Sebelum mendaftar menjadi seorang freelancer/mitra/vendor dari sebuah perusahaan startup, salah satu hal kita pikirkan dan pertimbangkan adalah jumlah gaji atau persentase penghasilan yang akan kita dapat. Betul tidak, Gan? Pembagian penghasilan yang adil dan menguntungkan tentu akan lebih menarik perhatian kita bukan? Perusahaan startup sendiri belakangan ini banyak bermunculan dan tengah menjadi tren, termasuk salah satunya Halo Jasa. Sebelum membahas persentase penghasilan yang akan di dapat saat menjadi vendor Halo Jasa, sebelumnya mari kita bahas apa itu Halo Jasa.

Halo Jasa adalah perusahaan startup berbasis aplikasi yang bergerak di layanan jasa on-demand. Ada empat kategori layanan jasa yang ditawarkan oleh Halo Jasa. Yang pertama ada Halo Auto(jasa cuci mobil) yang memberikan layanan berupa jasa cuci dan perawatan kendaraan bermotor. Kemudian ada Halo Clean (jasa cleaning service) yang menawarkan jasa cleaning service atau pembantu harian. Kategori lainnya adalah Halo Fix (jasa service AC) berupa service atau pembersihan AC, dan yang terakhir Halo Massage (jasa massage) yang menawarkan jasa pijat mulai dari pijat reflexology hingga kerokan.

Untuk bergabung menjadi vendor Halo Jasa, sebelumnya calon vendor akan mengikuti training dan sertifikasi secara gratis dari Halo Jasa. Dalam training tersebut, calon vendor akan dibekali tentang standarisasi perlengkapan kerja, atribut kerja, dan-lain-lain. Sehingga saat terjun ke lapangan, seluruh vendor akan bekerja secara profesional dan sesuai standar.

Untuk atau sharing profit, Halo Jasa memberikan tawaran yang menarik dan menguntungkan bagi para vendor. Dibanding aplikasi layanan jasa on-demand lainnya seperti Go-Life, sharing profit yang diberikan oleh Halo Jasa memang lebih besar. Dalam satu kali layanan, vendor akan menerima sharing profit sebesar 80% sedangkan 20% sisanya adalah untuk Halo Jasa. Misalnya harga dalam satu kali order adalah 120.000, maka vendor akan mendapatkan 96.000 dan 24.000 sisanya untuk Halo Jasa. [/size]