Bangsa ini adalah bangsa yang besar, persatuan dan kesatuan di dapat dengan darah dan air mata. Semenjak pemilu berlangsung bangsa ini seakan terpecah belah, berbagai macam idiologi pun masuk ingin merongrong kesatuan pancasila.

Hingga muncullah ucapan cebong, kadrun, kampret, dan sejenisnya tujuannya ingin mengelompokkan golongan-golongan tertentu. Efeknya masih bisa dirasakan sampai sekarang, walau Prabowo sudah berada dalam.bagian istana tapi kelompok yang kalah tetap bergerilya di media sosial.

Bicara politik pasti ujungnya menghina, padahal sama-sama anak bangsa. Sama-sama tinggal di tanah ibu pertiwi. Begitu besarnya kah keinginan seseorang ingin berkuasa hingga siapapun yang berada di pihak lawan adalah aib, pejabat negara sering di caci maki. Hingga sudah banyak masyarakat yang cuap-cuap menghina pejabat negara tanpa ada bekingan yang akhirnya di ciduk aparat.



Untuk itu bangsa ini perlu pemersatu hati yang sudah terpecah-pecah, siapa yang sanggup saat ini dapat mempersatukan anak bangsa yang sepertinya sudah saling sikut, kebencian pun mendarah daging. Bahkan dengan datangnya wabah corona para politikus juga tetap berseteru, kebijakan yang diambil pejabat publik pun mendapatkan sorotan dari kedua kubu.

Agak susah memang mencari sosok pemersatu bangsa, tapi karya dari Chika Bandung, Hanna Annisa dan Vina Garut dapat memberikan theraphy kejut agar perdamaian pun dapat tercipta.

Disinilah kedua kubu yang berseteru akhirnya saling bahu membahu mencari link, tak hanya itu saja merekapun bisa saling canda dan tertawa hingga diam-diam pun tegang.

Indonesia ini cukup unik, sesama anak bangsa sukanya saling ribut. Nampaknya pertarungan sesama saudara sudah mendarah daging dari zamannya ken Arok.



Tapi berkat karya-karya mereka akhirnya kubu-kubu yang terpecah pun bisa saling berbaikan, apa yang terjadi pada negara ini memang sungguh lucu. Memang benar kata orang, kalau negara dapat hancur karena wanita dan juga sebaliknya negara dapat bersatu karena wanita.

Semoga kedepannya tanpa karya dari mereka masyarakat dapat bersatu, karena karya seperti itu harusnya tak layak tampil di hadapan publik.

########

Referensi klik
Pic google