ArleneoctavAvatar border
TS
Arleneoctav
MENSTRUAL CUP, TREND BARU UNTUK CINTA LINGKUNGAN. BERANI COBA?
Menstruasi adalah siklus rutin yang dialami hampir oleh semua wanita produktif. Pembalut, salah satu produk yang sudah menjadi bahan kebutuhan pokok bagi para wanita. Namun, kebanyakan dari kita para wanita hanya melihat faktor kenyamanannya saja, kita belum sadar bahwa  adanya faktor negatif  dan juga dampak lingkungan lainnya. 


      Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pembalut dibuat dari  bahan-bahan yang digunakan untuk menghilangkan bau, memutihkan, dan mensterilisasikan kuman.
Namun proses tersebut memunculkan sebuah zat yang mengendap di dalam tubuh, dan dapat menimbulkan penyakit kanker.


 



 Jika dilihat dari faktor lingkungan rata-rata produksi kayu dari hutan yang digunakan untuk industri pulp tahun 2008 hingga 2013 adalah sebanyak 8 juta meter kubik per tahun.

Dilansir CNN Indonesia (2019, para 2-3), rata-rata wanita menggunakan 4-5 pembalut sekali pakai dalam satu hari. Jumlah itu belum dikalikan dengan lama periode menstruasi yang datang setiap bulan.  Artinya, setiap wanita menyumbang kehadiran 300 sampah pembalut di muka Bumi. Dan diperkirakan terdapat tak kurang dari 1,4 miliar sampah pembalut setiap bulannya.




      teknologi terus berkembang , tidak terkecuali di bidang kesehatan dan lingkungan.  Inovasi alat kesehatan tersebut bernama menstrual cup. Sebenarnya menstrual cup sudah ada dari  tahun 1911 dan muncul di Indonesia kisaran tahun 2011. Namun, akibat dari kurangnya sosialisasi dan kesadaran para wanita akan dampak negatif pemakaian pembalut ataupun tampon, kegunaan menstrual cup ini menjadi terpendam.



Beberapa  lifestyle influencer seperti Andrea Gunawan, Ayudia Bing Slamet, Rachel Vennya dll memunculkan kembali  tren menstrual cup dan berbagi kesan positif selama mereka menggunakannya. 





    Menstrual cup adalah alat yang terbuat dari silikon berbentuk seperti corong, dengan ukuran lebih kecil. Berbeda dari tampon dan pembalut yang berfungsi untuk menyerap cairan haid, menstrual cup digunakan untuk “menadah” darah selama masa menstruasi. Alat kesehatan ini ekonomis dan ramah lingkungan dibanding pembalut dan tampon. Ekonomis dalam hal ini berarti bersifat hemat untuk jangka waktu lebih dari lima tahun. Masyarakat dapat lebih mengatur keuangannya karena dengan harga sekitaran Rp 300.000 hingga kisaran Rp 700.000 dan penggunaan menstrual cup dapat bertahan hingga kurun waktu 10 tahun.


     Beberapa cara penggunaan menstrual cup  adalah sebagai berikut:

1. Rileks dengan posisi yang nyaman.
2. Pegang ujung cup dengan melipatnya seperti huruf “U”.
3. Masukkan ke dalam vagina dengan yakin sembari memutarnya hingga cup terbuka kembali. Sedangkan untuk melepaskannya yakni dengan cara menarik ujung atau batang menstrual cup secara perlahan.

Jangka waktu pemakaiannya dalam sehari berkisar antara 4 hingga 12 jam dan memang tidak diperbolehkan untuk memakainya lebih dari 12 jam. Sedangkan pembuangan darah sebaiknya enam jam sekali, tergantung kondisi siklus aliran menstruasi masing-masing perempuan. Cara membersihkan menstrual cup adalah dengan membuang darah menstruasi lalu bilas dengan air hangat dan dapat juga direbus untuk mensterilkannya dari bakteri. 






Cukup mudah bukan dalam menggunakannya. Diharapkan para perempuan di Indonesia maupun dunia dapat dengan sadar akan pencemaran lingkungan melalui limbah pembalut sekali pakai ini dan bisa menggantinya dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti menstrual cup. TS juga belum pernah cobain alat ini, tapi kepo banget dan pasti usaha cobain heheheheheemoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grin


ceuhetty
Gimi96
tien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
7.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan