Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

therminustAvatar border
TS
therminust
Dituding 'Tempat Lahir' Covid19, 5 Fakta US Army Biolab Fort Detrick
Dituding Jadi 'Tempat Lahir' Virus Corona, 5 Fakta Menarik Laboratorium Militer AS Fort Detrick
Citra Puspitaningrum Rabu, 18 Maret 2020 15:35 WIB



AKURAT.CO, Di tengah kegegeran pandemi COVID-19, beredar sejumlah teori konspirasi terkait asal mula Virus Corona. Salah satunya dilontarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian lewat unggahan Twitternya pada 12 Maret.

Ia menyebut Virus Corona sengaja disebarkan di China dengan menyelundupkannya lewat kontingen AS yang ikut Pesta Olahraga Militer Dunia pada Oktober 2019. Teori konspirasinya didasarkan pada temuan ilmuwan China yang menyebut Virus Corona tidak berasal dari Wuhan. Selain itu, Zhao menautkan laman konspirasi yang menyebut virus itu berasal dari laboratorium militer di Fort Detrick, Maryland, AS.

Fort Detrick sendiri dulunya pernah menjadi pusat pengembangan Senjata Biologis di masa perang. Namun, sejak pelarangan Senjata Biologis, laboratorium ini tak lagi mengembangkan Senjata Biologis, tetapi tetap meneliti patogen berbahaya.

Dihimpun dari berbagai sumber, ini 5 fakta menarik laboratorium Fort Detrick yang dituding sebagai tempat lahirnya Virus Corona SARS-CoV-2.


1. Awalnya merupakan sebuah bandara

Dulunya Fort Detrick merupakan sebuah bandara kecil di Frederick, Maryland. Namanya diambil dari nama seorang dokter bedah skuadron penerbangan Mayor Frederick L. Detrick yang bertugas di Prancis selama Perang Dunia I. Ia meninggal pada Juni 1931 karena serangan jantung.

Fungsinya pun ditingkatkan sebagai Pusat Pelatihan Pilot Kadet. Pada Maret-September 1942, lapangan terbang ini digunakan untuk menyusun kembali Skuadron Pengeboman ke-2 Angkatan Udara AS. Setelah itu, lapangan terbang tersebut tak lagi digunakan.


2. Diubah jadi laboratorium pengembangan Senjata Biologis

Tak lagi digunakan sebagai lapangan terbang, tempat ini diubah menjadi sebuah kamp dan Laboratorium Senjata Perang Biologis Militer AS (USBWL). Di tempat ini, dilakukan penelitian perintis tentang biokontainmen, dekontaminasi, sterilisasi gas, dan pemurnian agen.

Selama Perang Dunia II, kamp Detrick dan USBWL menjadi pusat penelitian perang biologis intensif menggunakan berbagai patogen. Sebanyak 5 ribu bom mengandung spora antraks pun diproduksi di markas ini.

Lokasinya dianggap cocok sebagai titik fokus penelitian perang kimia AS karena letaknya terpencil, tetapi dekat dengan Washington. Pengamanannya pun sangat ketat, tetapi fungsi tempat ini akhirnya terungkap ke publik pada Januari 1946.

Dalam laporan yang dirilis 28 September 1994 oleh Basan Akuntansi Umum AS, diketahui ratusan ribu manusia dijadikan kelinci percobaan menggunakan substansi berbahaya pada 1940-1974 di Kamp Detrick.


3. Tetap meneliti patogen berbahaya usai dilarangnya pengembangan Senjata Biologis

Pada 1969, AS resmi mengikuti Protokol Jenewa yang melarang penggunaan senjata kimia dan biologis. Meski begitu, Fort Detrick tetap digunakan untuk penelitian patigen berbahaya, termasuk virus Ebola.

Menurut Lembaga Penelitian Medis Angkatan Darat untuk Penyakit Menular yang berbasis di Fort Detrick, misi utama mereka kini adalah melindungi para pejuang dari ancaman biologis. Namun, para ilmuwannya juga menyelidiki wabah penyakit yang menjangkiti warga sipil dan ancaman kesehatan masyarakat lainnya. Laboratorium ini pun terlibat dalam pengujian vaksin Ebola usai epidemi ini merebak di Afrika.


4. Dituding punya kaitan dengan insiden 'surat antraks'

AS pernah digegerkan dengan beredarnya surat yang mengandung spora antraks yang dimulai pada 18 September 2001, seminggu usai serangan teroris 9 September. Lima orang tewas dan 17 lainnya terinfeksi akibat kejadian ini.

Antraks berjenis Ames yang pertama kali diteliti di Fort Detrick ini kemudian didistribusikan ke 16 laboratorium di AS dan 3 laboratorium di Kanada, Swedia, dan Inggris. Awalnya, kecurigaan FBI mengarah pada ahli Senjata Biologis Steven Hatfill, tetapi ia akhirnya dibebaskan.

Pada tahun 2005, penyelidikan difokuskan pada Edward Ivins, seorang ilmuwan di laboratorium Fort Detrick. Namun, Ivins bunuh diri pada Juli 2008 dengan overdosis asetaminofen.

Sejak insiden 'surat antraks', aturan pendataan patogen di laboratorium diperketat. Fort Detrick pun sempat ditutup sementara waktu pada 2009 akibat ada patogen dan racun dalam penyimpanan yang tidak terdaftar dalam basis data. Akibatnya, laboratorium ini ditutup agar melengkapi dulu daftar inventaris bakteri, virus, dan racun berbahaya yang disimpan di fasilitas tersebut.


5. Ditutup pada 2019

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengeluarkan surat perintah penghentian penelitian berbahaya di Fort Detrick pada Juli 2019. Pasalnya, fasilitas tersebut dinilai tidak punya sistem memadai untuk mendekontaminasi air limbah dari laboratorium berkeamanan tinggi. Akibatnya, laboratorium ini ditutup pada awal Agustus 2019 dan sejumlah penelitian ditangguhkan.

Penelitian yang ditangguhkan ini melibatkan racun tertentu dan kuman yang disebut 'agen terpilih'. Agen terpilih ini punya potensi berdampak parah bagi kesehatan masyarakat, hewan, tumbuhan, atau produk hewani dan nabati. Ada 67 racun dan agen terpilih di Fort Detrick, termasuk organisme penyebab Ebola, cacar, antraks, dan wabah lainnya

Penutupan ini lantas dikaitkan dengan teori konspirasi wabah Virus Corona di Wuhan. Dalam sebuah laman teori konspiras, disebutkan spekulasi Virus Corona yang kini bernama resmi SARS-CoV-2 ini dibawa dari Fort Detrick melalui rokok elektrik (vape) ke Hawaii kemudian 'diselundupkan' ke Wuhan dalam acara Pesta Olahraga Militer Dunia.

Yang perlu diingat, belum ada bukti terverifikasi yang menguatkan teori konspirasi ini. Sejumlah pakar berpendapat teori ini dilontarkan untuk mengalihkan perhatian publik dari kecaman terhadap lengahnya China mengantisipasi wabah COVID-19 dengan membungkam dokter Li Wenliang yang memperingatkan virus ini di awal. Selain itu, klaim tidak berdasar ini diduga dilontarkan untuk membalas AS yang dinilai rasis dengan menyebut SARS-CoV-2 sebagai 'virus China' atau 'virus Wuhan'.



[url=https://m.akuraS E N S O Rid-1050232-read-dituding-jadi-tempat-lahir-virus-corona-5-fakta-menarik-laboratorium-militer-as-fort-detrick]https://m.akuraS E N S O Rid-1050232-read-dituding-jadi-tempat-lahir-virus-corona-5-fakta-menarik-laboratorium-militer-as-fort-detrick[/url]



Pasca & pra ditutupnya Fort Detrick bertepatan dengan 'Flu vape' US yang menelan korban 14.000 jiwa & 20 juta pasien, yg konon asal muasal Covid-19

Dan dengar2 habis ditutup kemarin beberapa staff tiba2 mati 'secara wajar'

Websitenya put ikut di shutdown
http://www.usamriid.army.mil
bahkan bbrp berita2 yg mengarah ke sana pada disensor/tutup sama google & facebook
Diubah oleh therminust 25-03-2020 16:05
javi3r
anasabila
anthony305
anthony305 dan 7 lainnya memberi reputasi
6
4K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan