Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Pengelola Bantah Manfaatkan 191 Pohon yang Ditebang di Monas Jadi Furniture


Pengelola Bantah Manfaatkan 191 Pohon yang Ditebang di Monas Jadi Furniture

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Samsuri mengaku tak tahu menahu soal keberadaan 191 pohon yang ditebang demi proyek revitalisasi kawasan bersejarah itu.

Hal ini sekaligus membantah pernyataan Kepala Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Ruang (Citata) DKI Jakarta Heru Hermawanto sebelumnya yang menyebut, ratusan pohon yang ditebang itu telah dimanfaatkan untuk membuat mebel ataupun furniture.

Menurut Isa, batang pohon yang ditebang itu merupakan tanggung jawab Dinas Citata selaku pelaksana proyek revitalisasi Monas.



Yang melaksanakan (revitalisasi Monas) itu kan Dinas Citata, ya informasi soal pohon berarti ada di Citata," ucapnya, Kamis (13/2/2020).

Untuk itu, Isa mengaku bingung bila disebut bahwa pihaknya yang mengetahui keberadaan 191 pohon yang ditebang tersebut.

Untuk diketahui, ada pohon jenis mahoni dan jati yang memiliki nilai jual tinggi turut ditebang demi memuluskan proyek penataan sisi selatan Monas itu.

"Saya aja enggak tahu dimana, yang ngurusin itu pelaksana revitalisasi, ya Dinas Citata. Saya juga bingung," ujarnya saat dikonfirmasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kelapa Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Ruang (Citata) Heru Hermawanto membantah bila ratusan pohon yang ditebang itu dijual.

Dugaan jual-beli kayu hasil penebangan ratusan pohon di Monas menyeruak lantaran ada pohon jenis mahoni yang memiliki nilai jual tinggi turut ditebang demi memuluskan penataan kawasan bersejarah itu.



Bukan dijual, Heru menyebut, pohon tersebut dijadikan bahan baku untuk membuat mebel atau furniture.

"Kalau (pohon yang ditebang) itu biasanya disimpan atau dimanfaatkan untuk membuat bangku atau furniture," ucapnya, Rabu (12/2/2020).

Meski demikian, Heru mengaku tak mengetahui pasti dimana keberadaan mebel atau furniture tersebut.

Pasalnya, ratusan pohon yang ditebang itu merupakan tanggung jawab dari Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas.

"Kalau ketentuan itu kita enggak ngerti. Karena itu kembali kepada pemilik asetnya, kita kan sebagai pelaksana di sini," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Sudah jadi bangku

Misteri keberadaan 191 pohon yang ditebang untuk revitalisasi Monas mulai menemui titik terang.

Kelapa Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Ruang, Heru Hermawanto, pun membantah bila ratusan pohon yang ditebang itu dijual.

Dugaan jual-beli kayu hasil penebangan ratusan pohon di Monas menyeruak lantaran ada pohon jenis mahoni yang memiliki nilai jual tinggi turut ditebang.

Penebangan tersebut demi memuluskan penataan kawasan bersejarah itu.

Bukan dijual, Heru menyebut, pohon tersebut dijadikan bahan baku untuk membuat mebel atau furniture.

"Kalau (pohon yang ditebang) itu biasanya disimpan atau dimanfaatkan untuk membuat bangku atau furniture," ucapnya, Rabu (12/2/2020).

Meski demikian, Heru mengaku tak mengetahui pasti dimana keberadaan mebel atau furniture tersebut.

Pasalnya, ratusan pohon yang ditebang itu merupakan tanggung jawab dari Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas.

"Kalau ketentuan itu kita enggak ngerti. Karena itu kembali kepada pemilik asetnya."

"Kita kan sebagai pelaksana di sini," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta telah menanam kembali ratusan pohon di sekitar Monas untuk menggantikan 191 pohon yang sebelumnya ditebang.

"Itu sudah ditanam lagi, ada pohon mahoni dan sesuai rekomendasi ada juga pohon trembesi dan mungur," kata Heru.

Setelah melakukan penghijauan kembali di lokasi yang sebelumnya sempat digunduli, pohon-pohon itu akan kembali menjadi tanggung jawab UPT Monas.

"Kalau dalam ketentuan ktu sebenarnya sudah diganti, itu milik UPT Monas," tuturnya.

Sempat Saling Lempar

Ketika wujud pohon yang ditebang menjadi misteri, anak buah Anies sempat saling lempar tanggung jawab.

Semula Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan selaku pemilik proyek revitalisasi yang mengaku tak mengetahui keberadaan ratusan pohon itu.

Padahal, ada pohon jenis mahoni dan jati yang memiliki nilai jual tinggi turut ditebang demi proyek penataan kawasan bersejarah itu.

Kepala Dinas Citata Heru Hermawanto mengakui pihaknya yang menentukan mana saja pohon yang akan ditebang.

Namun, ia menyebut pihak lain yang melakukan penebangan pohon tersebut.

"Menebang itu bisa siapa saja, tapi ada pengawasan enggak, coba itu dikonfirmasi," ucap Heru pada Jumat (7/2/2020).

Ia mengaku tidak mengetahui keberadaan ratusan pohon yang ditebang itu.

"Kalau kita kan tugasnya, bukan pohonnya di kemanakan. Kita bekerja sesuai dengan ketentuan," ia menegaskan.

Heru mengatakan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota menjadi pihak yang paling bertanggung jawab soal hal ini.

Ia menyebut, sudah ada pembagian tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

"Kalau kita kan minta ditebang, apa pun itu kan kewenangan ada di sini."

"Dipindahkan atau yang bisa dipindahkan atau ditebang mana, yang tahu kan Dinas Kehutanan," ujarnya.

"Kalau prosedur penebangan di mana, terus terang itu kewenangan Dinas Kehutanan," tambah Heru.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota selalu mengelak.

Ia merasa pohon-pohon yang ditebang untuk revitalisasi Monas itu bukan wewenangnya.

"Jangan tanya ke saya kalau pohon (yang ditebang di Monas)," ucap Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, Selasa (4/2/2020).

Mantan Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Selatan yang pernah dinonjobkan era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini menyebut, pihaknya tak mengurusi penebangan pohon di area Monas itu.

"Itu di bawah pengelolaan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Monas, bukan di bawah pengelolaan saya," ujar Suzi.
sumber

☆☆☆☆☆

Terus yang benar yang mana setan!!!!



Diubah oleh i.am.legend. 16-02-2020 00:35
khenjiro
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 22 lainnya memberi reputasi
21
4.6K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan