Perempuan dengan 10 Anak Penghafal Al Qur'an



Gansis kenal tidak dengan ibu Dra.Wirianingsih, Bc.Hk.? Kalau belum kenal, baca thread saya ya? Saya kenalkan, pasti bakal terinspirasi dengan wanita satu ini.

Saya mengenal beliau sekitar 12 tahun silam, waktu itu beliau diundang di sekolah tempat saya mengajar. Pasti gansist yang usianya masih muda-muda belum mengenal beliau yang luar biasa bagi saya. Karena dari beliaulah saya belajar bagaimana mendidik anak sehingga putra-putri beliau menjadi hafidz dan hafidzah.

Ibu Wirianing adalah ibu dengan 11 anak penghafal Al Qur'an. Di zaman seperti sekarang ini, mendapati ibu memiliki anak yang berbilang jumlahnya, kemudian menjadi hafidz hafidzah dari hasil diajarkan sendiri, bukan diajar oleh guru atau orang lain mungkin agak jarang.

Sedangkan beliau ini berkomitmen dan bersinergi dengan sang suami Mutammimul Ula, SH. supaya anak-anaknya jadi penghafal Al Qur'an dari mereka sendiri.

Mungkin ada sebagian orang akan mengatakan, "Ah gampang sajalah mengajarkan anak-anaknya sendiri mengajari di rumah, ibunya kan tidak sibuk di luar rumah."


Namun, tidak demikian pada ibu inspiratif ini. Ibu Wirianing adalah ibu yang juga aktif di luar rumah. Beliau adalah Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia, tidak hanya itu, beliau juga pernah menjadi Ketua Umum PP Salimah yang cabangnya tersebar pada 29 propinsi di Indonesia. Itulah kesibukan beliau di luar rumah selain menjadi dosen.



Kita bisa lihat dari anak pertama, kedua dan ketiga. Yang pertama tidak hanya hafidz 30 juz, ia pun pandai matematika sehingga bisa masuk ITB. Anak kedua berprestasi di luar negeri. Anak ketiga pun juga demikian, tidak kalah prestasinya dari kakak-kakaknya.






Bagaimana saya tidak terinspirasi dengan wanita yang satu ini, bisa menjadi ibu yang luar biasa. Bisa mencetak 10 anaknya tidak hanya hafidz, namun juga berprestasi pada pelajaran umum. Dari dalam kandungan saja, ibu Wirianing sudah memiliki visi dan misi yang luar biasa untuk anak-anaknya.



Sebenarnya anak-anak dari ibu Wirianing ini sebelas, namun anak yang kesebelas meninggal di usia 3 tahun. Itupun, anak yang masih berusia tiga tahun sudah hafal sebagian besar dari juz 30.



Gansist mungkin ada yang tahu sebuah hadits yang intinya ketika anak adam itu meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, satu diantaranya adalah anak yang sholih dan sholihah yang mendo'akan kedua orang tuanya.

Ibu Wirianing mempunyai sebelas anak yang in sya Allah bisa menjadi amalan yang tidak ada putusnya, atau anak-anak yang menjadi jariyah beliau kelak.

Dari seminar yang diadakan 12 tahun silam, dengan mengundang Bapak Mutammimul Ula dan Ibu Wirianing di sekolah kami waktu itu. Sungguh saya juga ingin memiliki anak banyak yang hafidz dan hafidzah seperti beliau-beliau.

Kini saya masih memiliki enam orang anak. Anak pertama, kedua, ketiga dan keempat saya sekolahkan di sekolah tahfidz. Hingga saat ini saya masih belum sanggup saja istiqomah untuk mengajari sendiri anak-anak. Namun saya masih dalam tahap proses ingin seperti beliau, sukses mendidik anak-anak mengajari Al Qur'an dari usaha sendiri. Bukan diajar orang lain. Supaya pahala tetap mengalir ke kita. Bukan mengalir ke guru-gurunya saja.

Saking terinspirasinya dengan ibu Wirianing, saya download video-video seminar-seminarnya bagaimana cara mengajari anak-anaknya yang 10 itu hingga hafidz.

Ternyata beliau dengan suami memiliki kurikulum sendiri untuk anak-anaknya. Dua waktu penting bagi beliau yang benar-benar harus dipaksa menghafal Al Qur'an yaitu ba'da Maghrib dan ba'da Subuh.

Itulah gansist, ibu Wirianing yang inspiratif bagi saya, semoga juga dapat menginspirasi keluarga-keluarga muslim yang lain. Aamiin