kemungkinan besar mobil akan terbalik dan menggelinding seperti di film-film barat. Makanya tetaplah fokus.

Di ruas jalan tertentu biasanya banyak banget truk-truk besar yang ikut menggunakan fasilitas jalan tol. Sabar aja. Kalau ada kesempatan silakan didahului. Kalo belum muncul kesempatan ya sabar dulu. Jangan membahayakan diri sendiri. Toh kita harus bersyukur. Adanya truk yang membawa barang banyak kesana kemari artinya ekonomi di daerah kita sedang bergeliat. Mereka juga sama-sama mencari rezeki halal. Sabari dan nikmati aja dulu.

Doa, badan fit
Mau melakukan apa pun hendaknya selalu berdoa dulu dan menjaga badan agar selalu fit. Sayang aja jika berkendara tapi badan sakit pasti cara berkendara nanti tidak maksimal. Dengan berdoa Kita bisa dilindungi Tuhan dari keberangkatan sampai di tujuan.

--------------


Beberapa hal itu yang ingin saya bagikan kali ini. Semoga bisa diambil manfaat. Saya harap kita akan bertemu lagi di kesempatan selanjutnya.

See you!







Furqon643



Sumber: pengalaman pribadi
Diubah oleh onee643 08-09-2020 04:20
sekeleke
datuakkayo
raliakbarrr
raliakbarrr dan 40 lainnya memberi reputasi
41
6.4K
261
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan