Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Sujud di Kuburan, Bahtiar Lulus Jadi Prajurit TNI AL saat Ibunda Meninggal


Sujud di Kuburan, Bahtiar Lulus Jadi Prajurit TNI AL saat Ibunda Meninggal

Suara.com - Bahtiar Anggoro, menggunakan seragam loreng sujud di kuburan ibunya. Ia mendapat kabar ibundanya meninggal ketika dinyatakan lulus menjadi prajurit TNI Angkatan Laut.

Sosoknya menjadi viral dan mendapatkan banyak dukungan dari warganet.

Dalam unggahan akun Instagram resmi milik TNI Angkatan Laut, @tni_angkatan_laut, tampak foto Bahtiar mengunjungi makam ibunya di desa Tranyeman Kecamatan Slawi, Tegal, Jawa Tengah.

"Rasa khusyuk dan haru begitu terasa ketika sang Prajurit menengadahkan tangan berdoa di makam sang ibu dan air matapun tak bisa lagi terbendung terdengar lirih terucap," tulis akun @tni_angkatan_laut.

Dalam foto itu, Bahtiar didampingi Komandan Sekolah Tamtama Letkol Mar Parison Renaldo Siregar serta Binsis Kompi Halong Serda Mar Khoirul Hakim dan Kopda Mar Siswo Widodo N.

Akun @tni_angkatan_laut menggambarkan bagaimana ucapan Bahtiar saat bersimpuh di makam sang ibunda.

"Bu, Bahtiar sudah jadi Prajurit maafkan Bahtiar belum bisa membahagiakan Ibu, Bahtiar harap ibu bangga melihat ananda sudah memakai seragam TNI," tulisnya.



Danlanal Tegal Letkol Mar Ridwan Azis, MTr Hanla CHRMP tak ingin sang prajurit berlarut dalam kesedihan. Ia lalu mengusap punggung Bahtiar untuk menguatkan.

"Tegarkan hatimu Prajurit teruskanlah Perjuanganmu, Ibumu Tersenyum Bangga Padamu," kata Ridwan.

Berdasarkan penjelasan akun resmi TNI AL ini, Bahtiar kemudian kembali ke Pusat Latihan Pendididikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Dasmil Kawah Candradimuka Bumi Moro Juanda Surabaya.

"Perlu diketahui bahwa siswa Bahtiar Anggoro menerima berita meninggalnya Ibunda, pada saat bersamaan dengan pengumuman dirinya diterima menjadi siswa Diksarmil dan yang bersangkutan baru tahu setelah HP miliknya dikembalikan oleh pihak Lapetal," tulis @tni_angkatan_laut.

Tangis Bahtiar pecah

Bahtiar tak bisa membendung air matanya ketika mendapat kabar bahwa sang ibu meninggal dunia. Padahal pada saat yang sama, ia dinyatakan lulus menjadi prajurit terbaik TNI AL.

Momen haru ini diunggah oleh akun Instagram @lapetal_tni_al, pada Kamis (19/3/2020).

"Kepala Lembaga Penyedia Tenaga Angkatan Laut Kolonel Laut (S) Gatot Hariyanto memberikan semangat kepada calon prajurit terbaik TNI Angkatan Laut yang saat dinyatakan lulus namun mendapat kabar ibunda tercinta meninggal dunia," tulis @lapetal_tni_al.

"Ya Allah sukseskan dan jadikan dia prajurit petarung yang hebat, aamiin," imbuhnya.

Dalam unggahan itu, tampak Gatot memberikan semangat kepada Bahtiar yang terlihat menangis.

Warganet juga ikut memberikan dukungan dengan menulis di kolom komentar.

"Tetap semangat nak, ibumu di sana bangga melihat anaknya berhasil," tulis @sitaahus.

"Semangat! Jadilah prajurit yang tangguh. Setangguh ibu mendidikmu hingga akhir hayatnya," komentar @imam.hanafidong.

"Ibumu pasti bangga mas lur di alam sana, melihat anaknya berhasil, tetap sabar dan semangat," tulis @_achmadfl80.
url=https://amp.suara.com/news/2020/03/22/134522/sujud-di-kuburan-bahtiar-lulus-jadi-prajurit-tni-al-saat-ibunda-meninggal]sumber[/url]

*******

Adakalanya momen bahagia berbarengan dengan kesedihan. Adakalanya momen kelahiran bersamaan dengan kematian. Ada malam, ada siang. Ada pahala, ada dosa.

Menjadi prajurit adalah dambaan bagi sebagian pemuda Indonesia. Tak seperti di negara lain, disini menjadi prajurit TNI masih merupakan kebanggaan. Ada yang karena keinginan orangtuanya, ada yang memang keinginan sang anak.

Meskipun gaji prajurit tidak seberapa dibandingkan dengan gaji pekerjaan lain, akan tetapi menjadi seorang prajurit tidak bisa dinilai hanya sebagai pekerjaan. Mereka adalah garda terdepan bangsa ini yang siap mati demi Ibu Pertiwi.

Meskipun mereka kadang terlupakan, nyatanya mereka selalu hadir ketika bencana ada. Dan seragam mereka yang khas masih menjadi daya tarik tersendiri. Gagah dan berwibawa. Kalau tidak menarik, tak mungkin banyak ormas-ormas kepemudaan yang lebih banyak menjadi sampah masyarakat begitu bangga memakai seragam loreng mereka. Merasa menjadi militer. Lebih militer dibanding militer. Padahal untuk urusan baris berbaris saja, aba-aba balik kiri mereka laksanakan meskipun aba-aba itu tak ada dalam baris berbaris.

Menjadi prajurit TNI adalah sebuah kehormatan. Sebuah penantian. Sebuah impian. Dan selayaknyalah seorang prajurit tetap memegang sumpah Sapta Marga.

Jangan seperti kawan TS di Kavaleri yang harus dipecat dengan tidak hormat karena menjadi beking sebuah keributan. Atau kawan TS lainnya yang kabur dari Pendidikan karena mengeroyok Komandan Kompi.

Jadilah prajurit TNI yang siap ditempatkan dimanapun juga, baik di wilayah aman maupun di wilayah konflik. Meskipun itu harus mengorbankan jiwa raga seperti kawan TS dari Batalyon Marinir Cilandak yang harus gugur sesaat menginjakan kaki di Aceh dahulu karena terkena peluru senjata GAM.

Ingat-ingatlah momen ini prajurit. Ingat selalu petuah orangtua. Ingat selalu kewajiban sebagai anggota TNI yang tidak kekiri dan tidak kekanan.

Jangan tergoda oleh propaganda ideologi sesat. Jangan terbawa oleh bujukan angin surga yang menginginkan bendera kita berubah. Jangan pula tergoda hingga mencari pekerjaan sambilan yang melanggar sumpah prajurit dan kehormatan TNI.

Tetap sematkan Merah Putih dalam dada. Jalesveva Jayamahe!

Tegakan kepalamu kembali.
Bhaktimu bagi Ibu Pertiwi dinanti.


Diubah oleh i.am.legend. 22-03-2020 17:51
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 21 lainnya memberi reputasi
18
3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan