Hai Kawan

Apa kabar hari ini? Semoga selalu berbahagia.
Orang yang bahagia adalah yang bisa memanfaatkan usia harta dan raganya dengan baik baik untuk dirinya sendiri juga bagi orang lain.

Mengapa begitu?

Setiap kebaikan yang kita beri akan berbalas untuk diri sendiri. Bagaimana Agan Sista pernah merasa bahagia bukan setelah melakukan kebaikan sekecil apapun, serasa ada beban yang terlepas. Aku sih kurang bisa mengingat dengan baik kebaikan apa yang sudah kulakukan kadang lebih sering mengingat keburukan dan kesalahanku. Ya lebih suka mengingat kebaikan orang lain, pada diriku atau pada orang lain lagi, sebagai pelajaran buatku untuk mengurangi kejelekan diriku.

Yang paling sederhana yang aku rasakan dari kebaikan orang lain pada diriku dan mungkin juga kalian bisa merasakan seperti itu adalah ketika disapa, "Hai! Apa kabar? Bagaimana Hari ini?"

Walau kita dalam kondisi rasa yang paling terjelek pasti ada semangat saat ada yang menyapa. Iya kan?

Kelihatannya sepele tapi itu bisa mempengaruhi seseorang terhindar dari beban stres atau masalah lain. Apa lagi bila kita chit chat sebentar berkelakar menggembirakan. Dalam kondisi saat ini, hal itu (sapa dan menanyakan kabar) akan sangat bermanfaat sekali.

Pernah suatu hari aku benar-benar badmood, tugas belum rampung, mau menulis seretnya minta ampun. Aku malas benar-benar di ujung kemalasan. Apa lagi tipeku moody sekali. Berbagai kelakar di grup WA tidak mempan membuatku bisa tersenyum. Apa lagi ada yang berkata "ngapain ya dibaik-baikin" duh berasa jatuh kesengat kalajengking.

Segitunya manusia yang suka menghitung kebaikan, ah semoga tidak aku temui lagi semacam itu. Sebaiknya melakukan kebaikan yang tulus ya, biar berkah.

Saat begitu sedih sekali eh ada pesan masuk yang menanyakan kabarku dari teman yang baru aku kenal beberapa bulan. Itu serasa rontok semua kekesalan. Apa lagi disertai kata-kata yang baik, walau dalam tulisan saja tidak ada suara, sudah mampu mengusir rasa sedih.



Dari pengalaman itu aku ingin juga berbuat sesuatu yang kelihatannya sepele tapi membawa dampak yang positif bagi orang lain. Ya hanya sekedar menyapa "Hai! bagaimana kabarnya?" Itu bisa meningkatkan imunitas tubuh loh. Sekedar menyapa bisa menyelamatkan seseorang. Boleh percaya boleh tidak. Aku rasa ada ya cerita nyata seperti itu.

Sukur bila bisa membantu memecahkan masalah orang lain dalam bentuk materi walau dalam jumlah kecil. Aku pernah membaca sebuah kata mutiara, yang nancep sekali di hati. Bahwa "sukses bukan diukur dari apa yang kita miliki tapi apa yang bisa kita lakukan/berikan untuk orang lain, karena nilainya adalah manfaat" (anonim).
Dan tak perlu mengingat kebaikan diri yang pernah dilakukan. Lebih baik mengingat kebaikan orang lain sebagai penyemangat untuk melakukan kebaikan berikutnya.


Salam Semangat