Kalian tau tidak? Demi mengikuti event #mumpungdirumah dari kaskus, aku membuat petualangan memburu kebun orang. Ya sebenarnya sih, lebih tepatnya mencuri. Karena belum bilang juga sama engkong Aljabat. Habisnya mau bagaimana lagi coba? Saat melewati rumahnya, semua pintu terkunci. Rupanya mereka tidak ada di rumah, jadi aksi memburu di kebun menjadi kegiatan dan aksi #mumpungdirumah yang kulakukan untuk mengisi hari liburan kedua di sore kali ini.

Awalnya ide ini berasal dari kak @nona212, yang kemudian di pelopori oleh kak @samerin12 maka jadilah petualangan mencuri di kebun engkong terjadi. Eh ada satu lagi kak Anam juga ikutan hahahah.



Saat ketemu sama Encing Phonam aku sebenarnya agak ragu. Bagaimana tidak? Dia itu super bawel dan pastinya nanti kena jatah hukuman membersihkan toilet rumahnya yang super itu. Tapi karena kak Mer memberikan suport, maka pada akhirnya aku ikutan berburu buah-buahan.

"Udeh deh, Del. Maju aja terus pantang mundur. Demi sebuah rujak."

Maka pada akhirnya kita sampai tepat berada di kebun engkong.

"Tenang aja, engkong. Nanti ayah yang tangguh jawab." Canda kak Mer sambil terus berjalan kedepan.

Pertama-tama yang kami lakukan adalah menyembunyikan golok di saku kak Mer, golok itu berasal dari halaman depan rumah engkong di antara teras samping sebelah kiri, kemudian kami beraksi memulai dari arah kanan, menuju kebun buah yang membuat mata lebih cetar dan ingin sekali segera menikmati keseruannya, sambil membayangkan betapa rujak itu sangat enak.

Ok cap to the cus ...capcus.

Akhirnya sampai juga ke lahan yang paling dituju dan dengan semangat yang membabi buta kami berburu hingga melupakan kalau ini bukanlah kebun ayah. Teriakan demi teriakan canda tawa lepas bergemuruh, seolah-olah kami berada di swalayan yang sangat besar, juga mewah yang mana menghadirkan banyak sekali kenikmatan dunia.

Namanya juga menjarah kecil-kecilan, maka hanya sekantong perorang saja memenuhi semua standar keinginan, setelah itu kami pulang dan menikmati hasil berburu di kebun engkong.

Saat sedang asyik-asyiknya menikmati segala hidangan, dari kejauhan nampak engkong dengan tatapan paling menakjubkan. Setelah mendekat dia berkata, "mana golok, engkong?"

Oh my, goloknya ketinggalan! Pada akhirnya kami mencari golok bersama-sama.

Ketemu juga, tapi ternyata engkong memberikan hukuman yang sangat ringan. Yaitu menanam kembali para singkong yang sudah kami lahap bersama-sama.

Keringat mengucur di seluruh tubuh. Bagaimana tidak? Kami para wanita harus mencangkul tanah itu sebelum menanam batang-batang singkong tersebut.

Setelah selesai, engkong memberikan ujian. Dia bilang, "jika dari kalian bisa menghapal ayat-ayat tentang mencuri dengan benar dan inotasi yang tepat, maka hukuman diperingan. Tapi jika tidak, maka esok harinya harus membantu engkong di kebun dengan bercocok tanam. Dan sialnya hanya aku yang belum menghapal, karena sudah terlanjur azan magrib.

Tapi tidak apa-apalah, besok liburan bisa diisi dengan bercocok taman dikebun engkong. Daripada sepi tanpamu wkkwkw.