Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Mengenal Lebih Dekat Tantrum
diolahdariherumindset


Mengetahui perkembang anak sangatlah penting. Baik perkembangan fisik dan perkembangan mentalnya. Jika terjadi keadaan darurat dengan anak, orang tua sudah punya kesiapan mental dan bagaimana cara menghadapi dan menyelesaikan kedaruratan yang dihadapi anak.


Bagaimana tidak panik perasaan orang tua, jika anak tiba-tiba menangis, menjerit-jerit, sampai berguling-guling?

Padahal tidak ada satu pun gangguan dari luar yang membuatnya melakukan ini.

Sedetik dua detik, orang tua pun akan ikutan panik, dan dengan sigap berusaha menenangkan anak yang tiba-tiba berprilaku anehini. Membujuk supaya diam, bahkan malah memukulnya supaya diam juga.

Spoiler for 1:


Betulkah langkah yang dilakukan orang tua dengan kondisi ini?


Mari, ikuti kulikan Ki Jagat Alit untuk membedah temperamen anak yang aneh ini!

*

Pernah dengar istilah Tantrum?

Tantrum adalah ledakan emosi yang sering dikaitkan dengan anak-anak.

Tantrum ini bisa ditandai dengan mengamuk, menangis, menjerit, ngomel, membangkang, menolak untuk ditenangkan. Anak seperti kehilangan kendali emosi dan kendali prilaku.

Tantrum ini adalah salah satu bentuk umum prilaku anak yang bermasalah. Namun, akan terus turun frekuensi dan intensitas seirama tumbuh kembang anak. Bahkan tantrum bagi balita ini bisa dijadikan pengukur dari kekuatan perkembangan karakter anak. Jika tantrum dikelola dengan baik, penangan tenang dan konsisten maka semua ini tidak akan membesar menjadi sebuah bibit pemberontakan di kemudian hari.

Semua prilaku buruk itu, akan hilang bersama tumbuh kembang emosi anak. Sehingga akhirnya anak mampu menyalurkan emosi dengan tepat dan terukur malah jika sudah matang ia akan mampu mengendalikan dan mengelola emosinya.

Ada dua jenis tantrum yang bisa muncul di usia rawan balita 1 sampai dengan 3 tahun.


1. Tantrum Frustasi

Tantrum ini muncul karena anak belum bisa dengan baik mengekspresikan perasaan dan emosinya.

Tantrum ini juga bisa muncul karena kelelahan, kelaparan, kebosanan atau kegagalan melakukan sesuatu.

Tantrum model ini akan muncul meledak secara tiba-tiba.


2. Tantrum Manipulatif


Tantrum yang muncul karena keinginan anak tidak dipenuhi, berarti anak mengalami penolakan.
Tantrum ini adalah tindakan yang dibuat-buat untuk memanipulasi perasaan, pikiran orang tuanya untuk merubah pendirian dan mengabulkan keinginan anak.

emoticon-Mewekemoticon-Mewekemoticon-Mewek


Spoiler for 3:



Cara Menghadapi Tantrum Pada Anak

1. Kenali Pemicunya

Tantrum muncul tidaklah serta merta. Kenali Anak, kenali kebutuhan, kenali keinginannya.

Tantrum yang sering dipicu oleh rasa lelah, rasa bosan, lapar dan haus, atau karena keinginannya tidak dipenuhi.

Anda bisa mengetahui semua penyebab Tantrum itu muncul berarti Anda yakin juga untuk mampu mengatasi semua itu. Karena kemampuan memetakan atau kemampuan menginventarisir masalah akan mempermudah untuk mencari jalan keluar dan solusinya.

Bahkan lebih mudah untuk mengendalikan tantrum yang timbul dan menyelesaikannya.

2. Tetap Sabar

Tantrum muncul dengan tiba-tiba karena terpicu oleh penyebabnya dan muncul bisa di mana saja.

Dibutuhkan kemampuan mengendalikan emosi, kesabaran tingkat tinggi, dan tetap menjaga kesadaran diri bahwa anak adalah anugerah dan amanah Tuhan. Anak adalah bagian dari diri kita. Anda harus menjaga dan melindunginya bukan malah merusaknya.


3. Beri Ruang

Jika Tantrum muncul, berilah ruang yang cukup bagi anak untuk mengekspresikan diri, biarkan ia melepaskan perasaannya, melepaskan emosinya kemudian setelah tenang, berikan pemahaman bahwa yang dilakukan itu tidaklah benar dan tidak baik. Ajari anak untuk belajar mengekspresikan diri, jujur menyampaikan keinginannya. Ada cara yang lebih tepat itu, bukan ditempuh dengan cara marah dan ngambek.


Spoiler for 3:


4. Selalu Ada

Tak jarang Anak butuh perhatian. Dan, cara menarik perhatian orang tua, tidak menutup kemungkinan anak berprilaku tidak baik, agresif dan eksplosif.

Maka, orang tua sebaiknya harus selalu adauntuk anak. Memberi perhatian yang cukup. Sering melakukan tindakan seperti memeluk, membelai sebagai ekspresi kasih sayang.

Jangan biarkan anak marah dan menyakiti diri sendiri. Demikian juga orang tua, jangan umbar kemarahan kepada anak apalagi sampai menyakitinya.

Anak adalah cerminan orang tua.
Kehidupan anak di masa depan adalah hasil didikan orang tua.

4. Konsultasi dengan ahli Tumbuh Kembang Anak.

Jika semua cara sudah dilakukan, masih belum memberikan hasil memuaskan, tidak ada salahnya jika kita bertanya atau meminta nasehat kepada orang yang lebih ahli.

Bisa, berkonsultasi kepada Ahli Tumbuh Kembang Anak secara keilmuan.
Bisa, kepada Kyai atau Ustad yang memiliki pemahaman dan nasehat berharga bagaimana cara mendidik anak dengan pendekatan kerohanian.

Jangankan Tantrum, kesulitan dan masalah lain, insaAllah akan ada jalan keluarnya.

Apapun bentuk upaya boleh dilakukan. Karena semua itu demi kebaikan anak.

Anak adalah masa depan kita sendiri.
Jadi berikan yang terbaik untuknya.

Selamat Pagi
Tetap sabar, tawakal dan bersyukur.

Jagat Alit
Diubah oleh ndutsetiawan 13-06-2020 02:49
turkusuma
bhumbhazta
tien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan