Closing statement yang sangat menyentuh pada akhir lagu Bojo Galak mengawali Ane untuk membuat tulisan ini. Bukankah akhir itu adalah tujuan?





Bencekno nanging ngangeni, kalimat ini pernah Ane terima dari mantan pacar yang mampu mengoyak jiwa terdalam. Perihal benci dan cinta memang nggak akan bisa dipisahkan dari kotak merah jambu tersebut hati. Nah, bagaimana bila pasangan halal mengalami hal yang demikian?

Mendengarkan tembang Jawa "Bojo Galak" akan menafsirkan sebagian isi hati Gansist agar tetap MAUuntuk tetap berkomitmen dalam rumah tangga, bukan? Lagu ini Ane pikir sangat-sangat pas bila kita mau untuk sekedar memaknai dari kedalaman arti lirik lagu bojo galak tersebut kok. Ane apresiasi setinggi-tingginya kepada pencipta tembang bojo galak ini. Biar bagaimanapun seniman adalah mereka yang mampu mengkritik dari kedalaman rasa dan itu berwujud KARYA.

Bojo Galak yang Ane suka adalah bergenre Hip-Hop dengan versi parodi yang dibawakan oleh Pendhoza dan NDX-AKA maupun yang versi koplonya itu. Sejatinya memang tembang ini mampu populer karena telah dinyanyikan oleh mbak ayu Nella Kharisma sih.



Oke, nggak usah lama-lama, mari kita memaknai filosofi tembang Bojo Galak ini. Cekidot!

1. Wes nasibe kudu koyo ngene, Nduwe bojo kok ra tau ngepenake
Mungkin sudah takdirnya kayak gini, punya pasangan halal kok nggak pernah kasih enak. *eh


2. Seneng muring omongane sengak, Kudu tak trimo bojoku pancen galak.

Suka marah omongannya nggak enak (kerus), harus kuterima karena pasanganku memang pemarah


3. Saben dino rasane ora karuan. Ngrasakke bojoku sing ra tau perhatian.

Saban hari nggak bisa dijelaskan. Merasakan pasanganku yang nggak pernah perhatian.

4. Nanging piye maneh atiku wes kadung tresno, Senajan batinku ngempet ono jero dodo.

Mau bagaimana lagi, hatiku sudah terlanjur cinta, meski batinku menahan sesak di dada.


5. Yo wes ben nduwe boho sing galak, yo wes ben sing omongane sengak, Seneng gawe aku susah, Nanging aku wegah pisah


Biarlah punya pasangan yang pemarah, Biarlah omongannya nggak enak, Suka bikin aku susah, Tapi aku nggak mau pisah

Reff atau klimaksnya ada di Yo wes ben ini lho, Gansist. Sejelek apapun pasangan toh dia adalah teman hidup kita, bukan?

6. Tak tompo ngango tulus ing ati, tak trimo sliramu tekan saiki, mungkin wes dadi jodone, senajan kahanane koyo ngene.


Kuterima dengan tulus di hati, kuterima dirimu sampai sekarang, mungkin sudah jadi jodohnya, meski keadaanya kayak gini.

Nah, di sini Gansist kita akan melihat synonim dari tembung(kata) tak tompo dan tak terimo. Demikian adalah kekayaan bahasa Jawa yang seingat Ane disebut dengan Kreta Basa. Seperti kasta manusia dalam ajaran Hindu maka kedua frasa Jawa di atas adalah bermakna tingkatan.

7. Kuat dilakoni, lek ra kuat ditinggal ngopi. Tetep cinta senajan bojoku galak.

Kuat dijalani, kalau nggak kuat pergi ngopi dulu. Tetap cinta meski pasanganku pemarah.


Closing statement ini bagi Ane amat apik lho, Gansist. Marahan itu emang bumbunya berumah tangga kok. Malah menurut pengamatan Ane, kalau suatu hubungan nggak ada "naik turunnya" akan mengalami yang namanya kebosanan lho, Gansist.




Melalui lagu Bojo galakini, kita yang sudah menikah diajak untuk selalu bersyukur serta menikmati rytme rumah tangga dengan TERSENYUM.




Dalam melihat sebaiknya kita mampu untuk meninjau dari prespektif yang berbeda. Seperti dahulu Sunan Kalijaga juga melalui macapat, gending-ginding Jawa mengajak para awwampribumi mengenal agama yang telah beliau anut.

Perihal makna, kita bisa melihat di khatib al-nasa 'ala qadri 'uqulihim yang memiliki arti Dakwahi orang-orang sesuai dengan kadar nalar mereka.

Lagu Bojo Galak mengajak kita untuk menikmati naik turunnya kehidupan berumah tangga dengan fun dan tentu saja menapaki aspek menghibur lho.



Ngopi sendiri memiliki banyak manfaat untuk Agan agar bisa menjaga stamina di atas ranjang lho. Ane akan menampilkan video manfaat kopi ini dalam post ke-2, yaks.

Kuat dilakoni yen ra kuat ditinggal ngopi.

Bagi Gansist yang takut atau masih malu-malu buat menjalin komitmen halal sebaiknya mulai menghilangkan pikiran tersebut.

Jodoh adalah dia yang akan selalu kita ikat dalam setiap doa, tak pernah lelah mencintainya (Warna_Senja)

Yuk, ngopi bareng di mari Gansist kesayangan!:☕☕☕




Sumber : klik, klik, dan opini pribadi
Ngawi, 25 Juni 2020
With Love,

Warna_Senja