Virus Corona yang sedang mewabah dibanyak negara tak terkecuali di Indonesia membuat barang-barang seperti masker dan hand sanitizer menjadi buruan banyak orang. Aksi tersebut pun membuat dua jenis barang tersebut menjadi langka di pasaran, tak cuma langka, kalaupun ada harganya pun cukup mahal tidak seperti harga biasanya. Para pembeli masker pun banyak yang akhirnya mencari masker itu melalui dunia maya, entah melalui marketplace, maupun melakukan pembelian di pedagang yang menjajajkan dagangannya di media sosial seperti facebook dan instagram.
BACA JUGA: Nella Kharisma Pakai Seragam SD, Netizen Gagal Fokus

Namun siapa sangka jika niat hati ingin mencari masker dan juga Hand Sanitizer demi mengantisipasi tertular Corona, malah tak sedikit warganet yang justru mengalami penipuan. Dan berikut diantaranya:





Dan yang lebih menggelitik adalah yang terjadi di kasus ke 5 ini, Jika dalam kasus 1-4 barang tidak pernah dikirim, maka lain halnya dengan kasus ke-5 ini, barangnya sih dikirim dan sampai ke alamat penerima, namun keika paket dibuka bukan masker yang datang malah buah rambutan.

BACA JUGA: Duuuh, Cantiknya Pacar Youtuber Ajudan Pribadi

Dalam foto dibawah ini merupakan akun facebook yang ane telusuri dari kasus 1 dan 2 yang diposting di grup Berita e Wong Lamongan, nampaknya akun facebook satu ini memakai fitur iklan di facebook untuk bisa mempromosikan dagangannya (ane paham karena juga pake fitur ini untuk jualan ACC HP di Facebook). Namun ketika ane coba untuk berkomentar dengan kalimat "Hati-Hati penipuan", akun ane justru diblokir dan tidak bisa lagi berkomentar di akun ini.

Seperti dikutip dari detik.com dan memontum.com (23/3/2020), Beberapa contoh kasus penipuan jual masker via Online yang berhasil dibongkar oleh Polisi adalah yang terjadi di Pare-Pare Sulsel pada 2/3/2020. 2 Pemuda AT dan YN terpaksa harus berurusan dengan polisi lantaran telah menipu beberapa orang dengan modus menjual masker. Tersangka menawarkan masker melalui facebook, namun sayang ketika ada yang berminat membeli, Tersangka justru mengirimkan buku bekas dan kain didalam paketnya. Polisi yang mendapatkan laporan penipuan itu kemudian bergerak. Dengan penyelidikan berangkat dari paket yang diterima, kemudian polisi menelusuri ke jasa ekspedisi pengiriman paket itu, dari CCTV yang ada di kantor ekspedisi tersebut dikeahui jika pengirimnya adalah AT dan YN. Kepada polisi kedua pelaku mengaku awalnya hanya coba-coba memposting jualan masker dan ternyata banyak yang minat.
BACA JUGA:Dua Kasus Pembunuhan Sadis di Februari 2020

BACA JUGA: Sering Insomnia? Pakai Cara Ini Agar Insomniamu Hilang
Contoh lainnya adalah seperti yang terjadi di Jawa Timur pada 17/2/2020, seorang wanita NL asal Tulungagung ditangkap oleh Polisi dari Polres Trenggalek Lantaran melakukan penipuan jual masker via online. Modus pelaku adalah meminta korban mengirim DP dari separuh harga masker yang akan dipesan. Saat itu korban memesan 400 box masker dengan total Rp. 24 juta, korban yang telah mentrasnfer uang sebanyak Rp. 11,4 juta justru harus mengalami nasib apes setelah nomer telponnya di blok, merasa di tipu korban akhirnya melapor ke Polres Trenggalek dan pelaku pun berhasil ditangkap. pelaku NL pun dijerat pasal 45A ayat (2) UU RI No. 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp. 1 miliar.

(SUMBER: detik.com, memonum.com, Facebook 1,2,3,422/3/2020 )