Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

weshley07Avatar border
TS
weshley07
Sebenarnya, Pelatih Indonesia Itu Butuh Pembuktian atau Kesempatan?

(Sumber: City of Covington)


Liga 1 2020 sebagai kompetisi teratas di Indonesia mengundang perhatian. Bukan hanya soal persiapan sejumlah klub atau laga-laga pemanasan yang "panas beneran", keberadaan pelatih juga jadi sorotan.

Mari kita fokuskan pada jumlah pelatih Indonesia yang membesut tim di Liga 1 2020. Ada berapa jumlahnya? Tujuh... perlu pakai kata "hanya" sebelum penyebutan angka 7 gak ya?

Dengan kekejaman Liga 1 2019 pada pelatih, tentu muncul bisik-bisik, "Siapakah pelatih pertama yang akan dipecat atau dipaksa mengundurkan diri? Lokal atau Asing?"

Mari kita lihat dulu komposisi pelatih peserta Liga 1 2020. Dari 18 klub, hanya ada 7 yang "berani" memakai jasa pelatih lokal. Mereka adalah: Barito Putera (Djadjang Nurjaman), Madura United (Rahmad Darmawan), Persebaya (Aji Santoso), Persela (Nil Maizar), Persik (Joko Susilo), Persiraja (Hendri Susilo), dan Persita (Widodo C. Putro).

Lalu, sisanya memercayakan tim mereka kepada pelatih asing. Ada 4 pelatih asal Brasil (Bali United, Borneo, Persija, Persipura) dan sisanya masing-masing satu pelatih asal Argentina (Arema), Irlandia Utara (Bhayangkara), Belanda (Persib), Belarusia (TIRA-Persikabo), Montenegro (PSIS), Kroasia (PSM), dan Serbia (PSS).


(Sumber: @pengamatsepakbola)


Adalah wajar bila muncul pertanyaan, "Apakah kualitas pelatih-pelatih Indonesia masih kalah jauh dari pelatih asing?"

Kalau acuannya juara, sejak Liga 1 2017, jelas prestasi pelatih lokal kalah dari kolega pendatang.

Ketiga Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 2017, pelatihnya adalah Simon McMenemy asal Skotlandia. Walau kabarnya mendapat banyak bantuan dari asistennya, Yeyen Tumena.

Setahun berikut, Persija menjadi tim terbaik di Liga 1 2018 bersama pelatih asal Brasil, Stefano Cugurra.

Lalu, nama yang sama, Stefano Cugurra, juga muncul sebagai pelatih tim juara Liga 1 2019, yakni Bali United.

Kapan dong pelatih lokal mampu bersaing membawa timnya menjadi pemburu gelar juara? Ah, tentu budget untuk membentuk tim sangat berpengaruh dalam menjawab pertanyaan ini.

Tetapi, ada pertanyaan yang juga tak kalah menarik dari pelatih sepak bola Indonesia. Katanya begini, "Pelatih Indonesia hanya disuruh memburu lisensi kepelatihan, namun tetap saja klub-klub lebih percaya pada pelatih asing. Kami kerja di mana?"

Ups... benarkah demikian? Ketika pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-young, mengeluhkan kemampuan mendasar skuat Garuda, termasuk kualitas mengoper bola, kepada media massa, beragam komentar muncul dan mendukung ucapan sang pelatih. Pemain disudutkan.


Shin Tae-yong (Sumber: Suara.com)


"Tak perlu pelatih asing untuk mengetahui kemampuan pesepak bola di Tanah Air. Tetapi, ketika pelatih asing yang mengatakannya, semua bereaksi. Padahal, pelatih lokal pun sudah mengeluhkan hal yang sama, entah itu teknik dan fisik," ucap seorang pelatih yang enggan namanya dimunculkan.

Menarik untuk membedah lebih dalam keberadaan pelatih asing dan nasib pelatih lokal. Apakah klub-klub kaya pemburu gelar juara berani memakai jasa pelatih asli Indonesia dan punya kesabaran?
Diubah oleh weshley07 28-02-2020 15:02
kumaniaks
nona212
tien212700
tien212700 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
1.2K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan