Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Chikashi.MasudaAvatar border
TS
Chikashi.Masuda
PSI diam Jokowi pamer politik dinasti di Solo, Mungkin takut kadernya direshuffle
18 Juli 2020 Politik, Utama Leave a comment 3,715 Views

https://riaunews.com/2020/07/psi-dia...a-direshuffle/



Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni pernah menyatakan penolakan politik dinasi pada 2015 silam, namun terdiam saat Gibran putra Jokowi maju di Pilkwakot Solo.
Jakarta (Riaunews.com) – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hanya terdiam melihat Presiden Joko Widodo melakukan politik transaksional dalam proses mendapatkan rekomendasi PDIP untuk pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon Walikota Solo.
Hal ini menuai komentar dari publik di media sosial Twitter, karena Jokowi nampak mempertontonkan upaya melanggengkan politik dinasti di Indonesia.
Baca: Purnomo tolak jabatan yang ditawari Jokowi sebagai ‘imbalan’ Gibran jadi Cawalkot Solo
Persoalan inilah yang bahkan juga dikomentari oleh Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahudin, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/7/2020).
“Mestinya PSI memanfaatkan momentum (pencalonan) Gibran ini untuk meyakinkan publik bahwa komitmen mereka yang menolak politik dinasti tetap mereka pegang,” ujar Said Salahudin.
Bahkan, lanjut jebolan Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Indonesia ini, proses pencalonan Gibran ini adalah momentum bagi PSI untuk bisa membesarkan partainya sekaligus untuk meyakinkan publik bahwa partainya teguh memegang prinsip.
“Tapi kan karena dia memiliki kader-kader yang duduk di pemerintahan, di eksekutif. Tentu dia berpikir dua kali untuk misalnya menyoal proses pencalonan Gibran dalam konteks dinasti tadi,” tuturnya.
Prinsip menolak dinasti politik yang disampaikan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni pada tahun 2015 silam tersebut, menurut Said Salahudin hanya menjadi bualan belaka.
Baca: Pengamat prediksi DPP PDIP akan usung Gibran di Pilkada Solo agar Jokowi tak dipermalukan
Saat ini sepertinya PSI terkesan takut mengkritik Presiden yang ikut andil memuluskan pencalonan putra sulungnya tersebut.
“Kalau ingin menolak dia khawatir berdampak ke kader-kadernya di pemerintahan bisa saja di reshuffle. Tapi untuk mengatakan menerima (takut) dianggap banci, tidak konsisten dengan dulu menolak sekarang menerima,” katanya.
“Akhirnya dia mengambil sikap aman, yaitu dengan diam. Nah saya mau bilang diam itu artinya setuju. Jika setuju artinya tidak konsisten,”demikian Said Salahudin.***

nomorelies
rizaldi.sarpin
imaginaerum
imaginaerum dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.8K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan