Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Anies Pasang Badan buat Jokowi, PSI: Public Speaking Tiada Tara
WE Online, Jakarta -

Selama pandemi Covid-19 mewabah, banyak pihak yang menumpahkan kekecewaan ke Presiden Jokowi. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih menjadi pembela. Anies memahami beban berat yang saat ini dipikul Jokowi.

Ad

Pembelaan Anies terhadap Jokowi itu terekam dalam potongan video yang menjadi viral di media sosial, kemarin. Video itu merupakan potongan dari rekaman konferensi pers Anies, Kamis (4/6/2020), saat berbicara pelonggaran PSBB di Jakarta. Video itu kemudian diunggah oleh akun Youtube Pemprov DKI Jakarta.

Sehari di-upload, video berdurasi 47 menit 20 detik itu, ditonton lebih dari 187.977 kali. 4.100 orang menyukainya, 196 orang berpendapat sebaliknya. Yang bikin heboh video di medsos justru pernyataan Anies di menit-menit terakhir.

Baca Juga: Majalah Terkemuka Inggris Sebut Orang Ini Saingan Baru Jokowi

Pernyataan itu kemudian dipotong hingga berdurasi 2 menit 18 detik. Video ini pun sukses dilihat oleh 135 ribu warganet, di-retweets 1.139 kali, disukai 2.603 akun, dan 135 kali diperbincangkan.

Dalam video tersebut, Anies ditemani Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria. Mereka berdiri di Ruang Balairung, Balai Kota DKI Jakarta. Dalam potongan video itu, Anies mengajak seluruh warga mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19.

Mengingat, apa yang dirasakan Pemprov DKI beserta Gugus Tugas di Jakarta selama tiga bulan berupaya menangani penyebaran virus corona ini sangat kompleks. Sehingga, Anies bisa membayangkan beratnya jika skala penanganannya nasional.

"Karena itu saya mengajak semua. Kita harus bersatu, kita harus searah, kita harus mendukung semua usaha yang dilakukan pemerintah pusat untuk mengendalikan wabah ini. Beban Presiden, beban pemerintah pusat itu tidak kecil. Tugasnya tidak sederhana," ujar Anies.

Eks Mendikbud ini menilai, jika upaya tersebut tidak didukung semua pihak, akan sangat sulit mengendalikan penularan Covid-19. Karena hal itu sudah dirasakannya. Bedanya, di Ibu Kota masyarakatnya bisa bekerja sama, dan saling mendukung. Karena musuh yang dilawan tidak terlihat, dan tidak membeda-bedakan calon korbannya. 

Menurut Anies, ini saat yang tepat untuk mendukung dan mengapresiasi. Bukan justru menyudutkan dan saling menyalahkan. Karena, apa yang dilakukan saat ini, akan menjadi cerita bagi anak cucu masyarakat.

"Ini masa menyelamatkan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dan tiap angkatan punya tantangan. Tantangan angkatan 2020 adalah bersatu, bangsa ini mengalahkan pandemi Covid-19," imbuhnya.

Anies yakin seluruh masyarakat bila bekerja sama dan disipilin, maka mampu melewati pandemi ini. "Dukung semua kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menangani Covid-19 ini. Saling mendukung di antara kita. Insyallah penyebaran wabah akan terus bisa kita tekan. Dan insyaallah akan bisa kita tuntaskan. Semoga Allah SWT merahmati Kota Jakarta, dan melindungi kita semua," tutupnya.

Atas pernyataan itu, banyak warganet yang memuji Anies.

Akun @dhiantahkim menilai yang terpenting saat ini adalah komunikasi. "Pemimpin wajib punya kemampuan mengolah katakata. Itu agar bisa dipahami dengan jelas dan dimaknai dengan mudah. Bahaya jika seorang pemimpin tidak punya kemampuan komunikasi publik yang andal," terangnya.

Meski ada juga yang menilai, Anies memang pandai bersilat lidah. Salah satunya Juru bicara bidang Hukum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest Tanudjaja Cichosz. "Kemampuan public speaking memang tiada tara, di lapangan PSBB amburadul tak dijaga", cuitnya melalui akun @rianernesto.

"Semakin yakin memang beliau top, dalam menata kata," tambah @gito_729. "Wah kalo itu emang nggak ada matinya. Pandai mengarang juga. Ponten 10. Ha haha," sindir @my2angel.

Akun @PeterUdayana menyebut Anies hanya kurang realisasinya. "Jago merangkai dan menata kata, tapi kurang dalam eksekusi," cetusnya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengingatkan Anies agar lebih aktif meningkatkan sinergi dengan pempus.

Apalagi, dalam masalah sekompleks ini, kepala daerah harus terlibat lebih aktif. Qodari juga memandang, banyak kebijakan yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Seperti penanganan medis, atau soal bantuan sosial (bansos). Tidak sinkronnya pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota harus diselesaikan. Karena jika tidak, hanya akan menimbulkan masalah baru di level masyarakat.

Penulis: Redaksi WE OnlineEditor: Rosmayanti

https://www.google.com/amp/s/amp.war...ing-tiada-tara









Diubah oleh joko.win 07-06-2020 04:40
Proloque
qavir
entop
entop dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan