Pemberlakuan era New Normal atau kenormalan baru telah diterapkan di berbagai Negara, salah satunya Indonesia.
Sistem ini diberlakukan setelah diterapkannya beberapa sistem keamanan, penanganan dan keselamatan terhadap masyarakat dari pandemi virus covid-19, namun karena dikira sistem yang telah diberlakukan kurang efisien dan menimbulkan beberapa dampak negatif seperti angka indikator ekonomi melemah, banyaknya pengangguran, dan semakin bertambahnya angka kriminalitas maka cara terbaik yaitu dengan menerapkan sistem era new normal.

Lantas apa itu new normal dan seperti apa penerapannya di masyarakat?
Era new normal adalah sebuah pola hidup baru dimana masyarakat dituntut untuk dapat hidup dengan normal namun dengan mengindahkan keselamatan, kebersihan, dan kesehatan.
Kita dapat melakukan segala aktifitas, pekerjaan dan beribadah seperti dahulu sebelum masa pandemi virus covid-19 ini ada, tapi dengan cara yang baru dan SOP yang baru pula.

Mungkin antara kehidupan normal yang lama dan new normal hanya mengalami sedikit perbedaan, dan yang paling nampak adalah physical distancing, penggunaan masker dan pembatasan kapasitas kendaraan.
Sebenarnya jika dilihat dengan sudut pandang positif, hal ini nampaknya sangat bagus jika diterapkan di kehidupan masyarakat, karena akan terlihat lebih tertib dan mengurangi resiko terjadinya kejahatan.

Tapi mungkin di balik nilai positif masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan, karena memang secara tidak langsung penerapan new normal ini membatasi ruang gerak dan mobilitas masyarakat.

Berbicara mengenai penerapan era new normal dan physical distancing tentu itu tidak dapat dipisahkan, masyarakat harus tetap menjaga jarak fisik untuk mencegah penyebaran covid-19 meskipun sudah hidup dalam kenormalan.

Salah satu fakta unik penerapan new normal dan physical distancing yang sedang hangat diperbincangkan oleh warganet adalah penerapan new normal di Denhaag, Belanda.
Di mana beredar sebuah video aktifitas kenormalan baru sebuah club malam di Kota Denhaag yang sudah mulai beroperasi!

Uniknya mereka melakukan aktifitas menari di dalam club malam atau sering dikenal dengan istilah dugemdengan cara yang berbeda.
Nampak di dalam club tersebut berjajar kursi-kursi dengan jarak 1,5 meter. Dan ternyata, kursi itu diperuntukan bagi para pengunjung yang hendak dugem menghabiskan waktu di club malam tersebut.

Terlihat para pengunjung duduk dengan sangat rapih, berjajar mengikuti aturan, dan menari dengan duduk.
Tentu penampakan ini sangat berbeda dengan suasana club malam pada umumnya, di mana para pengunjung menari tanpa aturan, jingkrak-jingkrak tidak karuan.

Seperti apa keseruan dan keunikannya?
Saksikan videonya di bawah!

Benar-benar kenormalan yang kurang normal ya GanSis?
Berjoget yang biasanya dapat bebas menggerakan seluruh anggota badan, kini juga harus ikut tertahan karena keadaan.

Tentu dengan diterapkan dugem dengan cara duduk menjaga jarak ini terlihat lebih rapih dan tertib, para pengunjung masih tetap bisa menari menikmati musik yang dimainkan oleh DJ dan pulang dalam keadaan selamat.
Tapi bukankah jika melihat club malam rapih dan tertib itu sedikit agak aneh serta bukan sebuah kenormalan?

Entah seperti apa makna sebenarnya tentang kenormalan baru ini, masih banyak dilema-dilema yang menghantui pikiran.
Benarkah kita diajak berdamai dengan sesuatu yang tidak nampak dan berbahaya?
Sengajakah kita dilepas untuk sistem seleksi alam atau heard immunity?

Pastinya entah apapun yang terjadi ke depannya, kita harus tetap memperhatikan keselamatan pribadi dan lingkungan, yaitu dengan menerapkan SOP keselamatan dan tidak melanggar peraturan serta himbauan yang telah ditetapkan.

Oke, itulah tadi salah satu fakta unik kenormalan baru dari Manca Negara yang kita bahas pagi ini. Mudah-mudahan menambah informasi kita semua!

Buat Agan dan Sista yang ingin memberikan pendapat, bisa silakan jejak komentar. Sebelumnya ane ucapkan terima kasih karena sudah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain!