yosh pada kali ini saya akan menceritakan perbedaan suasana ramadhan Di kotaku yakni kota BLORA sebelum COVID19 dan sesudah COVID19 menyerang

sumur : Instagram @msfl.um

sumur : instagram @_qm.photoart

Bangunin orang buat sahur

Yosh dulu kegiatan ini asik sekali dilakukan apalagi kalau beramai-ramai, kita Juga bisa saling bertemu antar pemuda tiap RT ataupun tiap RW setelah itu pada keliling kampung bersama dengan tujuan yang sama yakni bangunin orang buat makan sahur.

Ada juga yg pada main petasan bambu buat seru-seruan untuk mengisi waktu luang menunggu adzan maghrib, kadang juga mainya pagi hari setelah sholat subuh,



duh jadi ingin nostalgia lagi seperti saat di masa-masa itu, masa di mana bahagia tidak memerlukan hal yang rumit

Berbukalah dengan yang manis, nah jadinya berburu takjil ini adalah menjadi hal yang paling menyenangkan di saat moment bulan ramadhan, kita bisa melihat begitu banyaknya jajanan yg berderet sepanjang jalan, kita bisa memilih sesuai selera kita untuk berbuka puasa, di sisi lain kita juga bisa membantu memajukan UMKM di wilayah kita
Dulu saat bulan ramadhan ramai sekali sepanjang jalan utama para penjual dadakan yang menjajakan daganganya, Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat sekalipun.


kalaupun menemui pasti akan sepi karena adanya sosial atau psycal distancing jadi pada memilih ngabuburit di rumah. yha memang terasa sekali perbedaanya tapi ini demi kebaikan kita bersama.

keseruan bukber dari temen kerja hingga keluarga besarini juga menjadi salah satu moment yang paling di tunggu saat bulan ramadhan yakni bukber atau buka bersama, di moment ini banyak suka dukanya di mulai dari perencanaan oleh panitia yang harus matang karena kalau tidak pasti akan sulit untuk mengumpulkan semua personilnya, yang pernah jadi panitia bukber pasti peenah ngalamin nih karna ngumpulin teman yg punya kesibukan masing-masing menjadi satu di sebuah acara itu seperti ngumpulin ke 7 bola naga DragonBall, di lihat gampang nyatanya menyusahkan.

MUDIK Mudik biasanya menjadi suatu kewajiban bagi perantau guna bertemu dengan keluarga di kampung halaman, untuk bertenu dg teman saudara hingga para tetangga.

yha pemerintah memang melarang untuk mudik karena ingin memutus rantai penyebaran virus corona ini, Di mohon juga buat yg di perantauan menahan diri untuk tidak mudik dulu karena ini demi kebaikan kita bersama.



Dengan di larangnya mudik begitu terasa sekali ramadhan kali ini, jalanan di kala malam begitu sepiandai saja tidak ada pandemi corona ini pasti jalanan ini mulai ramai lalulalang oleh para pemudik.

sebenarnya masih ada banyak lagi perbedaan menjalankan puasa dulu dan sekarang (di tengah pandemi ) mungkin kalau sempat akan saya bahas di trit selanjutnya

Tuhan menyuruh kita tetap sabar dan tetap bersyukur apapun keadaan yg kita hadapi, karna pada hakikatnya manusia tidak akan di uji di luar batas kemampuanya, karna sabar itu menenangkan jiwa dan ikhlas itu mendamaikan hati, sabar dan ikhlas mengajarkan kita arti memahani.