Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KontesForexAvatar border
TS
KontesForex
Rupiah Memang 'Sakti', Cetak Hat-trick & Jadi Juara Asia Lagi
 Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)



Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah sekali lagi menunjukkan keperkasaannya melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (24/4/2020). Meski gagal menguat, tetapi rupiah juga tidak melemah alias stagnan.

Dengan demikian, rupiah sukses mencetak hat-trick alias penguatan tiga pekan beruntun melawan dolar AS.

Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,42%, dan semakin membengkak hingga 0,65% di Rp 15.450/US$. Tetapi sekali lagi rupiah menunjukkan "kesaktiannya" di menit-menit akhir sebelum penutupan perdagangan, pelemahan di pangkas hingga akhirnya stagnan di Rp 15.350/US$.
Meski stagnan, rupiah tetap menjadi juara Asia, melihat semua mata uang utama melemah melawan dolar AS hingga pukul 15:10 WIB.


Rupiah juga kembali menunjukkan come back gemilang. Tengah hari tadi, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia, kemudian berbalik menjadi juara alias yang terbaik meski tidak menguat.



Kamis kemarin rupiah juga menunjukkan pergerakan yang sama, sempat anjlok 0,88% dan menjadi yang terburuk di Asia, tetapi di menit-menit akhir perdagangan berhasil membalikkan keadaan hingga membukukan penguatan 0,32% di Rp 15.350/US$. Dengan penguatan itu, rupiah menjadi terbaik ketiga di Asia.

Dengan kinerja hari ini, total sepanjang bulan April rupiah sudah membukukan penguatan 5,83%. Selain itu, rupiah juga sukses mencetak pengutan tiga pekan beruntun.

Sentimen pelaku pasar pada hari ini sebenarnya kurang bagus akibat obat penyakit virus corona (COVID-19) yang dilaporkan gagal menyembuhkan pasien positif. Dampaknya rupiah kesulitan untuk menguat.

Sedikit mengingat ke belakang, pada Jumat (17/4/2020) pekan lalu, pelaku pasar sempat dibuat ceria setelah adanya kabar Gilead Science Inc, raksasa farmasi di AS, memiliki obat yang efektif melawan virus corona.

CNBC International mengutip media STAT melaporkan rumah sakit di Chicago merawat pasien Covid-19 yang parah dengan obat antivirus remdesivir yang dalam uji coba klinis dan diawasi ketat. Hasilnya, pasien tersebut menunjukkan pemulihan yang cepat dari demam dan gangguan pernapasan.

Tetapi hari ini, pelaku pasar dibuat kecewa setelah Financial Times melaporkan obat dari Gilead tersebut tidak mampu memperbaiki kondisi pasien. Financial Times mengutip sebuah dokumen yang secara tidak sengaja dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), dan merupakan hasil uji klinis di China, sebagaimana dilansir CNBC International.

Merespon berita tersebut, sentimen pelaku pasar kembali memburuk dan dolar AS kembali menjadi incaran pelaku pasar, mata uang Asia pun berguguran kecuali rupiah.

Meski demikian, kabar baik datang dari harga minyak mentah yang bergerak stabil pada hari ini setelah menguat tajam kemarin.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan kemarin menguat nyaris 20% dan berada di kisaran US$ 16/barel. Minyak WTI di awal pekan ini menghebohkan jagat finansial dimana harganya sempat minus US$ 40/barel. Kemudian minyak jenis Brent naik 4,7% di level US$ 21,33/barel.

Selain itu, efek optimisme yang ditebar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo masih terasa. Perry saat memaparkan Perkembangan Ekonomi Terkini melalui video conference Rabu (22/4/2020) menebar optimisme di pasar finansial dengan mengatakan puncak kepanikan global akibat pandemi Covid-19 sudah berlalu, puncaknya di pekan kedua Maret.


Dalam video conference Rabu lalu, Gubernur Perry juga mengatakan dana asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 4,37 triliun.

"Kami pantau, data-data yang transaksi harian, dari non residence atas investasi portofolio SBN, saham dari 13-20 April lalu. Dari pemantauan kami terjadi inflow asing dari non residence terhadap SBN. Data kami menunjukkan, 13-20 April inflow Rp 4,37 triliun," ujar Perry, secara virtual, di Jakarta, Rabu (22/04/2020).

Pergerakan rupiah memang sangat rentan oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Sebabnya, pos pendapatan devisa lain yakni transaksi berjalan (current account), belum bisa diandalkan.


Sejak tahun 2011 transaksi berjalan RI sudah mengalami defisit (current account deficit/CAD). Praktis pasokan valas hanya dari hot money, yang mudah masuk-keluar. Ketika terjadi capital outflow yang besar maka tekanan bagi rupiah akan semakin kuat.

Tetapi pada hari ini sepertinya kembali terjadi outflow di SBN atau pasar obligasi. Hal ini tercermin dari yield obligasi tenor 10 tahun pada hari ini naik 8,5 basis poin (bps) menjadi 7,927%

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun. Saat harga turun berarti sedang ada aksi jual di pasar obligasi, dan kemungkinan besar terjadi outflow.

Selain itu dari pasar saham, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) lebih dari Rp 1 triliun.

Outflow yang cukup besar, tetapi rupiah masih tetap perkasa. Kemungkinan ada campur tangan dari Bank Indonesia yang membuat rupiah kembali perkasa.

BI sebelumnya selalu menegaskan ada di pasar guna menstabilkan rupiah melalui triple intervention, yakni intervensi di pasar spot, pasar Domestic Non-Delivarable Forward (DNDF), dan di pasar obligasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)



Sumber

Berita yang kurang populer, karena para Lockdrun ga mungkin mampir dan komen emoticon-Traveller
Kalopun komen, pasti ga kreatip dan template.
Diubah oleh KontesForex 24-04-2020 10:29
kumaniaks
infinitesoul
sebelahblog
sebelahblog dan 50 lainnya memberi reputasi
49
2.7K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan