Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

istijabahAvatar border
TS
MOD
istijabah
3 Tradisi Unik Ramadhan Di Madura
Tradisi Ramadhan

Sumber: Pinterest


Dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan umat muslim dari berbagai belahan dunia mempunyai bermacam-macam tradisi, tak terkecuali negara kita Indonesia. Meski tradisinya berbeda-beda, tapi tujuannya tetap sama, yaitu memuliakan Ramadhan.

Di Madura sendiri di saat bulan suci Ramadhan itu mempunyai beberapa macam tradisi. Seperti:


1.Ter-ater/Rebbe




Ter-ater dalam bahasa Indonesianya adalah mengantar. Tradisi Ter-ater ini terdapat di daerah kabupaten Sumenep, Madura.

Ter-ater atau Rebbe itu adalah semacam sedekah yang berupa makanan, yang diantarkan pada tetangga, sanak famili, orang-orang miskin dan anak-anak yatim. Tidak salah jika tradisi ini dinilai seperti bertukar makanan karena mereka memang saling memberi.

Seperti yang kita tahu, untuk masalah kuliner, Madura mempunyai beragam jenis kuliner dan juga kekhasan. Meski makanan yang diantarkan itu tidak harus berupa makanan mewah, tapi saat-saat menyambut bulan Ramadhan kegiatan masak-memasak ini hal yang membahagiakan.

Jenis makanan yang biasanya dibuat Ter-ater itu bisa berupa sepiring nasi putih dan opor ayam, ketupat dan opor atau hanya berupa ketan saja.

Dalam tradisi ini biasanya juga disertai saling maaf-maafan antara si pengantar dan penerima. Setelah selesai mengantar makanan/rebbe tersebut maka kemudian berlanjut dengan ziarah kubur dengan membaca bertahlil dan doa.

Ada juga yang hanya mengantarkan masakannya ke musholla atau masjid yang nantinya akan dinikmati bersama-sama setelah sholat. Menurut aku yang seperti ini lebih terasa kemaslahatan dan juga kerukunannya.


Namun, meskipun tradisi ini berasal dari daerah Sumenep, tapi banyak juga aku temukan di daerah luar Sumenep. Seperti di daerah kecamatan Robatal. Sore setelah ashar banyak masyarakat yang juga mengantarkan makanan pada tetangga dan saling maaf-maafan. Tidak hanya berupa makanan yang aku temukan, tapi juga berupa beberapa jenis jajanan atau hanya berupa lauk saja, seperti sate, atau opor ayam saja.


Tradisi ter-ater ini juga masih dilestarikan oleh masyarakat Madura yang ada di perantauan, seperti yang pernah aku lihat saat masih bermukim di Kalimantan. Banyak warga Madura yang mengantarkan makanan pada para tetangganya saat menyambut bulan suci Ramadhan, baik pada yang sesama madura atau bukan, baik untuk sesama muslim atau non muslim. Intinya mereka berbagi kebahagiaan untuk sesama.


2. Kosar




Kosar adalah membersihkan makam leluhur atau keluarga dari rumput yang biasa tumbuh liar atau sampah-sampah dedaunan. Selain membersihkan rumput, masyarakat juga memperbarui cat  makam agar terlihat lebih cerah.

Tradisi ini biasanya dilakukan seminggu menjelang bulan Ramadhan, tapi ada juga daerah Madura yang melakukan tradisi ini seminggu menjelang idul Fitri.

Dalam tradisi ini selain untuk bebersih juga bisa mempererat persaudaraan antar famili atau tetangga. Pasalnya, tradisi ini dilakukan bersama-sama di hari yang sama, jadi suasana persaudaraan di situ sangat terasa.


Sumber: Pinterest



Tradisi kosar ini sebagai penghormatan kita pada para leluhur yang telah banyak berjasa di masa dulu. Jadi, yang tidak mengikuti tradisi kosar ini dianggap tidak menghormati leluhur atau dalam bahasa Maduranya tak ngormathin bengetuah.


3. Malem Lekoran


Sumber: Pinterest



Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah malam-malam mulia bagi orang Madura, sehingga tradisi selamatan pada malam-malam itu sangatlah sakral. Pasalnya di salah satu malam dari ke sepuluh hari itu ada malam yang keutamaannya lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.


Di sebut malem lekoran karena pelaksanannya (selamatan) itu dilakukan pada saat malam hari, sedangkan penyebutan Lekoran itu diambil dari sebutan bilangan 21-29 dalam bahasa Madura.


Sedangkan pelaksanaan selamatan malem lekoran itu dilakukan di malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, 29, meski umumnya banyak dilakukan pada tanggal 21, 25, 27 ) tujuannya untuk menyambut malam Lailatul Qadar.


Acara selamatan lekoran itu juga kadang dirangkap dengan selamatan khataman Al-Qur'an, biasanya dilaksanakan di masjid atau mushalla-mushalla yang mendirikan sholat tarawih dan tadarus bersama. Namun, ada juga masyarakat yang melaksanakannya di rumah saja dengan mengundang tetangga untuk berbuka bersama atau mengantarkan ke rumah tetangga setelah didoakan sendiri.


Sedangkan untuk suguhan di malem lekoran ini identik dengan plotan atau ketan dalam bahasa Indonesia. Jadi, dalam selamatan malem lekoran tidak hanya ada masakan nasi dan lauk saja, tapi juga harus ada masakan yang terbuat dari ketan. Baik berupa lemper, leppet, serabi atau masakan ketan biasa yang ditaburi parutan kelapa di atasnya.


Sumber: Pinterest



Itulah beberapa macam tradisi masyarakat Madura saat bulan Ramadhan. Akan tetapi bagaimana pun tradisinya yang terpenting adalah doa di dalamnya juga rasa syukur kita atas kesempatan hidup yang telah Allah berikan pada kita.

Semoga wabah yang tengah melanda dunia ini segera berakhir.


Referensi: di sinidan di sini
Diubah oleh istijabah 15-05-2020 03:59
nona212
riwidy
ceuhetty
ceuhetty dan 45 lainnya memberi reputasi
46
1.4K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan