Belanja online sudah menjadi hal lumrah di masyarakat sejak beberapa tahun terakhir. Perangkat berteknologi canggih disertai dengan jaringan internet yang sudah sampai pelosok membuat orang-orang mulai beralih membeli barang tanp harus datang ke toko retail.

Barang-barang yang dijual pun semakin hari semakin lengkap. Para pedagang sangat cermat memahami kebutuhan pasar. Kita bisa mendapatkan barang-barang yang cukup lumrah seperti pakaian, kosmetik, gadget hingga barang yang ekslusif seperti kerajinan dan barang costum.

Belanja online tak lepas dari kiprah start-up e-commerce yang berdiri puluhan hingga belasan tahun lalu. Inovasi perusahaan-perusahaan rintisan semakin terlihat. Uniknya, perusahaan ini memberikan layanan gratis baik kepada pelapak dan pembeli dalam melakukan transaksi di aplikasi atau website mereka.

Saat ini, perusahaan-perusahaan e-commerce mulai menjamur. Beberapa pionir yang sukses menjadi raksasa dunia adalah Amazon dan Ali Baba. Sedangkan di tanah air ada Tokopedia dan Bukalapak serta yang lainnya.

Foto: Medium.com

Karena kompetisi bisnis yang kian ketat untuk menarik pelanggan, berbagai upaya pun dilakukan oleh startup-startuptersebut. Mulai dari memasang iklan di berbagai media, mengadakan konser besar, undian miliaran rupiah hingga cara klasik seperti potongan harga dan gratis biaya ongkos kirim (ongkir).

Ngomong-ngomong soal potongan harga dan gratis ongkir, ada kejadian lucu yang sedang viral di jagat maya. Salah seorang pembeli mengeluh di kolom review terkait. Dia merasa kesal karena terkecoh dengan potongan harga di salah satu lapak yang menjual tisu.

Tampak harga asli dari produk tersebut adalah Rp 7.000, namun ketika orang tersebut membeli harganya menjadi Rp 99 saja. Harga yang cukup miring dan tentu menarik siapapun untuk membelinya, termasuk saya barangkali. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini di mana tisu cukup dibutuhkan agar bisa tetap hidup higienis.

Tanpa pikir panjang, orang itu pun membeli tisu seharga Rp 99 tersebut. Sedangkan untuk ongkos kirimnya sendiri gratis karena ada voucher free ongkir tanpa minimum pembelian. Untung kuadrat pasti yang terbenam di pikiran pembeli itu.

Tapi beberapa hari kemudian saat paket tiba di alamat pembeli, tisu yang diterima benar-benar jauh dari ekspektasi. Di aplikasi e-commerce, barang yang ditampilkan adalah tisu dalam kemasan besar. Sedangkan yang sampai hanya selembar saja. Pantas harganya hanya Rp 99 saja.

Foto: Facebook.com via Istagram.com/@awreceh

Hal ngakak sekaligus menjengkelkan ini mengusik hati sang pembeli sehingga dia menuliskan kejadian konyolnya ini ke grup Facebook. Kebetulan, grup ini memang tentang hal-hal menggelitik dari salah satu e-commerceyang menjual barang seharga Rp 99.

Si pembeli curhat jika dia berpikir harga murah yang tertera adalah promo dari harga asli. Hal tersebut yang membuat dia membeli produk tersebut. Akan tetapi barang yang sampai justru membuat dia malu. Pasalnya selain tisu itu hanya selembar, packing-nya juga menggunakan plastik bening sehingga tampak jelas selembar tisu itu. Dia juga menyesalkan menyia-nyiakan voucher free ongkir hanya untuk membeli produk seperti itu.

Pasti terbayang bagaimana ekspresi dari kurir yang mengirim paket selembar tisu tersebut. Eh, barangkali si penjualnya juga ngakak saat mengemas orderan konyol itu.

Biasanya kita akan semangat bukan saat membuka paket. Tapi, untuk paket satu ini siapapun orangnya, termasuk si pembeli itu, pasti akan merasa malas untuk membuka paket selembar tisu yang di-packing dengan plastik bening.

---

Penulis: @malaikatrindu
Referensi: Facebook.com
Keterangan gambar utama: Facebook.