Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pakulidiAvatar border
TS
pakulidi
Pemimpin Jemaah Tablig India Didakwa Pembunuhan karena Sebar Corona
Pemimpin Jemaah Tablig India didakwa melakukan pembunuhan karena menyebar virus corona melalui Tablig Akbar yang digelar pada bulan lalu. 
Pemerintah India menuding ibadah itu menjadi pusat penyebaran corona sehingga jumlah kasus positif di India melonjak. Tablig Akbar tetap diadakan dengan ribuan peserta dari berbagai negara, padahal pemerintah India telah melarang perkumpulan massa saat lockdown.


Saat ini, kantor pusat Jemaah Tablig di Delhi telah disegel, sementara ratusan hingga ribuan orang, termasuk dari Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh, yang menghadiri acara tersebut dikarantina.


Diberitakan Reuters, pihak kepolisian menilai sang pemimpin Muhammad Saad Kandhalvi sebagai orang yang bertanggung jawab. Awalnya, polisi mendakwa Kandhalvi telah melanggar larangan menyelenggarakan perkumpulan besar, tetapi belakangan tuduhannya diubah menjadi pembunuhan tak disengaja.





“Kepolisian Delhi telah mengajukan laporan awal terkait ketua Jemaah Tablig dengan menambahkan pasal 304 (pembunuhan tak disengaja),” ujar kepolisian setempat. 

Hukuman itu menimbulkan kritikan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi yang dituding sengaja menjadikan kelompok muslim sebagai sasaran tembak. Akan tetapi, pemerintah menyanggahnya dengan menyebut kelompok muslim bertanggung jawab karena tidak mengindahkan aturan social distancing.


Tuduhan pembunuhan tak disengaja itu bisa membuat Kandhalvi terancam hukuman hingga 10 tahun penjara.


Selama ini, Jemaah Tablig merupakan organisasi Muslim Sunni terbesar di dunia dengan anggotanya tersebar di lebih dari 80 negara.


Pemerintah menyatakan pada awal bulan ini, sepertiga dari hampir 3 ribu kasus positif corona di India berhubungan dengan orang yang menghadiri acara Jemaah Tablig tersebut. Di Delhi, sebanyak 1.080 dari 1.561 kasus terhubung dengan acara itu.


Joko Widodo dan PM India Narendra Modi. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Meski telah memberlakukan lockdown, jumlah kasus baru di India terus melonjak. Per Kamis (16/4), negara dengan 1,3 miliar penduduk itu tercatat memiliki 12.380 kasus positif corona dengan 414 kematian.


sumur bor

ini pake bahasa indonesia jadi saya rasa masuk ke berita dan politik, jika tidak mohon ntar biar dihapus atau dipindah saja

komen pribadi buat kasus ini no komen, takut dikira bajerRP emoticon-Big Grin
lina.wh
.doflamingo.
4iinch
4iinch dan 20 lainnya memberi reputasi
21
2.9K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan