Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

54m5u4d183Avatar border
TS
54m5u4d183
Silang Asa Jokowi dan WHO Soal Vaksin Covid di 2021
Silang Asa Jokowi dan WHO Soal Vaksin Covid di 2021

CNN Indonesia

Minggu, 06/09/2020 06:06

Presiden Jokowi. (Rusman - Biro Pers).
-------

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meyakini vaksin virus corona (Covid-19) bisa mulai disuntikkan ke masyarakat Indonesia pada awal tahun 2021. Bahkan Jokowi memperagakan gestur menyuntik saat menjelaskan vaksin tersebut.

"Saya meyakini insyaallah kita nanti di bulan Januari lah kita sudah mulai ...[menunjukkan gestur menyuntik] ... suntik vaksin. Biar keadaannya masuk pada kondisi yang normal kembali," kata Jokowi, Jumat (28/8).

Jokowi mengatakan vaksin Covid-19 tengah menjadi rebutan negara-negara. Karenanya, Jokowi sudah mengutus Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) dan juga ke China untuk memastikan vaksin Covid-19.

"Itu agar bisa kita dapatkan baik dalam bentuk bahan baku, maupun beli jadi, ini rebutan, semua negara, 215 negara itu rebutan vaksin, untuk bisa kembali ke normal," jelas Jokowi.

Sementara, Erick memproyeksikan 70 persen penduduk Indonesia secara massal mendapatkan vaksin pada 2021. Itu berarti, sebanyak 161 juta orang penduduk ditargetkan menerima vaksin dengan asumsi jumlah penduduk 230 juta.

"Kita dengan penduduk 230 juta, kami baru memfokuskan untuk mendapatkan 70 persen," kata Erick, Kamis (3/9).

Saat ini, pemerintah terus mengembangkan vaksin baik secara mandiri maupun kerja sama dengan pihak asing. Misalnya, PT Bio Farma (Persero) tengah melakukan uji coba tahap ketiga vaksin covid-19. Perusahaan BUMN kesehatan itu bekerja sama dengan produsen asal China, Sinovac dalam pengembangan vaksin.

Lalu, PT Kimia Farma (Persero) dan PT Indo Farma (Persero) dengan perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab, G42. Secara mandiri, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin Merah Putih oleh LBME Eijkman.

Namun, asa Jokowi memberikan vaksin kepada Indonesia di tahun 2021 tak sejalan dengan pendapat Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). WHO menyatakan tidak bisa mengharapkan vaksinasi Covid-19 hingga pertengahan 2021.

"Kami tahu setidaknya enam hingga sembilan (kandidat vaksin) yang telah melalui jalan panjang penelitian. (Bagaimanapun) menilik linimasa yang realistis, kita belum bisa benar-benar berharap untuk bisa melakukan vaksinasi secara luas hingga pertengahan tahun depan," kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Jumat (4/9) seperti dilansir AFP.

WHO menyebut hingga kini ada sebanyak 34 kandidat vaksin di seluruh dunia dalam berbagai tahap uji klinis pada manusia. Di samping itu juga terdapat 142 kandidat vaksin yang masih dalam evaluasi praklinis.

Sementara itu, Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO berkata pihaknya bekerja sama dengan para ahli dari berbagai negara. BPOM AS, FDA termasuk yang digandeng untuk memperjelas kriteria kandidat vaksin yang aman dan manjur.

"Kami ingin melihat vaksin yang setidaknya 50 persen manjur, lebih baik jika lebih tinggi," ujarnya.

Dalam prosedur normal, tahap pengujian vaksin membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk memverifikasi hingga kandidat vaksin dinyatakan aman dan efektif.

Artinya kandidat vaksin harus melewati proses dan prosedur panjang hingga dinyatakan aman dan ampuh untuk mengobati suatu penyakit. Namun, peningkatan kasus Covid-19 yang cepat menimbulkan desakan kebutuhan vaksin sesegera mungkin.

(ctr/osc)

Sumber: https://m.cnnindonesia.com/nasional/...-covid-di-2021


Diubah oleh 54m5u4d183 28-09-2021 14:50
simsol...
kakekane.cell
asmulfaisi
asmulfaisi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan