Gan-sis tau gak sih kalau praktik kanibalisme entuh masih ada dalam sebuah tradisi? Well, ternyata memang masih ada loh!? Menurut sumber bacaan yang beberapa hari ini Delia telisik, ternyata tradisi mengerikan ini masih dijalani oleh sekte keagamaan pemuja Dewa Siwa loh!? Iya benarkah? ...ya iyalah, adanya sekte ini, yang di kenal sebagai Aghori Sadhus, berlokasi di negara India, ternyata mereka masih mempercayai bahwa tradisi kanibalisme, menurut kepercayaan mereka, kanibalisme akan sangat membantu untuk lebih dekat lagi dengan Tuhannya, yang pastinya kehidupan sehari-hari mereka, akan lebih dipermudah lagi dikemudian hari, begitu selanjutnya.




Apa sih sekte Aghori itu? Yaitu sebuah sekte kecil yang mendiami bagian wilayah India, yaitu di wilayah Varansi yang letaknya tidak jauh dari tepi sungai Gangga, di mana mereka menganut ajaran agama Hindu. Namun pada dasarnya keberadaan mereka tidak diakui oleh penganut agama Hindu.

Well, sedikit menarik bukan?

Sekte Aghori ini menggunakan proses kanibalisme tersebut, sebagai salah satu cara merangkul kematian dan menolak sikap yang dihadirkan dari kebiasaan duniawi. Keyakinan mereka kepada Dewa Siwa terlampau tinggi, sehingga merasa bahwa Dewa Siwa yang akan selalu membantu kehidupan, inilah yang menjadi dasarnya mereka melakukan ritual kanibalisme.

Kalian tau tidak? Sekte Aghori tersebut memakan mayat manusia dalam berbagai keadaan loh gan-sis. Maksudnya gini loh! Mereka akan memakan mayat dalam berbagai kondisi yang mereka temukan, baik yang sudah busuk, yang masih segar atau bahkan yang sudah dikremasi.

Oh noooo ciusan yak? Well begitulah menurut kabar beritanya gan-sis.

Tempat yang sering mereka kunjungi untuk mendapatkan mayat manusia ialah di sungai Gangga. Yang mana di tempat ini dianggap paling strategis, untuk mendapatkan mayat manusia, karena letaknya dekat dengan tempat kremasi manusia. Sehingga mereka dengan mudah mendapatkannya.

Dan hal yang paling unik dan menyeramkannya lagi ialah, bagian-bagian tengkorak manusia yang dagingnya sudah mereka makan tersebut, dijadikan pernak-pernik. Seperti membuat mangkuk dan mengukir tulang-belulang menjadi perhiasan.

Oh em gie ...Nyeni sih tapi sedikit horor bukan? Bayangkan saja gan-sis, semua pernak-pernik yang mereka pakai berasal dari tulang manusia

Dan setiap penduduk sekte haruslah memiliki pernak-pernik tersebut. Karena kepercayaan kepada kekuatan orang yang sudah meninggal, begitu melekat di dada mereka. Seolah-olah keselamatan mereka akan terjaga, ketika semua pernak-pernik tersebut mereka miliki.

Dan sekte Aghori tersebut percaya bahwa Dewa Siwa akan selalu melindungi, sehingga mempunyai kebiasaan untuk menabur abu mayat manusia, ke seluruh bagian tubuhnya, agar terhindar dari berbagai macam penyakit, baik yang berbahaya ataupun penyakit ringan.

Dan kalian harus tau satu hal ini loh!? Bahwa sekte Aghori tidak memakai pakaian. Mereka hanya menggunakan gawat, untuk menutupi organ vitalnya. Kalaupun ada yang memakai pakaian, pastinya pakaian tersebut adalah milik mayat manusia yang ditemukan ditubuhnya. Ataupun pakaian mayat yang baru dikremasi.

Satu hal lagi yang menurut Delia lebih gila lagi gan-sis, yaitu suku ini ...oh nooo...suku ini melakukan hubungan badan dengan wanita yang sedang menstruasi dan dilakukannya di antara pertengahan kerumunan mayat.

Oh nooooo... Luar biasa bukan? Well namanya juga tradisi mau bagaimana lagi cobaan?

Dan kenapa harus dilakukan diantara tumpukan mayat? Hal ini dikarenakan wanita yang sedang menstruasi tersebut, dipercayai akan mendapatkan kekuatan supranatural jika melakukan hubungan badan di antara tumpukan mayat manusia tersebut. Well, unik sih tapi .... Horor Weh.

Dan saat berhubungan badan mereka akan mengucapkan mantra sambil diiringi tabuhan gendang. Oh nooo artinya banyak orang dong yang melihatnya, bukan?

Tidak hanya itu saja sih! Menurut tradisi sekte Aghori, melakukan meditasi ialah hal yang paling sakral. Yaitu dengan duduk diatas mayat manusia yang sangat dipercayai sekali akan mampu membuat mereka menghadapi ketakutan stigma kematian.

Ketika melakukan ritual-ritual tersebut para pendeta sekte Aghori meminum alkohol, menggunakan mariyuana untuk mencapai tingkat kesadarannya yang paling tinggi, yang kesemuanya itu adalah sebagai bentuk pemutusan diri, kepada dunia dan akan membawa mereka menuju dewa Siwa.

Well begitulah kira-kira gan-sis!

Banyak yang tabu memang di tradisi yang mereka jalani. Namun satu kebaikan yang pasti, yaitu sekte ini tidak suka keributan, kekacauan apalagi membenci sesama manusia. Karena mereka menyakini bahwa kebencian akan membuat mereka gagal mencapai nirwana sebab mereka tidak akan pernah bisa membebaskan diri dari lingkar reinkarnasi untuk mencapai nirwana.

Sekte Aghori tidak memotong rambutnya. Dan membiarkannya panjang. Sebagian ada yang menganggap sekte ini suci sehingga tidak terlampau sulit untuk mendapatkan wanita yang hendak mereka tiduri.


sumber tulisan dan gambar