Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Pasca Banjir, Apa Yang Harus Dilakukan?

Anda pernah kebanjiran?

Di antara sekian banyak musibah, maka musibah banjir adalah musibah yang paling melelahkan. Meski siapa pun tak pernah berkeinginan mendapatkan musibah. Kalau disuruh memilih, mending kena banjir atau kebakaran. Kita pasti akan memilih banjir.

Ketika banjir mulai masuk ke dalam rumah kita, kesibukan mulai dilakukan. Tak kenal siang, atau pun malam. Penyelamatan barang berharga tentu saja menjadi prioritas utama.

Mulai dari yang sangat berharga, misalnya ijazah, surat kendaran bermotor, buku rekining, sertifikat tanah, dan sebagainya. Barang-barang tersebut pertama kali dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Kemudian baru alat elektronik. Seperti laptop, televisi, sound sistem dan sebagainya.

Yang jadi masalah adalah kita tidak mampu memprediksi sampai setinggi apa banjir menggenangi rumah kita. Mungkin saja hanya setengah meter, satu meter, atau bahkan menenggelamkan seluruh rumah.

Berbedah halnya ketika kebakaran, walau pun sungguh tidak kita inginkan. Setelah semua barang berharga kita selamatkan barulah kita tinggalkan begitu saja. Kalau banjir, ketika rumah belum tenggelam, otomatis kita masih berada dalam rumah sambil membereskan posisi barang-barang berharga untuk ditaruh pada tempat yang lebih tinggi.

Jika air mulai naik, maka terpaksa barang tersebut kita pindahkan lagi. Begitulah terus menerus. Kita tidak tahu kapan air berhenti naik menggenangi. Jadi setiap saat selalu waspasa. Kewaspadaan yang demikianlah yang sungguh menguras tenanga dan pikiran.

Dan ternyata kita air yang menggenangi sudah mulai surut, kelelahan belum selesai. Perabot rumah tangga yang terendam banjir biasanya akan bercampur dengan lumpur. Barang-barang tersebut pasti butuh pembersihan.

Bayangkan saja, mulai dari perkakas dapur, ruang tamu, kamar tidur, dan seluruh perlengkapannya harus dibersihakan satu persatu. Tak mungkin barang tersebut kita buang, karena masih layak digunakan.

Apalagi membersihkan kendaraan bermotor, mobil, tak mungkin tentunya dapat dibersihkan sendiri hingga ke dalam mesinnya. Mungkin badan dan rangka kendaraan bermotor tersebut dapat bersih, namun belum tentu bisa berfungsi seperti sedia kala. Perlu montir untuk memeriksa segala sesuatunya.

Belum lagi akibat yang ditimbulkan pasca banjir. Beberapa penyakit menular sering timbul, terutama penyakit kulit. Bayangkan saja, ketika bagian tubuh terendam air dalam waktu yang lama. Sementara air banjir bukanlah air bersih.

Akhirnya seperti buah simalakama, barang-barang yang telah terendam banjir jika akan dibuang sayang, karena masih dapat dimanfaatkan. Jika dibiarkan akan rusak. Mau tidak mau kita harus lelah membersihkan.

Jadi tidak hanya lelah tenaga, lelah pikiran, juga lelah hati. Musibah banjir memang sangat membuat lelah.

Terus apa yang harus dilakukan agar ketika banjir reda tidak terlalu menguras tenaga membersihkan seluruhnya?

Datangnya banjir ibarat nasi sudah jadi bubur. Harus dinikmati dan disyukuri. Karena dengan dinikmati dan disyukuri perasaan sedih dan kecewa akan berkurang. Dengan mengeluh dan saling menyalahkan pun tak akan membuat banjir hilang.

Ketika banjir mereda sepertinya agar tidak lelah memang tidak ada. Bersemangat membersihkan sisa-sisa lumpur pada lantai dan perkakas rumah tangga itulah yang harus dilakukan. Oleh karena itu benar kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mencegah banjir lebih baik daripada berbenah setelah banjir.

Namun sekedar tips agar sedikit mengurangi kelelahan ketika berbenah setelah banjir antara lain:

1. Jangan menunda banjir mengering. Ketika banjir sudah mulai surut mulaikan membersihkan apa saja yang bisa dibersihkan dahulu. Terutama barang-barang yang letaknya paling tinggi. Soalnya ketika air banjir mengering tidak akan ada air lagi untuk membersihkan barang-barang tersebut.

2. Memprioritaskan untuk membersihkan perlengkapan dapur. Perlengkapan dapurlah yang pertama kali digunakan untuk bertahan hidup.

3. Alat-alat elektronik yang masih dapat digunakan sebaiknya diletakkan pada rak paling tinggi.

3. Waspadai nyamuk. Gunakan obat nyamuk oles maupun obat nyamuk bakar.

4. Dinding rumah yang telah tidak lagi terendam banjir sebaiknya segera dibersihkan dari lumpur yang menempel.

Demikian sekedar berbagi, walau masih banyak seharusnya yang layak dilakukan pasca banjir reda.

Semoga musibah banjir segera berlalu, dan tahun depan ketika musim hujan datang kita terhindar dari banjir. Aamin.
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
5
855
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan