Pasar Malioboro Jambi



Provinsi Jambi merupakan satu dari sepuluh provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Ibukotanya adalah Jambi. Jambi terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatera.

Dalam rangka ikut memeriahkan COC Regional Jambi, Jambi Selalu Dihati.
Ada satu hal yang membuat saya jatuh hati pada salah satu tempat di Jambi.
Yang namanya jatuh hati, setiap orang pasti berbeda dan punya alasan masing-masing mengapa jatuh hati pada objek tersebut.

Agan dan Sista mungkin mengagumi Jambi karena seni budayanya yang unik, karena kulinernya yang enak dan harganya yang relatif murah, karena keindahan objek wisatanya, atau karena sejarah kota tersebut.

Nah..tempat apa yang membuat saya bisa jatuh hati padanya di Jambi ini?

Agan dan Sista mau tahu?
Ikuti terus thread saya kali ini!


Gambar : sumber gambar pasar


Perjalanan pulang kampung atau istilah kerennya pulkam ke Pulau Sumatera memakan waktu yang sangat panjang jika di tempuh dengan jalur darat.

Libur akhir tahun kemaren saya dan keluarga pulkam ke Medan dengan kendaraan pribadi. Pilihan memakai kendaraan pribadi karena mengingat harga tiket pesawat yang tinggi, apalagi kami berjumlah 6 orang. Selain harga tiket tersebut, dengan membawa mobil pribadi dari Jakarta maka kami bisa bebas pergi kemana saja bila sudah berada di kampung.

Perjalanan dimulai minggu malam dari Jakarta melewati penyeberangan Pelabuhan Merak- Bakauheni.

Di Jambi juga ada saudara kami, rumahnya dekat pasar. Lagi-lagi kami mampir. Saya mencoba menghubungi kakak saya itu untuk mengarahkan kami arah ke rumahnya. Ternyata letak rumahnya kurleb 1 km dari pasar Malioboro di Jalan Iskandar Muda, No 168 Sungai Asam, Jambi.

Setelah mandi, makan dan istirahat, saya mengajak beliau pergi ke Pasar Malioboro tersebut. "Ka, Pasar Malioboro ini sama namanya dengan yang di Yogyakarta" ucapku saat itu kepadanya waktu kami jalan kaki dari rumah menuju pasar ini.

Pasar Malioboro di Kecamatan Pasar Jambi dibangun di atas tanah Pemkot Jambi. Pembangunannya yang dilakukan pihak ketiga pada 2004 lalu, dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) yang memiliki jangka waktu 4 tahun.

Pasar yang ada di Jambi sangat banyak antara lain Pasar Modern Handil, Pasar Dadakan Paal 9, Pasar Hong Kong, Pasar Mulya Sari, Pasar Kito dan pasar lainnya.

Untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan terhadap pengguna pasar, pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan rehabilitasi dan mempercantik unit – unit pasar tradisional milik pemerintah, termasuk Pasar Malioboro ini. Selain itu, guna meningkatkan mobilisasi para pedagang, telah dilaksanakan pemberian bantuan 50 unit gerobak becak bagi para pedagang kuliner.

Walaupun telah banyak bermunculan pasar – pasar modern baru seperti mall dan minimarket, pemerintah Kota Jambi tetap mempertahankan dan terus meningkatkan pemeliharaan dan keberadaan pasar – pasar tradisional. Karena pasar tradisional di Jambi masih banyak dikunjungi oleh warga disekitarnya tersebut. Harganya juga relatif murah dibanding harga barang di mall.

Suasana di Pasar Malioboro sangat ramai dikunjungi dominan oleh kaum hawa karena Pasar Malioboro khusus menjual pakaian wanita. Banyak pedagang menjajakan barang dagangannya dengan harga yang relatif murah. Disini saya belanja baju batik Jambi, kemeja, rok dan celana untuk dipakai sehari-hari lalu pulangnya naik becak karena hari semakin panas.

Sebagai kaum hawa karakteristik pasar Malioboro inilah yang telah membuat saya jatuh hati padanya karena saya bisa cepat mencari apa yang saya mau sehingga menghemat waktu. Time is money, iya ga gansist?


Gambar : sumber gambar baju

Pasar Malioboro ini menjadi tranding topik news saat saya di Jambi karena adanya masalah jual beli/sewa ruko atau kios milik Pemkot Jambi. Sayapun semakin penasaran waktu itu lalu membeli media koran lokal disana.

Demikian thread saya, terimakasih sudah mampir membacanya semoga menambah wawasan Agan dan Sista.

Jangan lupa kasih cendol segar, rate dan bagikan bila perlu. Salam Belajar Bersama Bisa.


Sumber : narasi pribadi