Orang kaya harta belum tentu kaya hati, karena masih banyak orang kaya yang tidak perduli terhadap orang yang membutuhkan.
Namun orang miskin bukan berarti rendah harga diri, karena masih banyak orang miskin yang masih peduli dengan kekurangan orang lain dan membuktikan bahwa mereka hidup dan berarti.
Sedikit narasi di atas menjadi sebuah pegangan hidup bagi ane pribadi, sebuah pelajaran besar yang dapat ane pelajari dari kehidupan yang fana ini.

Kebaikan adalah mata uang yang berlaku di mana saja sama seperti sebuah kejujuran, dan tindakan baik itu tidak hanya bisa dilakukan oleh mereka yang kaya saja. Orang miskin dan kekurangan hartapun banyak yang menjadi seorang yang dermawan dengan berbuat kebaikan.

Orang kaya dan dermawan tentu itu sudah menjadi sebuah kewajiban dan menjadi contoh baik untuk kehidupan.
Namun jika dermawan di tengah kemiskinan, itu adalah sebuah kebesaran hati dan kekuatan semangat berbagi kebaikan.

Seperti yang dilakukan oleh tetangga ane, namanya Mbah Sadin.
Seorang janda berumur sekitar 62 tahun dengan dua orang anak perempuan.
Kedua anaknya sudah menikah, dan hidup bersama suaminya.
Mbah Sadin hidup sendiri di rumah, mencukupi segala kebutuhan hidupnya dengan bekerja membantu pekerjaan tetangga, dari mulai mencuci piring, mencuci baju dan bahkan membersihkan halaman rumah.
Upah yang diberikan tetangganya tidak semata-mata untuk dirinya sendiri, dia selalu menyisihkan sebagian upah dari kerjanya untuk diberikan ke anak-anak kecil yang biasa main di depan rumahnya entah itu berupa uang atau jajanan.

Tidak hanya itu, Mbah Sadin yang hidup sendiri dengan kekurangan ini adalah orang yang sangat unik. Dia sering sekali memberikan makanan kepada tetangganya, biasanya setiap hari minggu dia datang ke tetangga mengantarkan bubur sum-sum satu mangkuk, termasuk ke rumah ane.
Sambil mengantar bubur dia selalu bilang, "Leee, dongakno Mbahmu iki sehat, panjang umur, rezekine lancar. Ben iso munggah haji yo!"atau kalau di dalam bahasa Indonesianya.
"Nak, tolong doain Mbah biar sehat, panjang umur dan banyak rezeki ya. Biar bisa naik haji"

Ane sedih sebenarnya menceritakan kisah ini, karena orang tua yang hidup sendiri dan menghidupi kebutuhannya dari buruh di rumah orang tapi masih mempunyai sikap dan sifat dermawan yang tinggi.
Coba bayangkan, siapa yang tidak tersentuh saat ada orang tua berdiri di depan pintu mengantarkan bubur dan berbicara seperti itu.
Runtuh sudah semua kekuatan, seolah ane gak berguna dan belum menjadi siapa-siapa.

Sosok Mbah Sadin inilah yang menjadi sosok guru terbaik dalam berbagi kepada sesama menurut ane pribadi.
Dari beliau ane belajar bahwa berbagi tidak menunggu kaya, berbagi tidak melihat keadaan, berbagi itu wajib karena di luar sana banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita.

Jika kita tidak bisa membantu dengan uang, kita bisa membantu dengan ilmu, tenaga atau doa jika memang sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Coba bayangkan jika kita ringan dalam membantu, berapa banyak orang yang akan tersenyum karena mereka merasa diperhatikan.
Ane percaya bahwa senyuman mereka yang telah dibantu adalah doa dan kekuatan, seperti yang diminta Mbah Sadin kepada tetangga-tetangganya.

Meskipun sampai akhir khayatnya beliau belum bisa pergi ibadah haji, namun doa-doa dan ingatan baik dari tetangga untuk dirinya masih lekat dan tetap menjadi sosok yang menginspirasi di kehidupan.

Belajar baik tidak harus dari motivator ulung yang sering tayang di televisi, belajar baik bisa kita lakukan dengan melihat orang-orang baik di sekitar kita.
Kenapa ane katakan belajar baik?
Karena kebaikan itu tidak ada habisnya, dan terus dipelajari serta dibiasakan.

Lebih tepat lagi jika kita bisa menjadi contoh baik seperti Mbah Sadin yang ane jadikan sosok inspirator kebaikan di kehidupan ane, tentu itu sebuah catatan amal yang sampai mati akan tetap tercatat indah. Tuhan akan membalas kebaikan-kebaikan kita, seperti janji-Nya bahwa siapa yang berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Keutamaan berbagi atau sedekah itu tidak dapat disepelekan, Allah telah menjanjikan akan membalas apa yang telah kita keluarkan untuk membantu orang lain akan dibalas dengan kebaikan di dunia dan di akhirat kelak.

Mari kita semua berbuat baik, tidak perlu jauh-jauh. Pandang dulu sekeliling, lihat siapa yang membutuhkan bantuan kita, kita bantu semampu dan sebisa kita.
Berbuat baik itu tidak perlu sekali banyak, asal rutin dilakukan pasti akan menghasilkan banyak kebaikan.

Semoga thread berbagi kisah baik dari ane ini bisa ikut menginspirasi banyak orang untuk berbuat baik kepada sesama, dan semakin banyak orang yang terbantu karena kita mengulurkan tangan dan membuka mata.