Meski mudik kali ini dilarang, demi memutus rantai penyebaran Covid 19. Tapi tidak ada salahnya jika, Ki Jagat Alit mengulik moda transportasi yang tak lekang oleh panas dan tak menggigil karena hujan.


Ya, mudik dengan bis malam antar propinsi akan memberikan warna tersendiri dalam perjalanan mudikmu, bukan? Jika punya pengalaman tentang mudik pakai Bus Malam silakan nanti berbagi di kolom komenter ya!

Aku adalah salah satu perantau yang mengadu nasib ke ibukota kala itu. Dari kota kecil di sebelah utara Jawa Tengah ke Jakarta yang menjanjikan mimpi masa depan yang lebih baik.

*

Moda transportasi yang aku gunakan dalam perjalanan berangkat pulang, dari dan ke kota kecilku ke Jakarta dan sebaliknya, aku pilih moda transportasi menggunakan Bus Malam.
Meski, selalu berkaitan dengan masalah klasik yaitu tuslahatau kenaikan tiket, atau armada yang terbatas. Semua itu adalah sebagian dari " perjuangan abadi pemudik".

*

Lulus SMA aku langsung merantau ke Jakarta. Aneka Bus Malam dari yang jadul kelasnya sudah aku pernah tumpangi.

Meski belakangan hari aku sudah tidak naik bus malam lagi, Alhamdulillah ada mobil tua yang mampu mengangkutku mudik sekeluarga.

*

Ada beberapa Bus Malam, mungkin kalian belum pernah naik atau membayangkannya sebelumnya. bukan?
Nah, ini beberapa bus malam yang pernah aku tumpangi, antara lainnya.

1. Bus Malam Ekonomi


a. Non AC

Tahun 1987, aku sudah merantau ke Jakarta. Bus Malam Ekonomi Non AC inilah yang membawaku merantau ke Jakarta. Tiket Rp.9.000,- sekali jalan.

Kursi penumpang dalam formasi 2-3 atau bahkan 3-3. Jendela samping bisa dibuka tutup untuk memudahkan udara masuk dan mengurangi udara panas dan pengap di dalam. Tidak ada toilet, berarti selama perjalanan dari jam 4 sore sampai 6 pagi ke esokan harinya harus kuat menahan untuk buang air kecil dan air besar. Karena, bus beristirahat hanya satu kali.

Demikian pula, ketika harus melakukan mudik dari Jakarta ke kota kecilku.

Meski begitu keadaannya, aku sangat menikmati perjalanan itu. Hiburannya sepanjang perjalanan hanyalah alunan musik dari tape recorder bus. Penumpang sebanyak 50 Sampai 60 sesuai kursi, namun tak jarang lebih karena masih ada yang berdiri.



b. AC

Masa-masa awal merantauku sebenarnya Bus Malam AC sudah ada. Mengapa tidak menjadi pilihanku? Bukan karena tiketnya lebih mahal, tapi " kebiasaan kampungan saya" atau ndesit yang membatasiku.

Aku akan kedinginan jika pakai bus AC ini. Awalnya setelah naik bus, dua atau tiga hari kemudian, aku terkena masuk angin. Norak dan ndesit, ya!

*

Penumpang sebanyak 50 Sampai 60 sesuai kursi, namun tak jarang lebih karena masih ada yang berdiri.

Yang tidak terlupakan bus malam ekonomi ini, masih bisa ditemui pengasongan makanan dan minuman dan pengamen.

Yang uniknya, bus malam ini bisa mengangkut penumpang dari mana saja, sepanjang perjalanan.


Untuk Bus Malam Kelas Ekonomi mungkin sekarang sudah tergusur karena kalah bersaing dan minim fasilitas kenyamannya.

Terakhir aku naik dulu. Tiketnya masih 30 rebu saja.




2. Bus Malam Bisnis

Setelah beradaptasi dengan AC Bus, pilihanku mudikku berubah dengan Bus Malam Kelas Bisnis yang dingin dan suwejuk. Bus yang dilengkapi dengan televisi, MP3/4, Video dan toilet.
Kursi seat 2-2, serta pelayanan yang nyaman. Ada tambahan snack. Kelas bisnis ini kapasitasnya sekitar 42 hingga 48 seat pada umumnya. Dan tidak ada penumpang berdiri.

Ada tambahan bantal dan selimut.

Harga dulu sekitar 70 rebu saja.



3. Bus Malam VIP/ AKAS

Semakin banyaknya PO Bus muncul untuk melayani kebutuhan jasa transportasi. Persaingan antara bus malam muncul. Bus-bus yang memberikan pelayanan nyaman dan terbaiklah yang memenangkan para pelanggan setianya.

Kelas ini dilengkapi Air Conditioner, Reclining Seat, Toilet, Smoking Area, Full Music dan Karaoke. Kapasitas kursi Penumpang 32 sampai 40 sheet saja. Sehingga para penumpang lebih lega dan nyaman selama perjalanan.

Selain, ada tambah snack juga ada makan satu kali selama perjalanan.
Tiket berkisar 100 rebu. Dulu!




4. Bus Malam Executive

Nah, kalo bus malam kelas ini, aku belum pernah naik. Bus malam yang menggunakan formasi kursi 2-2 dan hanya terdiri dari 24 sampai 36 sheet saja. Duduk antar penumpang lebih lega.

Selain Reclining Sheet, dilengkapi pula dengan coffee maker, coolbox, free wi-fi, Audio Video on Demand alias AVOD, USB Charging Power Plug, dan fasilitas lain yang menarik penumpang seperti leg rest. Mendapat snack, makan, kopi atau teh, bantal dan selimut.

Penumpang benar-benar dimanjakan. Prioritas kenyaman dan kemudahan menjadi daya tarik yang utama.

Harga tiket diatas 150 rebu ke atas.



5. Bus Malam Super Executive

Fasilitas yang ada di Bus Malam Executive ada juga di mari. Bahkan lebih yahud.

Ini kelas yang lebih tinggi. Bedanya formasi kursi penumpang 2-1 dan kapasitas sheet hanya 18 sampai 24 saja. Reclining sheet bisa digeber lebih maksimal. Dan, jika masih kurang nyaman ada tambahan fasilitas Sleeper Class. Dua buah ruangan yang bisa digunakan untuk beristirahat penumpang karena dilengkapi dengan tempat tidur.

Harga tiket berkisar 215 rebu ke atas lah!

*




Para penyedia bus malam ini saling berlomba-lomba untuk memberikan layanan yang nyaman, mewah nan nikmat bagi para konsumennya.

Bahkan yang terakhir ada bus malam yang khusus untuk memanjakan para penumpang.

Seperti. Bus malam kelas premium. Jetbus yang mampu mengangkut motor di bagasinya ada juga sampai sport car bisa di bawa juga.

Hadeehh... mantap. Jetbus baik yang High Deck, Double Decker atau malah yang tingkat. Ada juga yang atapnya transparan sehingga pemumpang bisa menikmati malam dalam kerlip bintang dan gemerlapnya rembulan.

Mottonya: Kenyamanan laiknya hotel berbintang dengan harga yang setimpal.

Bagaimana, ada pengalaman berbus malam ria? Mari berbagi cerita dan komentar yang menyenangkan.


Selamat siang

JAGAT ALIT