Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Kalista Iskandar Tak Hapal Pancasila, Aktor Ini Semprot Ketua MPR Bamsoet


Kalista Iskandar Tak Hapal Pancasila, Aktor Ini Semprot Ketua MPR Bamsoet

Suara.com - Finalis Puteri Indonesia 2020 asal Sumatera Barat Kalista Iskandar tak hapal menyebut Pancasila secara utuh di malam final ajang kecantikan itu pada Jumat (6/3/2020) malam.

Menanggapi hal tersebut, aktor Gandhi Fernando angkat bicara di Instagram. Dia mengkritik Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai juri yang berikan pertanyaan tersebut pada Kalista.

"Bapak Bambang Soesatyo yang terhormat, coba anda yang berada di panggung penuh lampu silau di depan ribuan orang di JCC. Saya rasa tidak akan semudah itu," kata Gandhi di Instagram beberapa jam lalu.

Aktor yang juga Youtuber ini sangat keberatan Kalista diminta menyebutkan Pancasila di malam puncak Puteri Indonesia 2020. Sebab dia yakin, mereka yang sudah hapal pasti akan gugup ketika menjawab di atas panggung dan ditonton banyak orang.



"Sorry. Gue hapal mati Pancasila 5 dasar. Tapi kalo disuruh dijawab depan seluruh Rakyat Indonesia, gue yakin gue juga bakal belibet. Itu nggak fair," ungkap Gandhi.

"Kalo jawabnya bener ya biasa aja reaksi orang. Kalo jawab salah, 1 kata aja pasti fatal. Apalagi di atas panggung gugup begitu," sambungnya.

Kronologis

Momen Kalista Iskandar belibet menyebut Pancasila terjadi di babak enam besar. Bamsoet -- demikian panggilan akrab Bambang Soesatyo -- malam itu meminta Kalista untuk menyebutkan kelima sila Pancasila dalam waktu 30 detik.

"Kalista, sebagaimana kita pahami bersama, Indonesia adalah bangsa yang besar, yang memiliki 17.500 pulau, 733 bahasa. Kita beruntung memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hapal lima sila yang terkandung dalam Pancasila," kata Bambang Soesatyo.

Pertanyaan yang dilontarkan dari Bambang Soesatyo disambut meriah oleh para penonton seisi Plenary Hall. Hal tersebut justru membuat Kalista gugup.



Kalista pun mulai menjawab. Pada sila pertam hingga ketika, perempuan berusia 21 tahun dapat mengucapkannya dengan benar. Baru pada sila ke empat Kalista salah menyebutnya.

"Kemanusiaan yang adil, kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan," ucap Kalista.

Mendengar jawaban dari Kalista, penonton langsung menyorakinya hingga membuat Kalista semakin gugup.

Kendati begitu, Kalista Iskandar tetap berusaha melanjutkan sila kelima.

"Kemanusiaan sosial yang adil dan beradab," sebut Kalista saat sampai di sila kelima. Dia makin terlihat grogi, penonton pun makin riuh.

Meski begitu, Bambang Soesatyo tetap memberikan semangat untuk Kalista.

"Terima kasih Kalista, Anda layak menang," kata Bamsoet.
sumber

☆☆☆☆☆

Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.

Ketika sebuah gambar tak lagi punya makna apa-apa, ketika 5 baris tulisan tak lagi melekat didalam hati, bagaimana mungkin sebuah nilai yang terkandung bisa dijalankan?

Ketika seseorang telah berani berdiri di depan panggung, dihadapan orang banyak, dan membawa jati diri Indonesia, sesungguhnya dia telah berani berikrar, aku adalah manusia Indonesia. Lahir dari rahim Ibu Pertiwi.

Lantas bagaimana mungkin seseorang yang mengaku mewakili dirinya dan wilayahnya demi mendapat predikat tercantik di Indonesia yang nantinya akan membawa nama Indonesia, Pancasila saja tidak hafal?

Jika alasan gugup menjadi pembenaran, maka calon putri kecantikan ini tak ubahnya dengan anak kecil yang lugu dan polos, yang didepan presiden menyebutkan nama ikan tongkol menjadi ikan kont*l.

Dan seorang Bamsoet lantas bisa mengatakan bahwa wanita ini layak menang? Layak? Kelayakan apa yang menjadi tolak ukur seorang putri kecantikan yang akan membawa nama Indonesia di dunia internasional? Apakah Bamsoet mengatakan wanita ini layak menang karena mayoritas anggota dewan yang terhormat sendiri tak hafal Pancasila? Jika ini benar, maka wajarlah jika anggota dewan buta mata dan buta hati terhadap rakyat yang diwakilinya. Padahal jika saja mereka hafal Pancasila, dan mau menggali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka mereka semua akan berjalan lurus kedepan, tahu dan paham apa yang harus dikerjakan bagi bangsa ini.

Kecantikan tanpa otak adalah omong kosong. Jika hanya kecantikan yang menjadi ukuran, maka ada banyak sekali wanita cantik yang menjajakan diri setiap malam di gemerlap ibukota dan pusat-pusat kota di Indonesia. Mengapa mereka mau menjajakan diri? Karena mereka tak punya otak. Bagaimana mau bicara soal hati jika otak saja tak punya? Bagaimana mau bicara soal nilai- nilai Pancasila jika hafal Pancasila saja tidak?

□Sumpah mati gw hafal Pancasila.
■Ooooo....
Lantas kenapa tidak bisa menyebutkan dengan benar.
□Karena gw gugup didepan banyak orang. ■Oooooo...
Lantas apakah pada masa karantika tidak diajarkan memenej diri untuk tampil dihadapan banyak orang? Apakah nantinya seorang putri Indonesia akan ditugaskan ditengah lautan atau dipuncak gunung yang tak seorangpun ada?
□Bukan begitu. Pertanyaannya sulit.
■Ooooo....
Sulit? Menyebut Pancasila dengan benar sesuai urutan itu sulit? Lantas bagaimana dengan mereka yang mengaku beragama, hafal luar kepala isi Kitab Suci, tapi tak bisa mengamalkannnya dengan benar dan baik, bahkan meskipun untuk diri sendiri?
□Maksudnya?
■Maksudnya? Mereka yang hafal saja sulit untuk mengamalkan isinya, bagaimana dengan mereka yang tidak hafal? Dan kamu tak hafal Pancasila, bagaimana kamu akan mengamalkan isinya? Bahkan banyak orang mengaku Pancasilais, menyematkan lambang Pancasila, tapi kelakuan mereka tak ubahnya dengan orang yang tak punya adab.
□Jadi?
■Jadi? Sebagai seorang wanita yang telah memberanikan diri untuk mewakili Indonesia, kamu tolol. Setolol artis penyanyi dangdut yang bilang bebek nungging untuk menyebut sebuah lambang dari Pancasila. Dan cuma orang yang tidak layak menjabat pimpinan sebuah lembagalah yang menganggap bahwa kamu layak menang.

Bagaimana mungkin mengaku cinta Indonesia jika Pancasila saja tidak hafal? Yakinlah, seseorang yang mencintai itu pasti akan menaruh hal yang terpenting dari yang dicintainya didalam hati. Entah senyumnya, entah tatap matanya, entah tutur katanya.

Dan ini Pancasila. Cuma 5 baris. Tidak hafal?
Ada anggota ormas yang hafal luar kepala?

Dan ini si Gandhi Fernando yang nyemprot Bamsoet.





Diubah oleh i.am.legend. 07-03-2020 08:56
pembangkangs
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 46 lainnya memberi reputasi
41
11.6K
241
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan