Pernah dengar hewan unggas dari Jepang yang bernama "shamo", ini adalah hewan jenis ayam yang sangat gagah mirip tentara yang tegap siap untuk berperang.

Pada abad 16 Jepang telah melakukan perjalanan hingga ke beberapa negara termasuk asia tenggara, merekapun membawa ayam yang berasal dari Thailand untuk di kembangkan disana.



Hingga akhirnya ayam dari Thailand inipun di cross breed oleh ayam lokal Jepang hingga bertahun-tahun mendapatkan variant baru yaitu Shamo. Ayam ini sudah keluar jalur dari trend ayam Thailand galur murni, namun hebatnya Jepang menciptakan jenis hewan baru yang terstandarisasi patut di acungi jempol.

Hingga Shamo inipun dibawa ke eropa dan dikembangkan lagi menjadi Shamo khas eropa, dimana badannya lebih besar mereka juga cross breed dengan beberapa ayam disana untuk mendapatkan bulu yang indah, shamo di eropa identik dengan ayam hias.



Untuk Shamo di Jepang sendiri identik dengan ayam petarung. Bagaimana kiprah ayam ini di Indonesia? Shamo juga mulai banyak di kembangkan di Indonesia.

Bahkan trend ayam ini pun sudah mulai banyak yang memiliki, namun harga yang ditawarkan untuk anakan Shamo umur 1 bulan masih cukup mahal, rentang harga galur murni cukup mahal biasanya sekitar 1-3 juta. Itu tergantung si peternak, bila variasi Shamo sudah semakin banyak bukan tak mungkin harga ayam Shamo pun akan lebih murah di pasaran.



Walau identik dengan ayam hias, dan gagah tapi ayam ini di Indonesia selalu menjadi bahan untuk persilangan antar trah ayam fighter. Yang lagi trend saat ini adalah ayam plucker di Indonesia, karena trend di Indonesia saat ini adalah ayam dengan speed yang cepat dan juga mematuk secara keras ke segala arah.

Berbeda dengan shamo yang mirip dengan bangkok klasik, gaya tarungnya adalah kontrol dan pukulan yang keras. Namun bentuk shamo dapat terbagi lagi dengan ukurannya ada beberapa nama dengan ukuran yang berbeda.



O Shamo

Adalah ayam dengan berat di atas 4 kg Shamo ini adalah ayam kelas berat.

Chu Shamo

Ayam ini model dan jenisnya sama dengan O Shamo, tetapi Chu Shamo memiliki berat badan dibawah 4kg.

Ko Shamo

Ini adalah variasi termungil dari Shamo, biasanya hanya untuk ayam hias. Dengan berat kurang lebih hanya sekitar 1 kg. Ayam ini besarnya sama atau lebih kecil dari ayam kate.

Di Indonesia sendiri sudah ada yang membudidayakan ayam jenis ini, harganya yang masih tinggi membuat ayam ini jarang terlihat di pasar ayam. Hanya terdapat di beberapa penghobi ayam dan sudah pasti tentunya untuk mereka yang punya uang saja.



Kamu berminat untuk membudidayakannya! Salam, saya c4punk see u next thread