Drama Kesehatan Mental Berbalut Romantisme dalam Drama Korea




Pic : detik.com

Siapa tak kenal Drama Korea yang sering disingkat DRAKOR? Rasanya jarang banget orang gak kenal Drakor. Nama para pemerannya saja banyak kok yang bisa menghapal di luar kepala.  Sebut saja nama Lee Min Ho,  Hyun Bin, Song Hye Kyo, dan lain-lain. Pasti banyak yang kenal dengan mereka … betul, kan? 


Apa alasan kamu menyukai Drakor? Kalau ada pertanyaan seperti itu,  kalian mau jawab bagaimana? Suka pemainnya yang ganteng dan cantik?  Suka filmnya yang romantis? Atau suka ceritanya yang tidak biasa? 


Kalau saya yang ditanya seperti itu pasti menjawab … karena ceritanya yang tidak biasa. 


Buat saya, Drakor itu sebenarnya hampir sama seperti sinetron yang banyak tayang di televisi. Pemainnya sudah pasti cantik dan ganteng, juga dengan gaya berpakaian yang up to date. 


Tapi kenapa saya gak suka nonton sinetron malah lebih suka drakor?  Karena saya belum menemukan sinetron kita mengusung ide cerita yang tidak biasa seperti drakor. 


Maaf agan dan sista penggemar sinetron, jangan marah dengan jawaban saya, ya. Bisa dibilang ini kritik membangun dari saya. Kalau nantinya ada cerita yang unik dari sinetron, saya juga pasti nonton. 


Salah satu tema tak biasa yang sering diangkat dalam drama Korea, adalah masalah kesehatan mental. Luar biasanya lagi meski temanya berat, tapi tetap terasa ringan apalagi dibalut romance yang jadi ciri khas drama korea. 


Contohnya saja drakor Hyde Jekyll, Me (2015)



Pic : Google

Drama ini menceritakan tentang Koo Seo Jin (Hyun Bin) yang memiliki dua kepribadian berbeda. Salah satu kepribadian Seo Jin memiliki sifat dingin seperti tokoh Hyde dan satunya lagi memiliki sifat yang manis seperti Jekyll. Bagaimana pertarungan kedua sifat yang berlawanan dalam dirinya diperankan dengan apik oleh Hyun Bin. Juga kisah cintanya dengan artis sirkus Ha Na yang diperankan Han Ji Min yang terjalin apik.

Atau contoh lainnya, siapa yang tidak tahu drama korea yang viral The World of the Maried. Ada enam gangguan kejiwaan yang dimiliki para tokohnya. Namun masalah kejiwaan mereka tidak membuat cerita itu kehilangan 'rasa'. Bahkan, saking turut merasakan penderitaan tokoh utamanya, warganet +62 menyerbu akun medsos pemeran sang pelakor dan mencaci maki dia. Padahal itu cuma peran tidak terjadi sesungguhnya.

Itu baru dua contoh drama korea yang sukses dengan ide cerita yang berbeda. Masih ada judul drama korea lain dengan ide tidak biasa. Semuanya sukses mengaduk-aduk perasaan penontonnya.