credit : google

Pernah mendekam di penjara seharusnya membuat orang menyadari kesalahannya dan tak mengulangi perbuatannya yang telah mengakibatkan ia dibui.

Namun, sepertinya hal ini tak berlaku pada zaenal, seorang mantan nara pidana yang dibebaskan berkat asimilasi karena merebaknya virus corona, malah dimanfaatkan untuk berbuat kriminal lagi.

Ia bersama komplotannya menggasak tujuh buah mobil di Malang. Kok, gak kapok ya gansis mendiami ruangan yang dingin dan sempit itu?

Harusnya ia manfaatkan kebebasannya itu dengan sebaik-baiknya, bukan malah melanggar hukum lagi.

Kita semua tahu, pemerintah telah membebaskan napi dari penjara dengan jumlah besar. Penghentian penularan virus corona menjadi alasan pemerintah memberikan keringanan hukuman dan asimilasi untuk mereka lebih cepat menghirup udara bebas.

Sebenarnya hal ini banyak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Mereka takut jika para napi yang dibebaskan akan menambah jumlah pengangguran, dan memperbanyak tingkat kriminal.

Nyatanya yang dikhawatirkan masyarakat benar adanya. Bukan hanya Zaenal, tetapi banyak mantan napi yang bebas karena asimilasi dijebloskan kembali ke dalam penjara karena melakukan tindak kejahatan lagi.

Sepertinya para napi itu lebih suka memilih kehidupan di dalam penjara daripada kebebasan di luar.

Mobil yang digasak Zaenal ini terdiri dari Avanza, Xenia, Ertiga Xspander dan 2 mobilio. Ia menjual mobil-mobil itu dengan harga berkisar 18-20 juta.

Zaenal pun juga mengakui kalau ada penadah yang menampung hasil curiannya itu.

Memang, ya gansis, kalau otak kriminal udah melekat itu susah dihilangkan. Bukannya tobat dan nyari kerjaan lain untuk mencukupi kebutuhan, eh dia malah nyuri lagi di mana-mana.

Pemerintah membebaskan dia dan komplotannya itu agar memutus rantai penularan Covid-19 dipenjara, bukan menyuruh mengulang perbuatannya kembali dan menambah waktu hukumannya.

Ane sih berharap semoga para napi yang bebas berkat asimilasi itu benar-benar menggunakan kebebasannya untuk bertaubat. Kan mereka udah pada mendapatkan bekal kemahiran selama di dalam penjara, tuh. Jadi kemampuannya itu bisa dikembangkan di luar untuk menciptakan usaha kalau perlu membuka peluang kerja bagi tetangganya.

Apalagi sekarang lagi musim PHK. Banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya. Jadi bekal ilmu yang mereka dapatkan saat di lapas bisa menjadi senjata untuk membantu sesama.

Bukannya malah berbuat jahat dan masuk penjara lagi untuk kedua kalinya. Sayang banget jika membuang-buang kesempatan.


sumber