Manusia hidup di dunia itu tidak sendiri. Ada beberapa makhluk hidup yang ikut menemani, baik itu hewan maupun tumbuhan. Tapi jangan lupa, ada pula makhluk tak kasat mata seperti malaikat, dan para jin, di mana seperti manusia, dan penjelasan di berbagai kitab religi, jin ada yang baik ada yang jahat.

Kalau kemarin kemarin sempat saya ceritakan cerita seram yang pernah ada di pelabuhan, dengan narasumber yang bisa kita yakini, seperti kejadian di atas kapal laut di sini, dan peristiwa menggemparkan di kabin operator pelabuhan tempat saya bekerja di sini, kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya pribadi, meskipun masih di daerah pelabuhan juga tempat saya bekerja.


Siapa yang pernah ketemu jin cantik? Sumber gambar wallpapercave.com

Kurang lebih kejadiannya 3 tahun lalu, kebetulan saat itu saya masuk sore, kurang lebih jam 16, dan pulang kerja saya jam 12 malam. Hari itu tidak ada yang aneh, berangkat kerja seperti biasa, memakai mobil seperti biasa, via jalan tol, memarkirnya di parkiran mobil kantor, bersebelahan dengan deretan mobil para bos.

Kebetulan, hari itu saya menghandle sebuah kapal besar, monitoring dan managing bongkar muat kontainer peti kemas, dengan estimasi penyelesaian pekerjaan jam 22:00, kalau lancar, artinya saya masih ada spare waktu, menuju jam 12 malam, untuk lokasi kegiatan lain yang tidak kalah produktif sambil menunggu waktunya untuk absensi elektrik.

Ada yang setuju pelabuhan kehidupannya yang keras? Ada sedikit wacana di sini. Maupun bagi yang kepo kenapa kontainer peti kemas bisa bertumpuk tinggi di atas kapal dan tidak jatuh ke laut saat kapal berlayar, bisa mendapat sedikit wacana di sini.


Pelabuhan aktif terus pagi siang sore malam dini hari, sumber gambar dokumen milik pribadi

Seperti estimasi awal, ternyata bisa selesai jam 22 lebih. Setelah melakukan pelaporan dan sedikit kroscek terhadap proses selama bekerja semalaman, saya meninggalkan lokasi pelabuhan untuk kembali ke kantor.

Kantor saya seperti gedung kecil, ada 3 lantai, jadi ketika hendak menuju ke lantai 3 di mana kantor utama saya berada di sana, sekaligus ruangan saya, mau gak mau menaiki tangga manual. Jadi yang mau naik, maupun turun sama-sama bisa ketemu di tangga agak panjang tersebut.


Ini tangga keren nih, sumber gambar silasmanhood.photoshelter.com

Setelah sampai di lantai 3, dan melakukan sedikit pelaporan secara sistem di komputer yang sudah tersedia, mengembalikan handy talkie dan helm safety pada tempatnya, saya hendak turun lagi untuk ke toko kecil yang ada di luar wilayah pelabuhan untuk melakukan pembelian minuman dan jajan sebagai pengganjal perut.

Kala saya turun dari lantai 3, kebetulan berpapasan dengan 2 bos saya, karena mereka hendak naik ke lantai 3 setelah berkeliling seantero pelabuhan untuk melakukan monitoring. Tapi saya nggak nyangka pertemuan itu benar-benar pertemuan yang tak akan terlupakan seumur hidup saya.

"Kapal kamu sudah selesai, kan?" kata salah satu dari beliau yang supervisi saya secara langsung.

"Alhamdulillah sudah, pak, ini mau ngisi perut sebentar di bawah,"

Lalu beliau mengatakan sesuatu yang membikin saya kaget dan bingung.

"Pantesan kamu buru-buru turun, karena pacar kamu nunggu di bawah, di mobil, tega amat dia disuruh nunggu di mobil semalaman nunggu kamu kerja,"

Saya benar-benar merasa aneh, karena tidak ada sesiapapun di dalam mobil, mulai saya parkir jam 15 sore hingga waktu itu saya saya hendak turun, kurang lebih jam 22.30.

"Bapak ngomong apa, orang di mobil tidak ada siapa-siapa, ini kuncinya di saya bawa, nih lihat nih,"

Sekarang malah mimik wajah mereka berdua yang kelihatan bingung. Saling melihat satu sama lain, menggaruk kepala, dan merasa saya sedang melakukan prank terhadap mereka berdua.

"Jangan gitu ah, orang tadi mobil kantor saya parkir di sebelah mobil kamu, terus ketika parkir, saya sama Pak Christ duduk sejenak di dalam mobil sebelum keluar, dan saya dan beliau sama-sama lihat, mobil kamu itu ada orang, cewek, lalu dia keluar, seperti membuka bagasi belakang, menutupnya kembali, melihat ke bawah mobil, masuk lagi di bagian belakang seperti beres-beres, kemudian keluar dan masuk lagi di bangku depan, masa beneran nggak ada orang?"

Saya bersumpah enggak ada orang, karena memang benar-benar tidak ada orang di dalamnya selama saya tinggal, dan kuncinya yang kebetulan kala itu di kantong saya keluarkan dan saya perlihatkan ke beliau berdua.


Kunci yang saya bawa menunjukkan bahwa tidak mungkin seseorang bisa mengakses mobil saya, sumber gambar gomechanic.in

Saya amati gesture mereka tambah bingung. Tapi sejatinya, mereka bingung saya tambah bingung, karena beliau berdua bersumpah kalau mereka benar-benar melihat seseorang.

Coba para pembaca pikir sejenak, kalau Anda sekalian ada di posisi saya, dan sekitar sejam lebih kita pulang kerja memakai mobil, posisi mengendarai sendirian, tengah malam mendekati dini hari, bakal menempuh waktu perjalanan menuju pulang kurang lebih 1 jam, apa yang akan Anda lakukan?


muncul takut juga kan sedikit banyak? Dini hari dan sendirian di mobil, Sumber gambar easytodrive.co.uk

Kurang lebih seperti itulah yang saya rasakan di kala itu.

Perdebatan sejenak kami hentikan kompak, dengan sama-sama pemahaman bahwa memang mereka berdua telah melihat sesuatu, dan berdasarkan keterangan saya, konklusi sementara, yang mereka lihat bukan manusia.

Singkat cerita jam pulang pun datang, dan sebelum menuju ke mobil untuk pulang, atasan saya menganjurkan saya untuk memperbanyak doa dahulu agar dilindungi dari Tuhan dari segala hal negatif termasuk marabahaya, sambil menambahkan, bahwa kemungkinan yang sudah beliau lihat langsung itu sebentuk "penunggu" dari mobil saya.

Satu sisi saya merasa gembira jujur saja, karena penunggu itu berjenis kelamin wanita, apalagi selama perdebatan kecil dengan beberapa atasan saya yang tadi, mereka mendeskripsikan wanita tersebut cantik, rambut sepundak, kulitnya putih, berbaju hitam, body nya juga bagus untuk ukuran wanita.


Siapa tahu 'dia' seperti ini, sumber gambar paigepederzani.com

Dengan langkah agak canggung, saya berjalan menuju mobil, kurang lebih jam 1-an malam. Tidak ada yang aneh sebenarnya, bodynya nampak biasa-biasa saja, posisi pun sama seperti posisi saat awal saya parkir sore hari sebelumnya.

Kaca saya gelap banget, kaca samping level 80, kaca depan bila orang lain dominan memakai dark slide di level 40, saya kebetulan memakai level 60. Terbayangkan bagaimana gelapnya mobil saya? Apalagi cat body nya berwarna gelap juga. Match.


Serba gelap, kemudian terparkir di kegelapan malam, kurang lebih terlihat seperti ini, sumber gambar best-wallpaper.net

Saya pun melongok sedikit ke dalam mobil, sambil di dalam hati mengucapkan berapa doa, serta bibir komat-kamit sedikit, memastikan di dalam apa benar benar tidak ada orang. Ternyata memang kosong, dan barang-barang di dalam masih sesuai tempatnya masing-masing, tidak ada yang berubah posisi.

Fixed. Berarti memang makhluk kasat mata yang sudah dilihat oleh dua atasan saya tadi.

Saya pun membuka pintu, tidak ada yang aneh, hanya perasaan takut yang menggelayut, menyalakan mobil untuk memanaskan nya sejenak, duduk, menutupnya kemudian berkomat kamit doa lagi.

Butuh waktu memang untuk menenangkan diri, dan menyakinkan kembali bahwa tidak ada sesiapapun di dalam, sambil berkali-kali melihat kaca spion tengah, siapa tau tiba-tiba ada wajah di belakang saya yang saya tidak mengenalinya.

Jangan sampai ah.

Akhirnya saya memacu mobil menuju perjalanan pulang. Suasana gelap, dan tidak ramai, wajar karena jam tangan menunjukkan pukul 2 malam.

Selama perjalanan, saya berbicara sendiri, saya tujukan ke diri saya sendiri terutama sang makhluk kasat mata bila masih ada di mobil saya, siapa tahu dia dengar.

"Kalau mau kenalan silakan, kalau cuman ingin mampir dan ikut ke tujuan tertentu juga silakan, saya sih nyantai tapi jangan ganggu saya, tapi kalau mau kenalan tolong dengan cara yang baik ya, salam kenal,"

Kurang lebih kata-kata seperti ini yang saya sampaikan saat itu. Saya bicara dengan suara yang lirih, pasti di dengar seantero kabin mobil. Sambil beberapa kali melihat spion tengah lagi, siapa tahu mukanya nongol, adapun kalau mukanya dipublikasikan ke saya, ada harapan muka cantik banget yang dia perlihatkan, bukan muka seram seperti di film-film horor. Ya inginnya sih seperti mukanya Raisa, atau seperti artis Korea, maupun Japanese gitu.

Tapi jangan sampai, ah!


Hai bang, hai juga dek, akhirnya bisa bisa ngobrol selama di dalam mobil, kalau jinnya seperti ini, sumber gambar search.aol.com

Tidak tahu kalau sekarang. Karena semenjak kejadian tersebut, saya belum pernah diajak kenalan secara langsung dengan makhluk kasat mata di dalam mobil. Mungkin dia masih di sana, entah ngapain, mungkin juga hanya mampir, kemudian pergi ke tempat yang dia tuju, atau mungkin hanya menemani saya kalau waktu berpergian doang, atau bisa juga, ikut saya ke mana pun saya berada.

Wallahua'lam bisshowab.

Pastinya, pasca kejadian tersebut saya memperbanyak doa, dimanapun dan kapanpun. Dengan doa, kita yakin Tuhan akan melindungi kita, pasti, karena dia sang Pencipta, menciptakan kita semua, bumi, segala makhluk, semesta, mengatur semuanya termasuk takdir kita, membuat neraka dan surga, bahkan hingga kerajaan tak kasat mata yang kebesarannya tidak bisa kita bayangkan dengan otak kita.

Sedangkan jin? Hanya salah satu makhluk Nya, dimana segala kekuatan hanya tunduk kepada sang Pencipta. Perbanyak berdoa, memperbaiki ibadah, dan mengendalikan segala urusan kepada Nya.

Eh sebentar, kalian yakin, selama ini di mobil kalian tidak ada jin yang mengikuti? Atau siapa tahu ada yang suka dibonceng sama kalian waktu bermotor? Yakin kalian nggak sendiri?





Sumber:
Pengalaman pribadi. Keinget terus.