Saat masa pandemi ini, terlihat banyak para pesepeda yang ber-seliwerandi jalan kota maupun desa. Mereka bersepeda tentunya dengan tujuan yang baik. Kita tidak bisa langsung men-judge bahwa mereka sedang cari sensasi ataupun kebutuhan story medsos. Oke, mari kita bahas hal ini.

Macam-macam tujuan bersepeda

Setiap pesepeda pasti mempunyai tujuan/maksud untuk apa ia bersepeda. Dan setiap tujuan pasti berbeda-beda mengingat betapa beragamnya keunikan/ciri khas manusia, mulai dari fisiknya, sifat/karakternya, hobinya, tempat tinggalnya, bahasanya, cita-citanya, dan lain-lain. Kita bukan Tuhan Yang Mengetahui segalanya termasuk juga isi hati seseorang, sebab kita hanyalah manusia biasa yang tingkat pengetahuannya terbatas. Berikut beberapa tujuan seseorang bersepeda versi ane:

1. Supaya terjaga kesehatannya

Bersepeda ialah salah satu kegiatan olahraga yang cukup diminati oleh masyarakat pada masa pandemi seperti saat ini. Bersepeda merupakan kegiatan yang memiliki dampak positif bagi tubuh kita.

Mengutip laman prudential.co.id, bersepeda memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh kita, yaitu:
• Menambah Keseimbangan, Koordinasi Otot Tubuh, dan Kekuatan
• Menurunkan Stres
• Mengontrol Berat Badan
• Meningkatkan Kesehatan Otak
• Meminimalisir Terjadinya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
• Meminimalisir Munculnya Penyakit Kanker dan Diabetes.

2. Kompetisi bersepeda

Nah, kalau ini tentunya jelas. Tujuan mereka—atlet sepeda—bersepeda ialah agar memiliki kemampuan bersepeda yang handal, sehingga jika nanti ada kompetensi mereka bisa menjadi juaranya. Bersepeda bagi mereka telah menjadi rutinitasnya dan sebagai latihan wajib. Bermacam-macam kompetisi bersepeda, seperti balap sepeda, bmx race, downhill race, dll.

3. Kebutuhan storydi media sosial

Saat ini kemajuan teknologi berkembang pesat. Kebutuhan manusia semakin bertambah. Peradaban yang seakan mewajibkan manusia untuk melek teknologi, sebab jika tidak mengikuti kemajuan zaman, kita akan tertinggal dan terbelakang. Kita akan ketinggalan informasi yang saat ini menggunakan teknologi jaringan internet yang mampu melesat begitu cepat melewati geografi hanya dengan telepon pintar atau istilah kerennya Smartphone.

Hampir semua orang saat ini telah memiliki telepon pintar, entah itu anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua. Dan mereka semua mayoritas—seperti yang kita tahu—mempunyai media sosial sebab tuntutan zaman modern saat ini. Menurut KBBI media sosial ialah laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial. Maksudnya kurang lebih, kita bisa berkomunikasi jarak jauh dengan pengguna lain di media sosial.

Di media sosial terdapat fitur storyyang memungkinkan pengguna berbagi momen kehidupan melalui foto, video, maupun teks. Nah, saat ini sedang menjamurnya story medsos tentang bersepeda, dikarenakan pandemi yang menuntut kita untuk menjaga kesehatan yang salah satunya bisa dilakukan ya, olahraga bersepeda.

Kita tidak bisa menuduh bahwa mereka sedang mencari sensasi, meskipun mungkin saja ada orang yang berniat seperti itu, tetapi lebih baik kita berpikir positif, bisa saja mereka bermaksud untuk menginspirasi orang lain. Mereka berharap orang-orang tidak hanya menggunakan waktu lapangnya dengan bermain Smartphone, menonton televisi maupun kegiatan penghilang gabut lain yang kurang bermanfaat. Sekali lagi, kita tidak bisa mengetahui isi hati orang lain dengan pasti, kecuali mereka katakan dengan jujur.

4. Biar sepedanya berguna

Dari sekian banyak manusia di bumi, ada pesepeda yang memiliki alasan yang cukup konyol, yaitu agar sepeda yang dimiliki berguna.
“Daripada sepedanya mangkrak di rumah, mending dipakai buat jalan-jalan, kayaknya asik nih.” pikirnya kira-kira.

Biasanya jika seseorang akan bersepeda, ia akan membersihkannya dahulu. tujuannya jelas, minimal agar terlihat dirawat pemiliknya, dan terlihat kinclong. Sudah menjadi keniscayaan, jika sepeda dibiarkan begitu saja ia akan berdebu, kotor, berkarat, atau bannya kempes, dll. Jadi, mereka memanfaatkan sepeda yang ada supaya tidak merasa sia-sia telah memilikinya. Dan sah-sah saja jika ada manusia berjenis seperti ini, seperti ane salah satunya, hehehe.

5. Untuk hemat budget

Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani dan menyukai kesedehanaan akan lebih memilih bersepeda dibandingkan motor, jika akan pergi ke tempat tujuan yang dianggap jaraknya dekat. Sebenarnya masih ada kemungkinan sih, walaupun tempat tujuannya jaraknya jauh ia tetap bersepeda ria, sebab masih punya semangat yang membara. Bisa juga sebab ia tak mempunyai motor, makanya ia menggunakan sepeda.

Dengan bersepeda kita tak perlu mengeluarkan biaya untuk mengisi BBM seperti saat kita akan naik motor. Kita pun mengeluarkan biaya lebih sedikit dibandingkan dengan motor jika terjadi kerusakan pada sepeda, dikarenakan komponennya sepeda yang sederhana.

6. Komunitas sepeda

Kalau ini ane sering lihat komunitas pesepeda yang bersepeda dengan jarak yang cukup jauh. Yang ane lihat pada kaus komunitasnya tertera nama daerah asalnya, kadang malah dari luar kota. Komunitas pesepeda pun bermacam-macam, ada pecinta sepeda onthel —yang merupakan sepeda kuno yang masih eksis saat ini, kalau dalam bahasa jawa biasanya disebut 'sepedah unto'—, komunitas sepeda federal, dll.

7. Mengelilingi dunia

Ada juga orang yang mempunyai cita-cita mengelilingi dunia, mengutip dari laman merdeka.com, Paimo adalah Arek Malang yang mengelilingi dunia dengan bersepeda. Ia telah melintasi lima benua dan bahkan pernah mendaki beberapa puncak gunung dengan mengayuh sepeda.

Suatu hal yang sungguh luar biasa yang dilakukannya, menginspirasi kita semua tentang pentingnya tekad yang kuat untuk mencapai impian.

Nah, mungkin itu saja beberapa motivasi atau tujuan orang untuk bersepeda. Mungkin dari Gan Sis ingin menambahkan sangat dipersilakan.

Pandangan mengenai bersepeda

Sebenarnya telah tertanam dalam pola pikir manusia bahwa bersepeda itu baik, menyehatkan, juga membahagiakan. Hanya saja sebagian orang memilih kegiatan lain yang dianggapnya lebih penting, menghibur, juga menyenangkan, atau memilih jenis kendaraan lain untuk bepergian yang dinilai lebih praktis dan nyaman. Ya, hidup adalah pilihan. Dan setiap orang berhak memilih hal yang ingin dilakukan.

Dengan bersepeda kita akan bisa merasakan angin segar yang menerpa, meskipun kita kerap menjumpai asap kendaraan orang lain yang tentu tidak menyehatkan, tetapi setidaknya kita menggerakkan tubuh kita berolahraga dengan harapan bisa menyehatkan badan.

Bersepeda memang menyebabkan capai, sebab kita menyuruh otot-otot kita bekerja lebih keras dari biasanya, mengayuh pedal supaya roda berputar, sehingga tubuh berat kita berpindah ke tempat lain tanpa harus berjalan. Akan lebih capai lagi jika tempat yang dituju jaraknya jauh.

Agar tetap fit selama bersepeda, kita tentunya membutuhkan bekal, biasanya berupa air minum agar jika nanti kehausan, bisa langsung minum waktu istirahat. Dan uang, jika nanti terjadi hal yang menyebabkan sepeda tidak bisa berjalan. Entah itu ban kempes, bocor, rem tak berfungsi, dll.

Respons kita yang seharusnya

Bersepeda telah menjadi tren pada masa pandemi ini. Biasanya hari Minggu orang-orang beramai-ramai bersepeda, sebab memang hari Minggu adalah hari libur bagi mereka para pekerja industri, dll.

Ketika melihat orang-orang bersemangat bersepeda di saat pandemi, hendaknya kita bersikap baik, yakni mengapresiasi. Janganlah kita mengecap kegiatan mereka sebagai kegiatan bersepeda musiman. Btw, corona bukan nama musim, kan? Kalau soal berpendapat, ya, memang setiap manusia memiliki hak asasi mengeluarkan pendapat, tetapi masa komentarnya begitu? Duhai netizen budiman, hargai dan puji agar mereka tidak sakit hati. Lebih baik bersepeda daripada tidak bersepeda, bukan?

Baiklah, sekian dulu thread ane kali ini. Semoga berguna. Mohon dimaafkan jika kesalahan. Terima kasih sudah mampir dan baca hingga selesai.

Penulis: @arju321
Sumber: KBBI, opini pribadi, ini, ini