Bansos Tahap Dua Tertunda, Gubernur Anies: Akan Diberikan Bingkisan Lebaran

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyaluran bantuan sosial masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ditunda untuk sementara waktu. Nantinya, paket bantuan ini disebutnya akan diberikan menjelang lebaran.

Anies mengatakan, penundaan ini dilakukan karena bergantian dengan pengiriman paket dari Kementerian Sosial (Kemensos). Distribusinya, disebut Anies, sedang berjalan untuk disalurkan ke tiap kepala keluarga (KK) penerima.

"Di Jakarta sedang ada proses distribusi bantuan sosial dari pemerintah. Bantuan Presiden yang dikelola oleh Kementerian Sosial. Proses distribusi sedang berjalan dan bantuan ini akan diberikan mingguan," ujar Anies di Balai Kota DKI pada Jumat (1/5/2020).

Selanjutnya, setelah bantuan Kemensos selesai, pihaknya akan melanjutkan pemberian Bansos tahap dua sebagai bingkisan lebaran. Ia memperkirakan, distribusinya akan dimulai 10 hari atau satu pekan sebelum idulfitri.

"DKI sendiri nanti akan memberikan bingkisan bantuan sosial menjelang idulfitri yang nanti proses eksekusinya akan dilakukan sekitar seminggu dan 10 hari sebelum lebaran," jelasnya.

Selain itu, pihaknya tengah melakukan pendataan lagi untuk Bansos tahap dua ini. Ia menyatakan penerimanya akan lebih banyak dari pada bansos tahap pertama.

"Bansos ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat lebih banyak dari pada yang pertama," katanya.
sumber

*******

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Masyarakat semakin bingung, menunggu sembako yang datang janji.
Wabah Corona memang bisa membawa mati.
Tapi masyarakat juga butuh janji yang ditepati.

Jika tuan berkata, sungguh dunia terasa indah.
Tapi hidup masyarakat jelas semakin susah.
Jika saja dengan buaian kata hidup menjadi mudah.
Tak akan ada orang yang bingung karena hatinya resah.

Jangan jadikan wabah sebagai panggung tuan.
Kami bukan bayi yang mudah lelap dalam buaian.
Bukalah hati tuan pada kritik dan saran.
Agar kedepan tak ada lagi bansos salah sasaran.

Pemimpin yang baik adalah yang bisa mendengar.
Bukan pemimpin yang sibuk dengan menaikan tagar.
Sudahilah segala janji manis bagai angin segar.
Sebelum kami berteriak didepan mukamu dengan menggelegar.

Andai boleh kami meludah didepanmu.
Pasti kami akan lakukan sebab kami sudah jemu.
Buat apa jadi orang pandir meskipun banyak ilmu.
Jika omong kosong selalu ditebar dari mulutmu.

Pemimpin keren bukan dinilai dari banyak kata.
Tapi dinilai dari kerjanya yang adil merata.
Namun jika hanya itu yang tuan bisa.
Bolehlah kami mendengar dengan tertawa.

Indonesia luas tuan, tak sesempit Jakarta.
Jangan anggap semudah itu memimpin rakyat semesta.
Seolah masalah selesai kalau jadi berita.
Dan para pendukung bertepuk tangan bersuka cita.

Anda punya wakil dan itu bukan boneka.
Serahkan saja agar kerja bisa merata.
Jangan selalu konpres seolah gila kuasa.
Seolah mukamu harus selalu disorot media.

Kemana seluruh punggawamu tuan?
TGUPP yang dibayar mahal dengan milyaran cuan?
Apakah mereka sekarang tengah pesta makan?
Ataukah mendadak tuli karena kekenyangan?

Aku muak tuan, bahkan terlalu muak.
Ingin sekali dimukamu kutumpahkan dahak.
Apalagi jika melihat tuan tertawa terbahak-bahak.
Kan ku ubah tubuhmu menjadi sansak.

Kutanya lagi, masihkah bisa kerja tuan?
Kutanya ini dengan amarah tertahan.
Meskipun aku makin lama semakin bosan.
Melihat dirimu bagai badut jalanan.

Salam buat para pendukungmu tuan.
Yang selalu semangat membela buat cari makan.
Teruslah bekerja untuk memberi jalan.
Agar tuannya bisa ikut pilpres 4 tahun kedepan.

Sampah.