- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kuntilanak Mampir Angkringan
TS
vigojinggo
Kuntilanak Mampir Angkringan
Quote:
Kisah ini adalah pengalaman asli seorang pedagang angkringan yang sedang sial didatangi sesosok Kuntilanak saat sedang berjualan malam malam.
Beginilah kisahnya...
Pak Samsul sudah bertahun tahun menjadi pedagang warung angkringan di kota Batu , sehari hari ia berjualan di pinggiran jalan raya daerah Beji yang biasanya selalu ramai dilewati banyak kendaraan , mulai jam 5 sore ia sudah menggelar gerobak angkringannya di sana dan baru akan pulang setelah lewat tengah malam , banyak orang yang mampir angkringannya sekedar untuk cangkrukan sambil minum kopi atau makan nasi kucing dan beraneka gorengan , dari dagangan angkringannya itu Pak Samsul bisa menafkahi keluarganya serta membiayai sekolah anak anaknya yang masih duduk di bangku SD , bahkan ia masih bisa menyisihkan pendapatan untuk tabungan ongkos umroh dan naik haji , yang jelas rejeki Pak Samsul selalu lancar karena tiap hari ada banyak orang yang mampir angkringannya.
Tetapi ada kalanya angkringan Pak Samsul jadi sepi , biasanya saat musim hujan orang jadi malas keluar rumah sehingga angkringannya tak banyak didatangi orang , meskipun begitu Pak Samsul tetap berjualan hingga larut malam karena ia belum mau pulang kalau dagangannya belum habis , tak heran kalau Pak Samsul sampai ketiduran hanya untuk menunggui angkringannya hingga hampir menjelang shubuh.
Pada suatu malam selepas hujan Pak Samsul sedang menunggui angkringannya yang sedang sepi , sambil leyeh leyeh ia asik mendengarkan siaran radio sekedar untuk menghibur diri biar tidak mengantuk , hingga tak lama kemudian ada seorang perempuan yang tiba tiba datang dan langsung duduk begitu saja di bangku angkringan , karuan saja Pak Samsul merasa senang dan ia langsung menanyai apa yang akan dipesan perempuan itu.
Pak Samsul : " mau minum apa mbak ? "
Perempuan : " buatkan kopi hitam pak "
Pak Samsul : " tunggu sebentar mbak ya , saya buatkan dulu kopinya "
Dengan cekatan Pak Samsul langsung membuatkan secangkir kopi yang dipesan perempuan itu , begitu sudah beres ia langsung menyuguhkan secangkir kopi itu sembari menanyai perempuan yang memesannya.
Pak Samsul : " sampeyan dari mana mbak ?!.. kok malem malem keluar sendirian ?? "
Perempuan : " saya dari pujon "
Pak Samsul : " oh rumahnya pujon ??.. lha emang mau kemana kok malem malem keluar sendirian ?? "
Perempuan : " saya mau ke malang , mau naik angkot "
Pak Samsul : " oh angkot jam segini susah mbak , nunggu aja di sini paling masih ada yang lewat "
Setelah menjawab apa yang ditanyakan Pak Samsul perempuan itu langsung mereguk kopinya yang masih panas , Pak Samsul sendiri kembali asik mendengarkan siaran radio sambil sesekali mengamati penampilan perempuan yang duduk berhadap hadapan dengannya itu , wajahnya cukup cantik namun terlihat murung dan agak pucat , sementara bajunya yang berwarna krem tampak usang dan lusuh seperti baju bekas yang tidak pernah dicuci , dalam hati Pak Samsul merasa agak heran melihat penampilan perempuan itu tetapi ia sungkan bertanya macam macam padanya , entahlah mungkin perempuan itu sedang bermasalah dengan pacar atau suaminya.
Sebungkus nasi kucing baru saja disantap perempuan itu , dengan lahap ia menyantap nasi yang hanya berlauk ikan teri itu hingga butiran nasinya berceceran mengotori meja angkringan , anehnya setelah menghabiskan sebungkus nasi perempuan itu terus mengambil sebungkus lagi dan begitu seterusnya hingga semua nasi kucing dagangan Pak Samsul habis tak tersisa , kali ini Pak Samsul benar benar heran bukan kepalang melihat nasi kucing dagangannya dihabiskan semua oleh perempuan itu , selapar laparnya orang tak ada yang menghabiskan nasi kucing sampai berbungkus bungkus , sungguh benar benar aneh.
" Huukk !!... huuk !!... " setelah makan perempuan itu bersendawa berkali kali sebelum akhirnya meminta Pak Samsul untuk membuatkan secangkir kopi lagi dan ditambahi dengan jahe , lekas saja Pak Samsul mengiris potongan jahe dan kemudian menumbuknya dengan ulekan kayu " duuk !!... duuk !!... duuk !!... " saat Pak Samsul masih menumbuk jahe tanpa disadari perempuan itu tiba tiba merubah wujudnya menjadi berbeda daripada sebelumnya.
Kini perempuan itu terlihat menyeramkan karena ia sudah menampakkan wujud aslinya yaitu sesosok kuntilanak yang bermuka pucat dan mengenakan kain putih yang menutupi sekujur tubuh , sosok kuntilanak itu masih duduk diam sementara Pak Samsul belum selesai menumbuk jahe " duuk !!.. duuk !!... duuk !!.. " hingga tak lama kemudian ketika Pak Samsul akan mencelupkan jahe ke dalam cangkir kopi barulah ia menyadari bahwa sosok perempuan yang duduk di hadapannya itu ternyata adalah sesosok kuntilanak " yaa allaahhh ?!?... astaghfirullaaah !!... opoo iki yaa allaah ?!??!... " seketika Pak Samsul kaget bukan kepalang hingga ia langsung berlari terbirit birit meninggalkan gerobak angkringannya " tuuloong !!... tuuloong !!... onok kuntilanaak !!... kuntilanaaak !!.. " sambil berteriak teriak Pak Samsul terus berlari menuju area SPBU yang masih buka , hanya itulah satu satunya tempat yang masih ramai dan berdekatan dengan lokasi gerobak angkringan Pak Samsul , tetapi sayang sebelum berhasil mencapai SPBU itu tiba tiba Pak Samsul terjatuh karena kakinya terantuk batu yang berserakan di pinggir jalan.
Selepas tengah malam petugas SPBU yang hendak pulang menemukan Pak Samsul tergeletak pingsan di tepi jalan raya , setelah diberi pertolongan Pak Samsul segera dipulangkan ke rumahnya dan dipanggilkan seorang Kiai , rupanya Pak Samsul mengalami gejala trauma mendalam yang membuatnya sering berteriak teriak sendiri seperti orang ketakutan , untungnya seminggu kemudian Pak Samsul sudah waras setelah tiap hari rutin meminum air yang sudah dibacakan doa oleh Kiai.
penulis : vigo vampiro
narasumber : pak samsul
waktu kejadian : 2006
Diubah oleh vigojinggo 26-03-2020 15:42
redrices dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.5K
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan