Gambar

Kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mencegah terjadinya penyebaran Virus Corona tentu berdampak buruk bagi sebagian warga. Bukan hanya di Indonesia, ternyata warga Rusia juga mengalami hal yang sama. Pemberlakuan Lockdown dan Social Distancing menjadikan sebagian warga Rusia tidak mendapatkan penghasilan. Memburuknya perekonomian inilah yang memicu sekolompok orang untuk mengabaikan kebijakan itu. Ratusan orang bahkan melakukan aksi unjuk rasa di wilayah kaukasus utara, Rusia. Guna memprotes kebijakan yang diterapkan.

Wah gimana ya menurut agan dan sista? Keadaanya serba-salah kalau menurut TS. Dibiarkan bisa gak makan, tapi kalau tidak diterapkan maka akan semakin banyak korban.

Para demonstran berkumpul pada Senin (20/4/2020) waktu setempat di Vladikavkaz, ibu kota Ossetia Utara di wilayah bergolak Kaukasus Utara, Rusia. Di antara para demonstran termasuk sejumlah orang yang telah kehilangan pekerjaan selama lockdown diterapkan. Banyak warga yang di PHK gan, sist.

Dalam aksi tersebut, banyak demonstran menyerukan pengunduran diri Gubernur Vyacheslav Bitarov. “Mundur! Mundur!,” teriak para demonstran.

“Perusahaan-perusahaan telah ditutup, dan orang-orang kehilangan sumber pendapatan mereka,” ujar Indira Gabolayeva, seorang demonstran seperti dikutip kantor berita AFP, Selasa (21/4/2020).

“Mereka tidak tahu bagaimana melanjutkan hidup. Mereka lebih takut kelaparan daripada infeksi,” cetusnya.

Menurut Gabolayeva, lockdown telah memperparah masalah ekonomi dan sosial yang ada, termasuk melemahnya mata uang Rusia dikarenakan turunnya harga minyak.

Saat melakukan aksinya sebagian demonstran tidak menggunakan masker, dan mengabaikan anjuran untuk social distancing. Gabolayeva mengatakan bahwa para demonstran meragukan keseriusan penyebaran Virus Corona dan perlunya Lockdown.


Untuk menanggapi unjuk rasa ini, Otoritas Rusia mengerahkan polisi antihuru-hara untuk mengamankan aksi demo. Dilaporkan bahwa sejumlah demonstran termasuk aktivis-aktivis terkemuka ditangkap dalam aksi demo ini.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya telah menyerukan warga Rusia untuk tidak keluar rumah dan memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk terus membayarkan gaji karyawannya, namun pemerintah Rusia hanya memberikan sedikit dukungan nyata untuk perusahaan tersebut.

Sejauh ini Rusia telah mencatat 47.121 kasus Corona dan 405 kematian. Lebih dari separuh kasus Corona tercatat di Moskow, ibu kota Rusia. Wilayah Ossetia Utara sendiri telah mencatat 145 kasus dan dua kematian.

Rusia ini termasuk negara yang lebih parah dari indonesia, dilihat dari kasus yang jauh lebih banyak tentunya. Sedangkan di Indonesia sendiri kasus Corona terus bertambah setiap harinya.

Jakarta - Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia mencapai angka 7.418 hari ini. Data itu diakumulasi per pukul 12.00 WIB.

"Penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 283, sehingga totalnya menjadi 7.418 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, dr Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (22/4/2020)
Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh dari virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 71, sehingga total menjadi 913 orang. Untuk pasien yang meninggal ada tambahan 19 orang, sehingga akumulasinya menjadi total 635 pasien.
"Kasus pasien sembuh ada 913, kasus pasien meninggal 635," kata Yuri.

Nah gan, sist. Penyebaran ini masih terus berlanjut. Tentunya wabah ini berdampak sangat baruk mulai dari perekonomian hingga hal-hal lain. Terutama untuk rakyat kecil. Yuk sama-sama gan, sist saling mengingatkan saudara-saudara kita. Membantu pemerintah mengurangi penyebaran virus ini dari hal sederhana. Bumi sudah hampir seleksi alam, sudah seluruh dunia gencar oleh wabah ini. Jangan masih menganggap virus ini hanyalah bualan. Walaupun takdir kematian di tangan Tuhan, tetap saja nasib kita sendiri yang menentukan.



Sumber
Sumber lainnya