Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Soal 3.000 Pekerja Lokal Terancam Dipecat Jika 500 TKA China Batal Datang

KOMPAS.com - Soal 3000 tenaga kerja Indonesia yang terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) jika 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China batal datang di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ( Sultra), menjadi sorotan.

External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto mengatakan, kedatangan 500 TKA China ke Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah untuk mengerjakan 33 tungku smelter milik PT OSS.

Pengerjaan tungku smelter tersebut, menurut Indrayanto, diklaim bakal menyerap lebih dari 3.000 pekerja lokal.

Di sisi lain, menurut Indrayanto, ribuan calon pekerja lokal telah dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan karyawan di perusahaan pemurnian nikel tersebut.

Mereka akan bisa bekerja jika para TKA tersebut sudah datang dan mengerjakan 33 tungku smelter tersebut.

"Jika 500 TKA China sampai tidak jadi didatangkan, maka sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja lokal terancam kehilangan pekerjaannya," kata Indrayanto.

Indrayanto juga menjelaskan, setelah seluruh tungku smelter dikerjakan, para TKA asal China itu akan kembali ke negaranya.

"Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali lagi ke Tiongkok. Paling lama itu tiga bulan, maksimal enam bulan, tenaga ahli itu paling lama bekerja 6 bulan, jika bisa lebih cepat lagi misal 3 bulan selesai, mereka langsung pulang," kata Indrayanto keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).

External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto
KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI
External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto
"Bisa ada kemungkinan mereka dirumahkan dahulu tanpa mendapat gaji, atau bahkan bisa PHK. Tentunya hal ini tidak kami harapkan, perusahaan juga berusaha agar hal ini tidak terjadi," sambung Indrayanto.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang sebelumnya menolak kedatangan TKA China, meminta agar dilakukan penundaan hingga wabah virus corona berakhir.

"Regulasinya sudah ada, tapi belum bisa. Suasana kebatinan kita sekarang belum menerima hal itu. Ya kita tundalah," ungkap Ali Mazi pekan lalu.

Seperti diketahui, di tengah pandemi corona, PT VDNI dan PT OSS menyatakan telah melakukan berbagai tahapan mulai dari pemeriksaan kesehatan dengan standar Covid-19 hingga kelengkapan dokumen.

Indrayanto menyebut, saat ini ada 11.000 karyawan lokal yang bekerja di PT VDNI dan PT OSS. Jumlah itu belum termasuk 20.000 pekerja lokal yang terkait dengan aktivitas perusahaan tersebut seperti kontraktor hingga pekerja pelabuhan.

PT VDNI dan PT OSS juga juga berkomitmen pada peningkatan hasil pengolahan bahan baku yang diklaim akan meningkatkan devisa Indonesia

https://regional.kompas.com/read/202...page=all#page3

Kasi masuk dah..... 6:1 masih bagus tuh
dzakycahpordjo
jojodogluncat
saeful07
saeful07 dan 42 lainnya memberi reputasi
39
4K
160
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan