boredpanda.com
Peningkatan orang yang terjangkit virus corona membuat orang-orang melakukan panic buying untuk melindungi keluarganya dari ancaman virus itu. Orang-orang akan membeli kebutuhkan dalam jumlah besar dengan tujuan untuk menimbun kebutuhan itu selama beberapa bulan sehingga mereka tidak perlu keluar rumah lagi tiap minggunya. Umumnya panic buying dilakukan oleh mereka yang memiliki uang banyak, sedangkan mereka yang uangnya terbatas hanya bisa gigit jari lantaran barang yang mereka butuhkan habis terbeli.

tribunnews.com

Panic buying ini membuat harga barang-barang tertentu menjadi meningkat karena stok di pasaran habis terjual. Selayaknya prinsip ekonomi, dimana permintaan tinggi namun supply (stok) kecil maka harganya akan naik. Oleh karena itu biasanya beberapa toko atau supermarket membatasi penjualan barang-barang tertentu seperti beras, minyak, gula dan sebagainya agar stok tetap stabil dan perusahaan masih memiliki waktu untuk mengisi kekosongan stok itu.

tirto.id

Namun sayangnya panic buying ini juga membuat barang-barang penting seperti masker, alcohol 70% dan hand sanitizer menjadi mahal dan langka. Lantaran ketiga alat ini dianggap memiliki peran penting dalam mencegah penularan covid-19. Makanya banyak orang membeli barang-barang itu. Ada yang membeli untuk dipakai pribadi ada pula yang beli untuk dijual lagi dengan harga tinggi. Nah yang beli untuk dijual lagi dengan harga tinggi ini nantinya liang kuburnya penuh dengan cairan hand sanitizer .

boredpanda.com

Iya iya ane tau pasti pada ga paham sama tulisannya .

boredpanda.com

Di Denmark, untuk mencegah kelangkaan barang dan melonjaknya harga hand sanitizer, supermarket disana memberikan harga khusus untuk barang itu. Dimana bila kita membeli 1 hand sanitizer cukup membayar kr40 yang bila dirupiahkan harganya berkisar 8.800 rupiah per botol. Sedangkan bila membeli dua botol harganya menjadi kr1000 atau sekitar 1,6 juta rupiah per botolnya, jadi kalo beli dua harganya 3,2 juta rupiah.

boredpanda.com

Hal ini bertujuan agar setiap orang hanya membeli satu hand sanitizer saja. Sehinga panic buying terhadap hand sanitizer bisa teratasi. Hal ini ditanggapi positif oleh para netizen dan dirasa efektif untuk diterapkan di negaranya.

Tapi ane rasa ga bakal ngaruh kalo yang beli para sultan, harga segitu mereka beli 10 . Di Indonesia ane rasa cara ini kurang ampuh, dimana ibu-ibu dimari punya strategi khusus dalam membeli barang yang dibatasi. Kalo enggak setelah bayar masuk lagi ke dalem, ya nyuruh anaknya yang beli .

Tapi menurut kalian bila ini diterapin di Indonesia bakalan berhasil gak?