- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Ingatkan Bahaya jika Dahulukan Ekonomi ketimbang Kesehatan
TS
54m5u4d183
Jokowi Ingatkan Bahaya jika Dahulukan Ekonomi ketimbang Kesehatan
Jokowi Ingatkan Bahaya jika Dahulukan Ekonomi ketimbang Kesehatan
Senin, 7 September 2020 | 10:51 WIB
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Ratas tersebut membahas percepatan pembangunan program strategis nasional Jalan Tol Sumatera dan Tol Cisumdawu. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/foc.
Penulis: Ihsanuddin | Editor: Krisiandi
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh jajarannya untuk mengedepankan aspek kesehatan dalam penanganan pandemi virus corona Covid-19.
Jokowi menegaskan, berbahaya jika aspek pemulihan ekonomi yang didahulukan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
"Yang pertama perlu saya ingatkan, sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik," kata Jokowi.
"Artinya, fokus kita nomor satu adalah kesehatan dalam penanganan Covid-19. Memang kuncinya ada di sini," sambungnya.
Jokowi secara khusus menyorot tiga klaster penularan Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini, yakni klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster pilkada.
Kepala Negara meminta ketiga klaster ini ditangani dengan baik sehingga tidak menyebabkan penularan virus corona yang lebih luas.
Jokowi meyakini, jika penularan Covid-19 bisa ditekan, maka pemulihan ekonomi bisa berjalan lebih mudah.
"Masalah kesehatan harus betul-betul tertangani dengan baik. Kita ingin secepatnya restart di bidang ekonomi," kata Jokowi.
"Jangan sampai kesehatan belum tertangani dengan baik kita sudah men-starter, restart di bidang ekonomi. Ini sangat berbahaya," ujarnya.
Sampai Minggu (6/9/2020), masih terjadi penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 3.444 kasus. Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air hingga saat ini mencapai 194.109 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Total pasien yang dinyatakan sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona kini mencapai 138.575 orang. Sementara angka kematian akibat Covid-19 kini mencapai 8.025 orang.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/202...bang-kesehatan
Senin, 7 September 2020 | 10:51 WIB
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Ratas tersebut membahas percepatan pembangunan program strategis nasional Jalan Tol Sumatera dan Tol Cisumdawu. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/foc.
Penulis: Ihsanuddin | Editor: Krisiandi
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh jajarannya untuk mengedepankan aspek kesehatan dalam penanganan pandemi virus corona Covid-19.
Jokowi menegaskan, berbahaya jika aspek pemulihan ekonomi yang didahulukan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
"Yang pertama perlu saya ingatkan, sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik," kata Jokowi.
"Artinya, fokus kita nomor satu adalah kesehatan dalam penanganan Covid-19. Memang kuncinya ada di sini," sambungnya.
Jokowi secara khusus menyorot tiga klaster penularan Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini, yakni klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster pilkada.
Kepala Negara meminta ketiga klaster ini ditangani dengan baik sehingga tidak menyebabkan penularan virus corona yang lebih luas.
Jokowi meyakini, jika penularan Covid-19 bisa ditekan, maka pemulihan ekonomi bisa berjalan lebih mudah.
"Masalah kesehatan harus betul-betul tertangani dengan baik. Kita ingin secepatnya restart di bidang ekonomi," kata Jokowi.
"Jangan sampai kesehatan belum tertangani dengan baik kita sudah men-starter, restart di bidang ekonomi. Ini sangat berbahaya," ujarnya.
Sampai Minggu (6/9/2020), masih terjadi penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 3.444 kasus. Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air hingga saat ini mencapai 194.109 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Total pasien yang dinyatakan sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona kini mencapai 138.575 orang. Sementara angka kematian akibat Covid-19 kini mencapai 8.025 orang.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/202...bang-kesehatan
Quote:
Original Posted By temenfisherman►baru ngomong begini ketika grafik infeksi kagak turun2 dan paspor indonesia diban banyak negara. 
Quote:
Quote:
Original Posted By brick_water►dah dari pertama di bilang sama ahli-ahli nggak percaya lebih percaya sama sama lingkarangnya yang kerja aja nggak becus model menkes, dll. belum lama kemarin bilang kalau model yang di terapkan kemarin berhasil 
pendukung2nya juga dah framing kemana-mana. sekarang baru nyadar setelah banyak korban dan covid19 menyebar ke seluruh wilayah. Nggak punya leadership sama sekali punya resources lengkap tapi hasil kerjanya nol.
pendukung2nya juga dah framing kemana-mana. sekarang baru nyadar setelah banyak korban dan covid19 menyebar ke seluruh wilayah. Nggak punya leadership sama sekali punya resources lengkap tapi hasil kerjanya nol.Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh 54m5u4d183 07-09-2020 18:03
tien212700 dan 28 lainnya memberi reputasi
21
8.9K
231
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan