Tau gak kenapa bisa sampe ada estimasi kayak gini?



Tiap prediksi secara ilmiah itu mengandalkan statistik.

Analoginya seperti prediksi bertambahnya jumlah Virus dalam kurun waktu tertentu dalam sebuah wadah.

Dalam situasi sekarang, kecepatan penyebaran Virus akan tetap linear dengan waktu, jika faktor lingkungan gak berubah. Tidak ada hambatan.

Tapi, kalo ada faktor penghambat (Dalam hal ini: Social distancing, Isolasi mandiri & DI RUMAH AJAselama gak ada keperluan mendesak), maka secara otomatis, Virus yang ada akan menghilang setelah melewati masa hidupnya.

Kalo pada takut dan khawatir prediksi di atas jadi kenyataan (Ratusan ribu kasus), kenapa gak lawan?

Gimana caranya?JADI DEWASA, BICIS!

Kalo di suruh di rumah, ya di rumah! Kecuali buat nyari makan.

Gak usah pada egois nongkrong sana-sini. Ngumpul-ngumpul lah. Keluyuran lah. Bakar-bakarlah.
Bikin acara ini-itu.


Semakin cepat bertindak, ini Wabah bakal cepet kelarnya. Gak kasihan sama masyarakat yang mata pencariannya lewat berdagang keliling? Yang jualan di pasar, etc.?


Jangan malah sibuk kritik sana kritik sini, carper sana carper sini tapi kegobl*kan dibiarin ngalir.

Please lah, belajar dari kasus di Eropa dan US.

Semaju apapun teknologi mereka. Sekuat apapun ekonomi mereka, kenapa jumlah terinfeksi mereka tetap gede??

Karena penghuninya tetap sama, Manusia.

Yang unjuk jago gak mau dianggap lemah cuma karena Virus.

Yang gak pengen dicap: dikontrol sama "hal kecil". Padahal selama hidup, mereka semua dikontrol sama hal yang lebih kecil. Waktu.

Di Italia, US, Jerman, Prancis. Itu anak muda nya rata-rata kepala batu semua.

Imbasnya ke siapa?
Ke masyarakat berusia lanjut yang mayoritas jadi korban Jiwa.
(Ane bisa bilang gini karena pernah tinggal cukup lama di sana. Dan terkait masalah Corona, masih dapat Info dari Kolega dan kawan-kawan dari beberapa Negara di Eropa)

Jadi tolonglah.
Jadilah pahlawan.
Bantulah kita semua.
Patuhi semua himbauan.

GIF