Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
Wapres: Angka Kemiskinan Bisa Balik ke 2011, Jika Penanganan COVID Tak Jalan


Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan jumlah warga miskin meningkat selama pandemi virus Corona. Ma'ruf memprediksi angka kemiskinan akan kembali ke tahun 2011 jika penanganan pandemi Corona tidak sesuai rencana.

"Bila kita lihat angka kemiskinan pada Maret 2020, seiring dengan terjadinya pandemi COVID-19, maka jumlah warga miskin telah meningkat lebih dari 1,6 juta orang menjadi 26,42 juta orang atau 9,78% dibandingkan dengan data bulan September 2019 yang berjumlah 24,79 juta orang atau 9,22%," kata Ma'ruf saat menghadiri Dies Natalis Universitas Hasanuddin secara virtual, Selasa (1/9/2020).

Ma'ruf mengatakan angka kemiskinan berpotensi akan terus meningkat ke angka 11,5 persen hingga akhir tahun. Ma'ruf menyebut angka kemiskinan itu bahkan kembali ke 2011 di atas 12 persen.

"Angka itu pun masih berpotensi meningkat lagi menjadi 11,5% pada akhir tahun ini atau kembali ke kondisi tahun 2011 apabila upaya penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi tidak berjalan sesuai harapan," sebut Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan pemerintah melakukan berbagai upaya agar warga tak jatuh ke jurang kemiskinan. Salah satu upaya itu dengan memberikan jaminan sosial.

"Pemerintah telah melakukan berbagai langkah dalam rangka menjaga dan melindungi kesejahteraan masyarakat agar tidak jatuh ke dalam kemiskinan. Selain program bantuan sosial yang telah dilakukan selama ini seperti PKH, Program Sembako, Program Jaminan Kesehatan Nasional, pemerintah juga telah memperluas berbagai program baik melalui penambahan program baru seperti bantuan langsung tunai dana desa, bantuan tagihan listrik," jelasnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan pemerintah juga telah memperluas cakupan penerima bantuan sosial. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 203,9 triliun.

"Pemerintah juga telah memperluas cakupan penerima bantuan dari yang sebelumnya 25% rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terbawah menjadi 40% terbawah. Alokasi anggaran perlindungan sosial ini berjumlah 203,9 T," ungkapnya.

Ma'ruf menyebut besaran bantuan sosial akan berkurang jika pandemi Corona mereda. Selanjutnya pemerintah akan fokus kepada pemberdayaan masyarakat dalam rangka menanggulangi kemiskinan.

"Anggaran bantuan sosial yang sangat besar ini diharapkan akan jauh berkurang setelah pandemi COVID-19 mereda. Pemerintah selanjutnya akan lebih menekankan kepada program pemberdayaan dalam rangka menanggulangi kemiskinan," sebut Ma'ruf.

Ma'ruf menekankan bahwa prioritas pemerintah adalah menanggulangi virus Corona. Dia menyebut pandemi ini telah menimbulkan dampak di semua sektor.

"Saya ingin menekankan kembali bahwa sejak semula prioritas pemerintah adalah menangani masalah pandemi COVID-19, yang telah menimbulkan dampak yang luas di bidang kesehatan, ketahanan pangan dan penanggulangan kemiskinan," kata Ma'ruf.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen), turun 0,13 juta orang (0,13 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang (12,49 persen).

(lir/fjp)

link


"Angka itu pun masih berpotensi meningkat lagi menjadi 11,5% pada akhir tahun ini atau kembali ke kondisi tahun 2011 apabila upaya penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi tidak berjalan sesuai harapan," sebut Ma'ruf.
nomorelies
selldomba
asmulfaisi
asmulfaisi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan