Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

...noisszcat...Avatar border
TS
...noisszcat...
Banyak Masyarakat Mulai Panik Tak Bisa Bayar Kontrakan


Minggu, 12 Apr 2020

Jakarta - Wabah virus Corona atau COVID-19 sudah sangat membuat masyarakat kecil bagaikan hidup di ujung tanduk. Terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan informal ataupun bekerja di hotel dan restoran.

Setelah pemerintah mengeluarkan himbauan untuk tidak keluar rumah dengan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, kehidupan mereka mulai berat. Apa lagi saat ini beberapa wilayah seperti Jakarta sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Beberapa pembaca detikcom, sudah mengirimkan curahan hatinya tentang betapa beratnya hidup mereka selama wabah ini berlangsung. Rata-rata dari mereka mulai panik tidak bisa membayar kontrakan sebagai tempat tinggal.

Widi Yudianto misalnya, dia adalah karyawan salah satu restoran di Jakarta. Dia dan rekan-rekan lainnya sudah diliburkan sejak virus Corona ada di Indonesia.

"Kami juga di potong per harinya. Di asumsikan 1 bulan itu ada 25 hari kerja, jadi gaji UMP÷25 = kurang lebihnya per hari kita di liburkan di potong Rp 170.000. Otomatis kita bisa nggak gajian, sedangkan kami juga ngontrak, terus kita harus minta sama siapa? Yang punya kontrakan pun pasti nggak mau tau. Sudah jatuh tempo bayar kontrakan, mau nggak mau harus bayar," kisahnya kepada detikcom melalui surat elektronik.

Untungnya Widi sudah menjadi karyawan tetap. Nasibnya tidak seburuk teman-temannya yang masih berstatus kontrak. Mereka sudah terkena PHK.

Lalu ada Yola yang juga tengah panik tak bisa membayar kontrakan. Dia merupakan istri dari sopir angkot dengan trayek PGC. Semenjak pembatasan dilakukan, angkot suaminya sepi.

"Narik angkot sepi,sedangkan setoran tetap berjalan, bensin harus dibeli dan perut harus diisi. Saya bukan tergolong dari keluarga yang mampu. Saya dan suami hanya mengandalkan dari hasil narik angkot karena memang tidak ada pekerjaan lain," tuturnya.

Kini dia bingung mencari uang untuk membayar kontrakan. Sebab jangankan untuk bayar kontrakan, untuk membeli makanan dan bensin saja dia terkadang masih kurang.

"Sekarang angkot sepi, saya dan suami tidak bisa membayar kontrakan dan saya bingung harus tinggal di mana. Karena yang punya kontrakan tidak mengerti. Mohon pemerintah dengarkan curhat saya. Saya belum menerima bantuan sedikitpun padahal saya dan suami sangat membutuhkannya," tambahnya.

Intinya mereka berharap adanya bantuan terutama dari pemerintah. Entah apa pun bantuannya, hal itu tetap sangat berharga bagi mereka.


https://m.detik.com/finance/berita-e...381.1585034992

Nah ini salah satu warga yg belum terdaftar sepertinya...
Yg membagikan bansos kan pihak RT RW door to door di setiap kelurahan sesuai jadwal bansos nya..
Bagi yg belum terdaftar kan wajib isi formulir kasih ke RT RW nya...

Salah anies lagi kayanya sampe gunung merapi meletus keluar coklat...

(Udah mereka sendiri yg butuh bantuan sosial tapi mereka nya juga gagap informasi.. Males kadang liat orang begini...)

Yg dapet bansos wilayah dki jakarta itu ada yg dari pemprov dki ada yg dari presiden...
Bentuk bantuan nya yg dari presiden nanti ada bantuan sembako, bantuan langsung tunai, bantuan makanan cepat saji juga ada buat yg keluarganya kena corona..





https://bebas.kompas.id/baca/bebas-a...-diverifikasi/

Tapi semua itu ada prosedurnya..

Untuk BLT nih...

Berikut syarat dan ketentuan untuk mendapatkan BLT dari pemerintah terkait pandemi corona:

1.Warga yang mendapatkan BLT harus tercatat ke dalam data terpadu milik Kementerian Sosial (Kemensos).
2.Selain mengandalkan data Kemensos, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Pendataan dilakukan dari tingkat terendah, yakni desa dan kelurahan.
3.BLT akan disalurkan bagi warga miskin yang berdomisili di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
4.Keluarga yang disasar dalam penyaluran BLT terkait virus corona belum menerima bantuan sosial dalam bentuk lain, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako, serta Kartu Pra-Kerja.

Untuk warga miskin yang terdampak Covid-19 namun berdomisili di Jabodetabek? Mereka juga akan mendapatkan bantuan, namun dengan bentuk yang berbeda.
.

(Tapi gak tau juga praktek di lapangan nya kaya gimana jalan apa enggaknya...)
Diubah oleh ...noisszcat... 13-04-2020 01:24
erwaleste
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.9K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan