Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wilsonindraAvatar border
TS
wilsonindra
Seperti Ditabrak Truk Jam 4 Subuh, Pemulihan Pasien Covid-19 Bisa Berbulan-bulan
KOMPAS.com - Paul Garner, seorang ahli penyakit menular dan penderita Covid-19 dari Sekolah Kedokteran Penyakit Tropis di Liverpool Inggris, paham bagaimana tidak nyamannya hidup dengan penyakit apa pun. "( Covid-19) adalah penyakit terburuk yang pernah saya alami," kata Paul kepada ABC. “Saya pernah menderita demam berdarah. Pernah juga malaria. Tapi tidak pernah sesakit ini. (Penyakit) ini juga menakutkan karena sifatnya tidak bisa diprediksi.” Paul yang sedang menjalani masa perawatan setelah didiagnosa terjangkit virus corona 59 hari lalu tersebut mengatakan penyakit ini datang di saat yang paling tidak terduga. "Saya merasa enak badan, tapi tiba-tiba di siang hari penyakit ini seolah menghantam kepala saya dengan tongkat bisbol," katanya. "Durasi penyakit ini benar-benar melumpuhkan saya. Saya hanya bisa berdoa suatu saat penyakit ini akan pergi dengan sendirinya." Professor Paul mengatakan penyakit tersebut menimbulkan gejala yang mirip dengan sindrom kelelahan kronis, namun belum yakin 100 persen. "Kalau yang sudah pernah mengalami, pasti mengerti maksud sindrom kelelahan karena Covid," kata dia. "Sekarang saya mengerti perasaan orang-orang yang mengalami sindrom kelelahan kronis dan bisa bersimpati dengan mereka."

Pasien yang dinyatakan sembuh merasa lelah dan sesak napas 
Professor Paul adalah satu dari ribuan pasien Covid-19 yang memahami seberapa melelahkannya hidup dengan penyakit tersebut. Ilmuwan yang hingga kini masih meneliti dampak jangka panjang yang ditimbulkan Covid-19 itu, khawatir penyakit tersebut bisa menimbulkan kerusakan parah pada organ tubuh penderita. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa proses penyembuhan Covid-19 bervariasi — mulai dari dua minggu hingga enam minggu, bagi kasus yang parah. Namun, penderita Covid-19, baik yang tidak parah sekali pun, tetap akan merasa lelah dan sesak napas ketika sudah berada di tahap pemulihan. Dampak jangka panjang Covid-19 salah satunya diteliti oleh dokter ahli penyakit menular di St Vincent Hospital Sydney Professor Greg Dore. "Kami tertarik untuk meneliti efek dari Covid-19. Penyakit ini memiliki spektrum gejala yang luas — dari gangguan pernapasan yang relatif ringan hingga pneumonia yang sangat parah." Professor Greg sedang meneliti dampak Covid-19 termasuk dalam kasus tidak parah, dengan memperhatikan beberapa faktor seperti ketahanan penderita berolahraga, fungsi koordinasi, dan kemampuan berkonsentrasi.

"Tidak lagi bugar" 
Salah satu pasien yang menjadi contoh kasus dalam penelitian di rumah sakit tersebut adalah Alex Lewis, yang ditemui ABC pertengahan Maret, setelah dinyatakan positif Covid-19. Dua bulan setelah dinyatakan sembuh, Alexis masih mengalami kesulitan. "Saya sebelumnya cukup bugar, namun sekarang tidak lagi. Kondisi pernapasan saya terus memburuk dan berolahraga terasa lebih sulit," katanya. "Butuh beberapa waktu sembuh. Rasa lelah datang dan pergi," imbuh Alexis.

Komunitas online pasien Covid-19 dari seluruh dunia 
Dampak jangka panjang dari Covid-19 dirasakan pasien yang sudah dinyatakan sembuh di seluruh dunia. Fiona Lowenstein, penulis dari Amerika Serikat yang didiagnosa terjangkit Covid-19 pertengahan Maret lalu merupakan salah satu yang turut merasakan. "Proses pemulihannya lama sekali dan saya tidak menyangka akan demikian," kata Fiona. Karena terbatasnya informasi mengenai situasi yang ia alami, Fiona mendirikan sebuah kelompok beranggotakan ribuan mantan pasien Covid-19 untuk mendukung satu sama lain. Anggota kelompok ini juga merasakan kelelahan dan perasaan tidak enak badan setelah dinyatakan sembuh.

"Saya pikir saya sudah sembuh total beberapa minggu lalu, tapi gejala lama itu malah kembali, ditambah rasa panas dingin dan keringat, juga kelelahan yang sangat intens," katanya. "Rasanya seperti ditabrak truk setiap jam 4 subuh." Pengalaman tersebut menjadi dasar dari dibentuknya kelompok di media sosial yang sangat aktif tersebut. "Jelas sekali bagi saya, perlu ada sebuah komunitas bagi penderita virus ini agar kita bisa berbagi pengalaman satu sama lain," kata dia. "Kotak pesan saya (di media sosial) dibanjiri pesan masuk."



Sumber : https://www.kompas.com/global/read/2...age=all#page2



Pasien yang sudah sembuh dari virus covid 19 tetap mengalami rasa lelah, sesak nafas dan tidak lagi bugar. Hal ini sangat wajar karena fungsi paru2nya sudah turun jauh dibandingkan sebelum kena covid 19. Yang paling mencengangkan itu adalah rasa seperti ditabrak truk setiap jam 4 subuh. Intinya orang yang sudah pernah terdampak covid 19 dan dinyatakan sembuh, tidak bisa hidup normal lagi seperti sedia kala, kenapa karena fungsi paru2nya sudah sangat menurun jauh.


Diubah oleh wilsonindra 20-05-2020 00:59
devilkillms
haycal
albertus014
albertus014 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan